Mesothelioma Bukanlah Kanker Paru-paru
Penyebab Mesothelioma
Mesothelioma disebabkan oleh paparan asbes. Asbes adalah zat mineral yang memang sudah menjadi bagian dari lingkungan secara alami dalam bentuk serat. Serat asbes bisa terpecah-pecah dan bersifat tahan terhadap panas, api, bahan-bahan kimia, dan tidak mengalirkan listrik.
Serat asbes yang masuk ke saluran pernapasan dapat tersangkut di rongga pleuradi luar paru-paru. Genetik sering kali disebut-sebut memengaruhi seberapa rentannya tubuh terkena mesothelioma akibat paparan asbes. Pada kanker paru-paru, asbes bisa menjadi faktor risiko jika seratnya tersangkut di jaringan paru-paru. Namun, kanker paru-paru lebih sering disebabkan oleh banyak faktor risiko, seperti merokok, paparan pestisida, polusi, dan gas radon. Berikut beberapa fakta menarik tentang mesothelioma.
- Mesothelioma tidak memiliki hubungan langsung dengan rokok. Sementara itu, rokok dan asapnya secara langsung bisa menyebabkan kanker paru-paru. Kendati demikian, merokok bisa memperparah gejala mesothelioma.
- Mesothelioma adalah satu-satunya jenis kanker yang diketahui memiliki hubungan langsung dengan paparan asbes. Paparan asbes yang dimaksud bukan hanya paparan langsung (misalnya bekerja di galangan kapal), tetapi juga kontak tidak langsung (misalnya mencuci baju seseorang yang bekerja di galangan kapal). Paparannya bisa terjadi lewat pernapasan atau pencernaan.
Diagnosis Mesothelioma
Karena mesothelioma termasuk langka, gejalanya sering didiagnosis sebagai gejala dari penyakit lain. Kalau Kamu mengalami gejala napas pendek-pendek, batuk, demam, keringat berlebihan, kelelahan, penurunan berat badan, pembengkakan pada wajah dan tangan, serta kesulitan menelan, maka dokter akan menanyakan riwayat medis lengkap untuk mengecek risiko faktor yang memungkinkan, terutama paparan asbes.
Adapun tes-tes untuk mendeteksi mesothelioma termasuk:
Tes Darah
Kadar darah 3 zat, fibulib-3, osteopontin, dan mesothelin sering kali melonjak pada penderita mesothelioma. Meskipun tes darah tidak bisa mengonfirmasi diagnosis mesothelioma, tingginya kadar zat-zat tersebut menandakan semakin meningginya kemungkinan mesothelioma.
Sampel Cairan
Kalau Kamu mengalami penumpukan cairan di dalam tubuh yang kemungkinan disebabkan oleh mesothelioma, dokter akan mengambil sampel cairan dengan menyuntik di area kulit tempat penumpukan cairan terjadi. Cairan tersebut nantinya bisa diperiksa menggunakan mikroskop untuk mendeteksi sel-sel kanker.
Kalau sel-sel kanker ditemukan, tes lanjutan akan dilakukan untuk menentukan jika kankernya adalah mesothelioma. Tes tersebut memiliki nama yang berbeda-beda, tergantung dengan letak cairannya:
- Thoracentesis: rongga dada.
- Paracentesis: abdomen.
- Pericardiocentesis: membran di dekat jantung.
Meski dokter tidak menemukan sel-sel mesothelioma di dalam cairan tersebut, bukan berarti Kamu tidak mengidap mesothelioma. Terkadang sampel jaringan yang asli (biopsi) dibutuhkan untuk mendiagnosis mesothelioma secara pasti.
Biopsi
Biopsi adalah metode mengambil sampel jaringan untuk diperiksa. Biopsi terbagi menjadi beberapa jenis:
- Biopsi jarum: Menggunakan jarum panjang yang disuntik ke dalam tubuh untuk mengambil sampel tumor. Dokter akan menggunakan alat untuk menuntun jarum ke dalam tumor. Namun pada beberapa kasus, sampel yang diambil terlalu kecil dan tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis.
- Thoracoscopy, laparoscopy, dan mediastinoscopy: Pada prosedur-prosedur ini, dokter akan memasukkan alat berbentuk tabung tipis melalui sayatan kecil di kulit. Ini berguna untuk melihat bagian tubuh tempat mesothelioma berkembang. Alat ini juga digunakan untuk mengambil sampel.
- Biopsi operasi: Pada beberapa kasus, prosedur invasive dibutuhkan untuk mengambil sampel yang lebih besar, supaya diagnosis bisa dilakukan. Pada prosedur ini, dokter akan melakukan operasi untuk mengambil sampel.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Kanker Paru-Paru
-
# Kanker Paru-Paru
-
# Kanker
-
# Paru
-
# Gue Peduli Kanker