GueSehat
13 Desember 2018
pixabay.com

Agar Bermanfaat, Olahraga Mengenal Aturan. Yuk Cari Tahu Apa Saja!

 

Kita tentu mengetahui berbagai manfaat olahraga ataupun aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur. Namun, tidak semua orang ternyata sadar untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur nih, Gengs. Selain itu, ada juga lho beberapa orang yang justru melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara berlebihan. Lalu, sebenarnya prinsip apa yang harus diperhatikan dalam melakukan aktivitas fisik atau berolahraga?

 

Menurut Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan (Kemkes), drg. Kartini Rustandi M.Kes, gaya hidup sedentari (kurangnya aktivitas fisik) telah menjadi isu kesehatan di Indonesia. Bahkan, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk berusia lebih dari 10 tahun yang kurang beraktivitas fisik, yaitu dari 26,1 persen pada 2013 menjadi 33,5 persen pada 2018.

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?



Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang salah satu fokusnya ialah aktivitas fisik. "Kemkes juga berupaya untuk membangun 4 pilar sesuai dengan target Global Action Plan for Physical Activity dari World Health Organization (WHO), yaitu menciptakan individu, masyarakat, lingkungan, dan sistem yang aktif," jelas drg. Kartini.

 

Seperti yang telah diketahui, aktivitas fisik atau olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki manfaat untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mempertahankan berat badan ideal, mencegah kegemukan, serta mengurangi risiko berbagai penyakit tidak menular, seperti hipertensi, jantung koroner, dan diabetes.




 



"Aktivitas fisik juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, mengurangi stres, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan rasa percaya diri, dan membangun rasa sportivitas dan kesetiakawanan sosial," ungkap Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto Sp.KO saat berbicara di acara Media Briefing "Ayo Indonesia Bergerak" pada 7 Desember lalu di Jakarta.

 


Rutinitas sehari-hari yang padat sering kali dijadikan alasan untuk tidak melakukan aktivitas fisik ataupun berolahraga. Padahal, aktivitas fisik sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah di mana saja. Namun, aktivitas fisik ataupun olahraga yang dilakukan harus memperhatikan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur) nih, Gengs.

 



"Baik itu aktivitas fisik yang dilakukan sesuai dengan kondisi fisik dan lingkungan. Aktivitas fisik yang benar dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Aktivitas fisik yang terukur dilakukan dengan mengukur intensitas dan waktu latihan. Teratur yaitu aktivitas fisik dilakukan teratur 3 hingga 5 kali dalam seminggu," paparnya.

 


Meski berolahraga memang perlu dan penting dilakukan, dr. Michael tidak menyarankan untuk melakukannya secara berlebihan nih, Gengs. Aktivitas fisik atau olahraga yang dilakukan berlebihan ternyata dapat memicu terjadinya radikal bebas, lho. "Olahraga berlebih tidak hanya meningkatkan metabolisme, namun juga meningkatkan produksi radikal bebas," jelasnya.

 


Selain itu, saat kita melakukan aktivitas fisik secara berlebihan, tubuh akan mengeluarkan energi berlebih dan meminta asupan yang lebih pula untuk memenuhi kembali yang sudah dikeluarkan. Dengan begitu, nafsu makan pun otomatis akan meningkat nih, Gengs. Makanya, dr. Michael menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara berlebihan.

 

Tidak hanya rutin melakukan aktivitas fisik ataupun berolahraga, drg. Kartini menambahkan, Kemkes juga mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatan yang sedentari. "Seperti menggunakan kendaraan untuk ke sekolah atau mini market meski jaraknya dekat dari rumah dan pekerjaan rumah tangga diserahkan kepada pembantu," tutup drg. Kartini. (TI/AY)

 

  • # Olahraga