Ana Yuliastanti
21 April 2024
shutterstock

Anak Sering Pakai Tangan Kiri, Sudah Pasti Kidal?

Anak sering pakai tangan kiri memang melawan kebiasaan pada umumnya. Kebiasaan ini seringkali bikin orangtua risih dan berusaha untuk mengarahkan sekuat tenaga agar anak menggunakan tangan kirinya lebih dominan ketimbang tangan kanannya. 


Urusan kiri dan kanan ini jadi makin rumit ketika anak sering pakai tangan kiri ini makin intens, segala pekerjaan tangannya bagian kiri lebih dominan ketimbang bagian kanan. Pertanyaannya, apakah anak sering pakai tangan kiri sudah pasti kidal? Sebuah istilah yang sering disematkan untuk mereka yang selalu menggunakan tangan kiri dalam hal apapun. 


Anak sering pakai tangan kiri 

Kecenderungan anak sering pakai tangan kiri muncul ketika usia balita. Terlihat saat ia sudah mulai bisa menggunakan sendok saat makan. Mulai belajar memegang pensil. Atau ketika menggerakkan mainan, lebih dominan menggunakan tangan kiri ketimbang tangan kanan. 


Biasanya orangtua yang mengamati secara seksama bahwa anaknya sering pakai tangan kiri, kadang mengabaikan hal ini atau cenderung menepis kemungkinan kidal. Namun seiring waktu dan bertambahnya usia, semakin matang motorik halusnya, kebiasaan anak sering pakai tangan kiri ini tak kunjung berubah malah justru makin intens. 


Sebuah penelitian menyebutkan kecenderungan preferensi kiri-kanan ini sebenarnya sudah bisa terdeteksi pada minggu kedelapan kehamilan. Yang ditunjukkan dengan gen pada sumsum tulang belakang bayi sudah menunjukkan permulaan  preferensi kanan-kiri. Kondisi ini terjadi sebelum hubungan antara sumsum tulang belakang dan otak terbentuk sepenuhnya. 


Perhatikan ketika USG bayi dalam kandungan yang sedang menghisap jempol, yang paling sering dihisap jempol kanan atau kiri? 



Kapan mulai terlihat?

Mums, coba perhatikan umumnya bayi itu menggunakan kedua tangannya untuk meraih mainan dan makanan. Dalam hal ini tidak diperlukan otot khusus. Seringkali bayi akan menggunakan tangan yang paling dekat dengan mainan yang ingin diraih. Seiring berkembangnya keterampilan motorik halus, dominasi tangan menjadi lebih jelas. 


Dominasi penggunaan tangan kanan atau kiri ini terjadi sekitar usia 18 bulan. Sementara itu preferensi tangan lebih berkembang pada usia 3 tahun. Berpindah tangan mungkin masih terjadi ketika otot tangannya lelah. 


Ketika usia 4-5 tahun dominasi tangan kanan dan kiri ini akan biasanya berkembang dengan baik. dan akan berkembang sepenuhnya di usia 5-6 tahun. Di usia inilah anak sudah mulai konsisten dominan menggunakan salah satu tangannya. Karena anak memiliki banyak kesempatan untuk menggambar, menulis, melukis, menempel, dan gerakan motorik halus lainnya. 


Hal ini mendorong anak untuk menggunakan tangan yang tampak dominan sehingga meningkatkan lahitan dan meningkatkan keterampilannya. 

Jangan diubah, biarkan saja

Setiap tanggal 13 Agustus, dunia memperingati International Lefthanders Day. Peringatan ini bertujuan menghormati mereka yang punya keunikan karena sering menggunakan tangan kiri yang merupakan keunikan bawan lahir. Hal ini juga mengingatkan masyarakat dunia bahwa kidal bukanlah masalah. 


Sebab hampir 90% penduduk dunia dominan menggunakan tangan kanan, dan sisanya 10% dominan tangan kiri alias kidal. Sebagai kaum minoritas hidup di tengah dunia yang dominan kanan justru tidak mudah karena segala sesuatu di dunia ini dirancang untuk mayoritas. Misalnya posisi kancing baju hingga gunting dibuat sesuai preferensi orang yang tidak kidal. Terbayang betapa rumitnya si kidal menyesuaikan diri dengan alat yang penggunaannya dominan kanan. 


Anak yang sering menggunakan tangan kiri atau kidal itu keunikan bawaan lahir, bukan sesuatu yang salah. Jadi tidak usah diubah. Sebab jika dipaksakan untuk diubah ada sejumlah dampak negatif. Di antaranya menimbulkan frustrasi, sebab semakin sering diubah anak akan semakin bingung, hal ini menghambat ingatan mereka karena kebingungan yang terus menerus dalam pikirannya. Cenderung membuatnya jadi makin ceroboh, sering melakukan kesalahan, berujung frustrasi.  


Kelelahan dan stres, jadi dampak negatif berikutnya karena dipaksa pindah tangan untuk hampir semua aktivitasnya setiap hari. Hal ini menyebabkan stress berlebihan pada saraf di otak. Sehingga anak sering merasa lelah dan mudah mengantuk, ujungnya berdampak pada kemampuan akademisnya. 


Dampak negatif lainnya mengalami kesulitan bicara. Dalam banyak kasus orang kidal yang dipaksa menggunakan tangan kanan pada masa balita, ia akan kesulitan berbicara dengan lancar. Gangguan ini bisa berujung mengalami kegagapan bahkan bisa sampai apraksia, afasia. Ia akan kesulitan mengucapkan kalimat panjang atau rumit. 


Referensi : 

Primarrilylearning. right-or-left-handed

  • # Anak
  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # TBN 7-12 Bulan