Sitta Karina
12 Mei 2017
Freepik.com

10 Ide Me Time Kurang dari 2 Jam untuk Wanita

Semua orang butuh me time

Semua orang butuh me time. Waktu bebas untuk dilewatkan sesuai preferensi diri dan kadang dilakukan sendiri. Awalnya, saya mengira me time itu hanya kebutuhan orang dewasa saja. Nyatanya, anak-anak pun butuh untuk menghabiskan momen sendiri versi mereka yang bebas dari tuntutan orangtuanya. Lalu, apakah kebutuhan me time tiap individu sama? Jawabannya tidak. Dari studi yang pernah saya baca, justru wanitalah yang paling membutuhkan me time. Ini dikarenakan wanita di era modern semakin sibuk dan memiliki multi peran yang kian kompleks. Mereka diharapkan mampu membagi waktu secara seimbang antara keluarga, pekerjaan, dan kehidupan sosialnya.

 

Apa yang terjadi jika kita mengabaikan kebutuhan akan waktu untuk diri sendiri ini? Berdasarkan pengalaman saya dulu, stres dan burnout yang tidak diurai dengan me time berkualitas akan menumpuk dan akhirnya meledak ibarat bom waktu. Nggak hanya saya, tetapi orang-orang di sekitar saya ikut "kecipratan" kerugiannya. Saya jadi uring-uringan dan mudah marah. Tentunya, suasana pun jadi tidak nyaman lagi. Jadi, sudah jelas 'kan apa saja manfaat me time? Mulai dari meningkatkan mood, menjaga kesehatan mental, sampai secara tidak langsung memelihara keselarasan hubungan kita dengan orang sekitar.

 

Lebih penting kualitas atau kuantitas?

Lantas, manakah yang lebih penting dari sebuah me time; apakah durasi atau kualitasnya? Saat anak-anak masih balita, saya dengan lantang akan menjawab yang pertama. Saya selalu berusaha mencari celah waktu untuk bisa sendiri sesaat di tengah candaan dan tangisan anak-anak. Sepuluh menit di kamar mandi saja (dengan majalah dan ponsel di tangan) bisa terasa berharga. Namun, seiring berjalannya waktu, saya paham bahwa tak hanya durasi me time saja yang penting, melainkan kualitas waktu itu sendiri.

 

Belakangan saya baru menyadari bahwa kualitas sebuah me time ternyata ditentukan oleh seberapa jauh kita mengenal diri sendiri. Kuncinya adalah paham akan apa yang membuat kita berenergi, dan apa yang bikin kita kehabisan energi. Dengan begitu, tujuan dari me time itu sendiri, yakni to recharge yourself, akan tercapai. Setelah melahirkan si Sulung Harsya, saya merasa harus selalu bisa kongko bareng teman-teman di sela waktu menyusui dan mengejar deadline kerjaan. Dari situ saya menyadari bahwa me time seperti itu malah menguras energi saya, membuat saya jauh dari perasaan rileks.

 

Jadi, pastikan bukan hanya seberapa sering me time kita lakukan, tetapi perhatikan juga kualitas dan jenis me time tersebut apakah sudah sesuai dengan kebutuhan kita.

 

10 ide me time yang tidak makan waktu lama

Kamu tergolong wanita yang memiliki peran seabrek dengan jadwal padat? Jika ya, jangan sampai melewatkan waktu untuk diri sendiri dengan alasan terlalu sibuk atau tidak sempat. Me time bisa dilakukan dalam waktu relatif singkaf, bahkan kurang dari 2 jam. Berikut beberapa alternatif me time singkat yang saya lakukan saat pikiran butuh penyegaran:

1. Membaca buku. Terjun ke dalam alam imajinasi cerita membantu alam bawah sadar kita jadi rileks dan happy. Hal serupa yang bisa dilakukan adalah menulis cerita maupun jurnal.

2. Makan bareng sahabat. Obrolan dari hati ke hati dan mendengar kisah teman tak hanya membuat perasaan jadi lebih baik, tetapi melatih berempati.

3. Olahraga, atau sekadar Yoga. Feel-good hormone yang muncul setelah tubuh dipenuhi keringat ini membuat kita jadi bersemangat melakukan aktivitas selanjutnya.

4. Shopping. Tak ada yang tidak setuju dengan efek positif retail therapy atau sekadar lihat-lihat barang favorit kita yang terbukti mampu membuat suasana hati jadi lebih baik!

5. Perawatan di salon. Coba dua perawatan yang dapat dilakukan pada waktu bersamaan. Pilihan saya: creambath sambil mani-pedi.

6. Browsing via ponsel. Saat si kecil tidur siang atau asyik main sendiri, sering kali me time kita bisa sesimpel selonjoran di sofa dengan ponsel maupun tablet di tangan.

7. Panggil tukang pijat. Pemijatan seluruh tubuh selama sejam terbukti mampu melemaskan otot-otot yang kaku dan membuat perasaan jadi nyaman.

8. Menyeruput kopi. Atau bisa juga diganti dengan teh. Melakukan hal ini tanpa disambi kegiatan lain kadang kerap munculkan ketenangan, juga inspirasi baru di kepala.

9. Menonton film. Jika belum bisa "kabur" ke bioskop, coba duduk manis di depan televisi dengan setumpuk DVD kesukaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Biasanya satu film sudah cukup untuk recharge diri, kok.

10. Pergi sendirian. Walau terdengar aneh, kadang menyetir sendirian sambil mendengar playlist favorit tanpa disadari bikin perasaan jadi tenang dan tak terbebani. Siapa sangka, kita bisa tiba di tempat yang biasanya tidak kita kunjungi. Seperti saya yang akhirnya pernah mampir ke Pand'Or di bilangan Jakarta Selatan demi mengenang masa kongko zaman SMA dulu.

Selamat mencari me time yang nyaman versimu. Jangan lupa, bagi ide-idenya ya di kolom komentar!

 

 

  • # Relaksasi
  • # Stres
  • # Me Time Untuk Ibu
  • # Kesehatan Mental