GueSehat
16 Januari 2017
Pexels.com

7 Langkah Wajib untuk Persiapkan Makanan yang Aman

Saya termasuk orang yang suka terjun di dapur, mempersiapkan makanan, baik untuk saya maupun orang-orang yang saya sayangi. Skill memasak saya memang berada sangat jauh dari level yang akan membuat Gordon Ramsay bangga, tapi at least apa yang saya masak selama ini selalu edible kok. Buktinya, belum pernah ada dokumentasi kejadian sakit perut atau diare dari orang-orang rumah pasca makan masakan saya. Haha. Menurut saya, makanan tak cukup hanya enak saja. Aman untuk dikonsumsi, itu hal utama yang harus diperhatikan. Manusia kan makan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan terhadap nutrisi, jadi enggak lucu dong kalau makanan malah membuat penyakit karena tidak aman dikonsumsi! Bakteri-bakteri seperti Eschericia coli (penyebab diare) dan Salmonella typhi (penyebab demam tifoid) selalu siap mengintai kesehatan Anda jika makanan yang Anda konsumsi tidak dipersiapkan dengan aman. Mempersiapkan makanan secara baik agar aman dikonsumsi itu ternyata gampang-gampang susah. Banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari bahan makanannya, cara memasak, hingga peralatan yang digunakan. Mau tahu apa saja hal yang harus diperhatikan tersebut? Yuk kita simak bersama!

Sebelum Memasak….

  1.    Pilah pilih dalam berbelanja

Menyiapkan makanan yang aman sejatinya dimulai sejak kita mulai memilih bahan-bahan yang akan digunakan. Selezat apa pun suatu resep dan sehebat apa pun chef yang mengolahnya, tanpa bahan-bahan yang segar dan berkualitas baik, rasanya akan sulit tercipta makanan yang mouth watering. Saat Anda berbelanja bahan masakan, dahulukan membeli bahan-bahan yang tidak memerlukan penyimpanan khusus (misal: suhu dingin), dan akhiri rutinitas berbelanja Anda dengan membeli bahan-bahan yang harus masuk kulkas atau freezer. Hal ini dilakukan untuk mempersempit jarak waktu dari sejak bahan tersebut keluar dari tempat penyimpanannya, dengan waktu Anda akan memasukkannya ke kulkas atau freezer Anda. Selain itu, perhatikan tanggal penyiapan bahan dan keterangan use by date atau expired date yang tertera pada masing-masing bahan ya! Misalnya jika Anda membeli ayam, tanyakan kepada penjual kapan ayam tersebut dipotong.

  1.    Perhatikan kondisi penyimpanan

Hal ini terutama sebaiknya Anda perhatikan untuk bahan-bahan mentah. Daging ayam dan ikan sebaiknya dimasak dalam jangka waktu 2 hari sejak tanggal pembelian, sedangkan untuk daging lain seperti sapi sebaiknya dimasak dalam jangka waktu 3-5 hari. Kulkas atau freezer saya rasa sudah terdapat di hampir semua rumah tangga saat ini dan menjadi tempat utama dalam menyimpan bahan masakan. Sebaiknya Anda mengecek secara berkala suhu kulkas atau freezer Anda, untuk memastikan kelayakannya dalam menyimpan makanan. Saya pernah mengalami tinggal di rumah kos yang memiliki kulkas dengan suhu yang sudah tidak dingin lagi. Semua bahan makanan yang saya simpan disana menjadi busuk dan berjamur. Uh, saya sedih sekali! Saat menyimpan bahan makanan di kulkas atau freezer, saya termasuk orang yang anti menyimpan bahan-bahan tersebut dalam kantong plastik. Menurut saya, terlihat berantakan dan tidak indah dipandang mata, plus tidak menjamin kekedapan selama penyimpanan. Saya lebih memilih menggunakan wadah makanan kedap udara yang memang sesuai untuk penyimpanan di kulkas atau freezer. Dan berdasarkan pengalaman saya, bahan makanan yang saya simpan dengan cara ini selalu segar sampai hendak digunakan.

Saat Memasak….

