Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya
Kedua pipi bayi merah memang sekilas tampak menggemaskan. Namun, jika warna merah pada pipi bayi tidak biasa dan berlangsung lama, hampir pasti ia mengalami masalah kulit. Mums perlu pastikan penyebab pipi bayi merah, dan bisa mencari solusinya.
Memang secara alamiah bayi memiliki warna pipi yang sedikit lebih merah dibandingkan bagian wajah lainnya. Misalnya saat bayi menangis atau tersenyum. Hal ini terjadi karena meningkatnya aliran darah ke area pipi si bayi. Lalu apa saja penyebab pipi bayi merah yang tidak wajar? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab pipi bayi merah
Pipi bayi kemerahan bisa terjadi karena dipicu oleh berbagai sebab atau kondisi. Di antaranya yang paling umum adalah tumbuh gigi, ruam kulit, eksim, kulit pecah-pecah, dan infeksi. Perawatannya tentu saja akan sangat tergantung dari penyebab kemerahan pada pipi bayi tersebut.
Beberapa mungkin bisa teratasi dengan sendirinya atau secara alami. Seperti tumbuh gigi, setelah gigi muncul, otomatis warna merah di pipi bayi akan hilang. Di luar itu, warna merah pada pipi bayi bisa dihilangkan dengan menggunakan lotion atau pelembab yang berfungsi mengatasi kemerahan pada pipi bayi.
Sayangnya pada bayi dengan kulit gelap, pipi bayi merah ini mungkin akan lebih sulit terdeteksi bila dibandingkan dengan bayi berkulit terang.
Berikut ini penyebab pipi bayi merah yang sering terjadi :
1. Fifth disease
Fifth disease atau dikenal dengan penyakit kelima, adalah kelainan kulit pada bayi yang disebabkan oleh parvovirus B19. Manisfestasi dari infeksi virus ini salah satunya dengan munculnya warna merah di kedua pipi bayi. Durasinya cukup lama bisa 2-3 minggu baru bisa sembuh dengan sendirinya. Lalu pipi bayi pun akan kembali ke warna normalnya. Kabar baiknya, virus ini termasuk dalam kategori ringan, jadi tidak perlu khawatir ya Mums.
Selain menyebabkan pipi bayi sangat merah, penyakit ini juga ditandai dengan ruam di dada atau leher. Gejala lainnya termasuk seperti gejala flu, demam yang muncul beberapa hari setelah ruam.
2. Tumbuh gigi
Tumbuh gigi terkadang menimbulkan ruam merah di pipi dan dagu bayi. Hal ini terjadi karena saat proses tumbuh gigi tersebut biasanya bayi ngiler dan air liurnya tersebut mengering di kulit sehingga menyebabkan kemerahan, iritasi, dan pecah-pecah.
Ruam ini biasanya tidak berbahaya, namun ruam yang parah bisa pecah dan berdarah sehingga meningkatkan risiko tertular infeksi. Untuk mengatasi hal ini orangtua harus sering membersihkan atau menghilangkan air liur dari pipi dan wajah bayi sehingga tidak perlu sampai mengering. Atau bisa juga dengan mengoleskan pelembab lembut khusus untuk bayi.
3. Udara kering
Kulit bayi merah dan pecah-pecah biasanya terjadi karena udara kering atau suhu dingin ekstrem. Kulit bayi nambah lebih merah, kering dan iritasi. Kulit pecah-pecah dalam hal ini terlihat mirip dengan ruam tumbuh gigi.
Area kulit yang bersentuhan langsung dengan udara dingin seperti pipi dan bibir lebih rentan mengalami pecah-pecah ini. Selain itu peningkatan risiko juga terjadi pada bayi dengan eksim atau kulit kering. Kendati kulit yang pecah-pecah ini memang tidak berbahaya, namun perlu diminimalisir dengan sering-sering mengoleskan pelembab ke area kulit yang terdampak.
4. Eksim
Eksim atau dermatitis atopik ditandai dengan kemerahan di lulit terutama di area pipi. Merahnya seperti bercak merah atau bersisik. Selain di pipi, dampak eksim bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya. Eksim sendiri menyebabkan bercak kulit kering dan bersisik. Kondisi ini merupakan kelainan kompleks yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Peradangan pada kulit itu sendiri terkadang terjadi sebagai respons tubuh terhadap pemicu tertentu seperti sabun atau makanan yang mengiritasi. Kabar buruknya, pada eksim yang parah kulit bisa terlihat sangat kering bahkan mungkin pecah-pecah dan berdara. Kondisi ini tentu saja meningkatkan risiko infeksi kulit.
5. Infeksi kulit
Infeksi terjadi karena bakteri atau patogen berbahaya lainnya yang masuk ke dalam kulit dan berkembang biak di sana. Hal ini dapat memicu terjadinya infeksi. Biasanya terjadi ketika bayi mengalami luka. Misalnya akibat goresan, cedera, atau kulit kering hingga pecah-pecah.
Namun, tidak semua infeksi bisa terdeteksi penyebabnya. Termasuk pada infeksi kulit bayi ini, pemicunya terkadang tidak bisa diketahui secara pasti. Salah satu jenis infeksi kulit dikenal dengan istilah selulitis yang memengaruhi lapisan kulit paling dalam. Hal ini dapat menyebabkan kemerahan dan bengkak. Terkadang disertai munculnya garis-garis merah saat ruam menyebar. Infeksi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua pipi bayi berwarna merah.
Cara mengatasi pipi bayi merah
Gunakan pelembab khusus bayi untuk mengatasi kulit kering dan pecah-pecah yang dialami si kecil. Udara yang sejuk juga dapat membantu meringankan kondisinya, karena itu bawa bayi ke dalam ruangan yang ber-AC. Hindari cuaca atau ruangan dengan udara yang panas yang akan menambah berat kondisinya.
Pastikan memilih produk yang aman untuk bayi sehingga terhindar dari risiko iritasi kulit akibat tidak cocok dengan produk tertentu. Sebelum membeli produk pelembab bagi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter anak. Agar bisa terdiagnosa dengan tepat dan pemberian obat atau pelembabnya pun akurat.
Setelah tahu penyebab kulit bayi merah, Mums dapat mengambil solusi yag tepat. Lebih bijak konsultasikan ke dokter dan jangan mencoba mengatasi sendiri, misalnya kalau ternyata pipi merah bayi disebabkan atopik dermatitis.
Referensi :
Medicalnewstoday. rosy-cheeks-baby#outlook
Goodto. slapped-cheek-syndrome-67705
-
# Alergi
-
# TBN Kesehatan
-
# Kulit
-
# Bayi
-
# TBN 0-6 Bulan