GueSehat
29 Maret 2018
pixabay.com

Benarkan Olahraga Lari Buruk untuk Kesehatan Lutut?

Kamu mungkin pernah mendengar ungkapan “exercise is medicine”. Olahraga, seperti lari, memang sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, khususnya, jantung, paru-paru, otot, tulang, dan otak. Rutin menjalankan olahraga lari juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan depresi, mengurangi stres, dan memperbaiki suasana hati. Tidak heran jutaan orang di seluruh dunia saat ini sangat menggemari olahraga lari. Lari bahkan sudah seperti gaya hidup baru.

 

Namun, lari adalah salah satu olahraga high impact, olahraga yang mengharuskan kedua kaki menapak secara bersamaan di tanah, seperti lari, jalan cepat, skipping, lompat tali, dan lain-lain. Olahraga high impact ini membuat tumpuan di lutut. Beberapa orang khawatir tentang dampak lari untuk kesehatan sendi lutut dalam jangka panjang.

 

Benarkah berlari meningkatkan risiko osteoartritis pada lutut dan pinggul? Tenyata, jawabannya bervariasi, tergantung frekuensi dan intensitas berlari. Dijelaskan Dr. Anjdar Bhawono SpOT dari RS Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta, dalam acara seminar "Kesehatan Tulang dan Wanita" yang diselenggarakan RS MMC dan Guesehat, Sabtu, 24 Maret lalu. Bahwa apapun yang berlebihan tidak baik. “Fakta saat ini, banyak mantan atlet di usia 40-an memiliki kondisi sendi lutut seperti usia 60 tahun, apalagi atlet lari yang ekstrem seperti maraton," terangnya.

Baca juga: Waspada, Radang Sendi Dapat Menghambat Aktivitas Sehari-hari!

 

Lari yang dilakukan sangat intens, menurut dr. Andjar, akan menggerus tulang rawan di lutut. Apalagi jika seseorang memulai olahraga lari di saat usianya sudah tidak lagi muda, misalnya di usia 30-an. Lari akan bermanfaat jika dilakukan untuk olahraga rekreasi dan dilakukan sejak muda. Apa yang diungkapkan dr. Andjar ini senada dengan berbagai penelitian untuk menyelidiki hubungan lari dan osteoartritis. Dilansir dari Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, inilah fakta ilmiah tentang lari dan risiko osteoartritis:

 

Semua berisiko

Para peneliti meninjau 25 penelitian dengan melibatkan hingga 125.810 orang. Akhirnya, terpilih 17 penelitian dengan total peserta 114.829 orang. Dari tinjuan penelitian-penelitian ini terlihat bahwa semua pelari berisiko mengalami radang sendi kelak.

  • Sekitar 3,5% pelari rekreasi (bukan altlet profesional) memiliki radang sendi pinggul atau lutut, baik pelari pria maupun wanita.
  • Namun orang yang tidak pernah melakukan olahraga lari atau berjalan justru memiliki tingkat kejadian artritis pada panggul dan lutut yang lebih tinggi, yaitu 10,2%.
  • Risiko artritis terbesar dialami pelari tingkat elit atau atlet lari profesional, dan mantan atlet profesional. Mereka ini adalah orang yang rutin berpartisipasi dalam kompetisi internasional. Ditemukan 13,3% dari para atlet dan mantan atlet lari profesional ini mengalami artritis pada lutut atau pinggul.
Baca juga : Ini Bahaya jika Suka Membunyikan Sendi!
 

Sampai berapa kilometer batas aman berlari?

 

  1. Pelari rekreasi

Pelari rekreasi memiliki risiko lebih rendah mengalami radang sendi lutut dan pinggul dibandingkan orang yang tidak pernah olahraga atau pelari kompetitif. Para peneliti menyimpulkan bahwa berlari untuk rekreasi selama bertahun-tahun, hingga 15 tahun, masih aman. Tidak ada batas jarak aman yang pasti untuk lari rekreasi. Di kalangan komunitas pelari pun masih ada perbedaan pendapat. Intinya lari untuk rekreasi harus menyenangkan dan tidak ada target garis finish.

 

  1. Pelari profesional

Lari dengan volume dan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko radang sendi. Penelitian mendefinisikan yang disebut lari dengan intensitas tinggi adalah lebih dari 57 mil (92 km) per minggu.

 

Mengingat manfaat berlari sangat banyak, sebaiknya pertimbangkan apakah Kamu tetap ingin menjadi pelari profesional atau cukup pelari rekreasional. Hasil-hasil penelitian dapat menjadi pertimbangan bahwa olahraga lari untuk rekreasi tidak akan membahayakan, dan justru dapat meningkatkan kesehatan termasuk kesehatan sendi pinggul atau lutut Kamu. (AY)

 

 

 

  • # Osteoarthritis
  • # Lari
  • # Lutut dan Sendi