  1.    Cuci tangan!

Tangan adalah anggota tubuh yang akan berperan penting dalam proses penyiapan makanan, sehingga cuci tangan adalah suatu kegiatan yang wajib banget dilakukan! Cuci tangan sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat sebelum dan sesudah selesai memasak saja. Setelah mengolah bahan mentah seperti daging-dagingan, misalnya, Anda sebaiknya juga mencuci tangan Anda. Ingat, cuci tangannya dengan sabun dan air mengalir, ya!

  1.    Masak hingga matang

Beberapa bahan makanan yang wajib Anda masak (tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah) antara lain daging unggas seperti ayam, bebek, burung; ‘jeroan’ seperti hati, usus, paru, limpa, dan sebagainya; serta olahan daging seperti sosis dan bakso. Suhu memasak yang disarankan adalah minimal 70 derajat Celcius, dimana pada suhu ini diharapkan dapat mematikan bakteri dan virus yang mungkin terdapat dalam daging atau olahannya tersebut. Jika Anda memasak dengan cara memanggang menggunakan api (misalnya saat membuat barbecue atau satai), bara api yang digunakan sebaiknya betuk-betul panas. Salah satu tandanya adalah munculnya semburat abu-abu pada arang yang digunakan untuk pembakaran. Selama memasak, sangat disarankan untuk membolak-balik daging agar matangnya merata.

  1.    Cuci buah dan sayur

Nah, untuk bahan-bahan yang dapat dikonsumsi segar seperti sayur dan buah, pencucian adalah hal yang krusial! Mencuci sayur dan buah sebaiknya dilakukan di bawah air yang mengalir. Jadi, tidak disarankan mencuci buah atau sayur dengan merendamnya dalam air di dalam baskom atau wadah.

Setelah Memasak….

  1.    Cuci semua peralatan setelah digunakan

Bisa jadi ini adalah part paling melelahkan dan sangat tidak menjadi favorit dalam rangkaian masak memasak. Saya bahkan pernah membaca suatu meme yang berbunyi ‘why does cooking take like six hours and eating like three seconds and washing dishes like seven days and seven nights’. Very funny and yet very true, setujukah Anda? Namun betapapun menyebalkan pekerjaan bebersih setelah memasak, hal ini wajib banget dilakukan. Dalam situs resminya, National Health Service (NHS) Inggris bahkan mengutip bahwa kuman yang ada di bak cuci piring (sink) itu 100.000 kali lebih banyak dibandingkan dengan kuman yang ada di kamar mandi, dan kuman yang berdiam di talenan (chopping board) bisa mencapai dua kali lipat jumlah kuman yang ada di dudukan toilet! Uuh, seram sekali, ya!

  1.       Jaga agar spons dan kain lap selalu kering

Setelah Anda mencuci semua peralatan, pastikan juga Anda mengeringkan spons yang Anda gunakan untuk mencuci ya! Spons yang basah akan menjadi sarang bagi bakteri untuk berkembang biak karena suasananya yang lembap. Hal ini berlaku pula untuk kain yang Anda gunakan untuk mengelap baik peralatan masak, permukaan meja dapur, maupun handuk cuci tangan. Mama saya selalu mengajarkan agar kain lap dicuci dan diganti dengan yang baru setiap satu minggu sekali, agar kebersihannya selalu terjaga. Untuk spons cuci piring, saya tidak pernah menaruhnya dalam wadah berisi air. Saya selalu memeras spons setelah digunakan dan setelah itu ditaruh di wadah kering. Nah, itu tadi 7 langkah untuk menyiapkan makanan dengan baik agar keamanannya terjaga. Sebenarnya ketujuh langkah tersebut sangat simple dan mudah sekali untuk dilakukan, bukan? Namun terkadang rasa enggan atau malas membuat kita tidak menjalani ketujuh langkah tersebut. Saya sendiri selalu berusaha konsisten menjalankannya, demi amannya makanan yang saya siapkan. Bagimana dengan Anda? Semoga langkah-langkah di atas dapat membantu Anda menyiapkan makanan yang tak hanya lezat, tapi juga sehat dan aman ya! Selamat menyiapkan!

  • # Terbaru
  • # Makanan
  • # Informmasi