Apakah Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat? Intip Syaratnya, Yuk!
Kehamilan membuat beberapa kebiasaan atau gaya hidup seseorang berubah. Termasuk kebiasaan menggunakan moda transportasi untuk bepergian. Dalam hal ini, penggunaan pesawat terbang. Apakah ibu hamil boleh naik pesawat atau tidak.
Pertanyaan ini sering kali dilontarkan oleh banyak orang bahkan oleh mereka yang tidak hamil sekalipun. Hal ini menyangkut risiko yang mungkin saja dialami oleh ibu hamil ketika harus bepergian menggunakan pesawat.
Apakah Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat?
Apakah ibu hamil boleh naik pesawat? Pertanyaan sejuta umat ini selalu muncul mana kala ibu hamil harus pergi jauh untuk berbagai keperluan, mulai dari urusan keluarga, pekerjaan, atau sekadar liburan.
Dan jika dibolehkan, apakah aman ibu hamil naik pesawat sepanjang kehamilan atau hanya pada trimester tertentu saja? Untuk menjawab semua pertanyaan beruntun tersebut, para ahli sepakat menerapkan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi ketika ibu hamil hendak naik pesawat.
Yuk, intip syarat ibu hamil boleh naik pesawat berikut ini :
1. Usia kehamilan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sebagian besar keadaan darurat kehamilan terjadi pada trimester pertama atau ketiga. Jadi, bepergian selama trimester kedua mungkin merupakan pilihan yang paling aman.
Nah, apakah ibu hamil boleh naik pesawat? Jawabannya boleh dilakukan pada trimester kedua, karena inilah usia kehamilan yang dianggap relatif aman untuk ibu hamil naik pesawat terbang.
2. Tidak ada komplikasi
Syarat berikutnya apakah ibu hamil boleh naik pesawat adalah tidak adanya komplikasi yang terjadi selama kehamilan. Artinya di usia kehamilan trimester kedua sekalipun, jika mengalami komplikasi, bumil tidak boleh naik pesawat.
Dalam hal ini ada beberapa keadaan yang dapat menghalangi atau mempersulit perjalanan, terutama jika Mums memiliki kehamilan berisiko tinggi. Di antaranya keguguran sebelumnya atau kehamilan etopik, riwayat infertilitas, kelainan plasenta, iritabilitas uterus, kehamilan kembar, pendarahan, riwayat preeklamsia, diabetes gestasional, anemia berat, dan masalah pertumbuhan janin.
3. Konsultasi dengan dokter kandungan
Mums, jangan coba-coba bepergian dengan pesawat saat hamil tanpa berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Sebab risikonya akan sangat besar sekali. Karena itu, pastikan sebelum Mums memesan tiket pesawat, konsultasikan dengan dokter tentang rencana perjalanan ini.
Konsultasi menjadi sangat penting untuk memastikan kondisi kehamilan, apakah Mums boleh naik pesawat atau tidak. Dokter akan memeriksa riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan Mums secara umum. Prosedur konsultasi dan pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan apakah ibu hamil boleh naik pesawat?
Tips Aman Ibu Hamil Naik Pesawat Terbang
Jika Mums sudah mendapatkan lampu hijau dari dokter untuk bisa bepergian dengan pesawat terbang, saatnya mempersiapkan perjalanan tersebut sebaik mungkin.
Berikut ini tips aman ibu hamil naik pesawat terbang agar perjalanan lancar tanpa mengganggu kehamilan :
1. Hidrasi terpenuhi
Perjalanan udara memiliki efek dehidrasi pada tubuh karena hanya berada dalam kabin dengan kelembapan udara yang rendah. Kenapa hidrasi sangat penting? Sebab saat tubuh dehidrasi, darah mengental, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Padahal kehamilan itu sendiri merupakan suatu kondisi ketika darah mengental, dehidrasi akan semakin meningkatkan risiko pembekuan darah saat hamil. Pastikan tetap terhidrasi selama kehamilan, di mana pun berada. Termasuk ketika menempuh perjalanan dengan pesawat.
2. Bergerak di sekitar kabin
Masih menurut ACOG, ibu hamil hendaknya memesan kursi di lorong untuk memudahkan bangun dan melakukan peregangan sepanjang penerbangan. Bergerak di sekitar kabin, melakukan peregangan di kursi, merupakan upaya untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi risiko pembengkakan.
Selain itu, mencegah kondisi yang lebih serius seperti pembekuan darah. Para ahli merekomendasikan untuk bangun dan berjalan setiap 45 menit atau lebih. Cara lain untuk membantu sirkulasi darah dan pembengkakan, yaitu melakukan senam pergelangan kaki, meninggikan kaki, mengenakan pakaian yang nyaman dan kaus kaki kompresi bertekanan sedang.
3. Selalu gunakan sabuk pengaman
Sekalipun pilot telah mematikan lampu penggunaan sabuk pengaman, khusus untuk bumil gunakan selalu sabung pengaman saat duduk. Pastikan sabuk pengaman dipasang dengan benar di bawah perut dan di pinggul.
4. Pastikan vaksin terpenuhi
Apakah ibu hamil boleh naik pesawat? Boleh, asal bumil mendapatkan vaksin COVID dan flu sebelum melakukan perjalanan apa pun, termasuk dengan pesawat terbang. Selain itu, selalu hindari paparan kuman dengan membawa handsanitizer dan tisu antibakteri untuk menyeka permukaan perkakas umum seperti meja, remote tv, tombol lift, handle pintu, sandaran kursi, dan lain-lain.
Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila memungkinkan, hindari menyentuh wajah saat tangan kotor. Jangan lupa gunakan masker sebagai salah satu cara efektif mencegah flu selama penerbangan.
5. Bawalah camilan sehat
Selain harganya yang mahal, makanan ringan di bandara sering kali tidak memenuhi semua kebutuhan nutrisi ibu hamil. Untuk memastikan camilan yang sehat, bawalah perbekalan dari rumah. Seperti biskuit gandum utuh, buah, yogurt, dan lainnya. Hindari makanan dan minuman yang mengandung gas. Pastikan hanya camilan sehat yang dibawa serta dalam penerbangan ya Mums.
6. Koordiasi dengan maskapai
Untuk menjawab pertanyaan apakah ibu hamil boleh naik pesawat? Selain dokter, maskapai penerbangan juga bisa menjawabnya. Karena itu beri tahu maskapai penerbangan ketika Mums memesan tiket, agar mereka bisa memberikan bantuan atau akomodasi tambahan jika diperlukan.
Mums, itulah jawaban atas pertanyaan apakah boleh ibu hamil naik pesawat? Pastikan syaratnya terpenuhi dan lakukan tips aman menempuh penerbangan untuk bumil.
Referensi :
-
# Kehamilan
-
# Bahaya Duduk Terlalu Lama