Ella Nurlaila
31 Desember 2024
shutterstock

Mengenal Pola Asuh Permisif: Kekurangan dan Kelebihannya

Sulit mengatakan tidak pada anak, selalu menuruti kemauannya, memberikan akses yang luas pada segala hal yang menyenangkan si Kecil, tidak tega membiarkan dia merana karena tertekan dengan aturan yang biasa saja? Jika semua jawabannya ya, itu tandanya pola asuh permisif  yang diterapkan. 


Pola asuh permisif cenderung memberikan kelonggaran pada anak. Berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Dalam pola asuh permisif, orang tua cenderung menerapkan disiplin yang begitu longgar. Gaya pola asuh permisif ini tidak dianjurkan oleh terapis maupun psikolog anak. 

Baca juga: 6 Dampak Strict Parents pada Remaja


Kelebihan Pola Asuh Permisif bagi Anak 

Setiap pola asuh yang diterapkan dalam keluarga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itu tidak ada pola asuh yang sempurna, termasuk pola asuh permisif ini. 


Sebelum membahas kekurangan pola asuh permisif, ada baiknya Mums mesti mengetahui kelebihan pola asuh permisif bagi anak. Berikut ini kelebihan pola asuh permisif : 


1. Kualitas positif 

Ketika bicara tentang pola asuh permisif, memang tidak semuanya mengandung hal negatif atau merugikan. Berbeda dengan pola asuh otoriter, orang tua dengan pola asuh permisif memiliki beberapa kualitas positif, seperti responsive secara emosional dan peka terhadap kebutuhan anaknya. 


2. Percaya diri 

Bila anak didorong untuk mengekspresikan diri secara bebas, maka umumnya mereka sering menjadi lebih percaya diri dan siap mencoba hal-hal baru. Terlepas dari apa pun konsekuensinya. 


3. Eksplorasi

Pola asuh permisif memungkinkan anak-anak memiliki lebih banyak kebebasan yang menginspirasi mereka untuk menjalani petualangan baru dengan rasa percaya diri yang lebih besar. 


4. Memacu kreativitas 

Karena tidak ada batasan dalam beraktivitas dalam pola asuh permisif, maka anak-anak bisa bereksperimen sesuai minat dan hobinya. Artinya anak tumbuh dalam lingkungan yang lebih fleksibel sehingga memungkinkan lebih mudah memacu kreativitasnya. 

5. Memberikan kenyamanan 

Salah satu alasan orang tua menerapkan pola asuh permisif adalah tidak ingin anaknya merana atau merasakan kehidupan yang sulit seperti orang tuanya dulu. Inilah alasan yang akhirnya membuat anak terlanjur nyaman dengan segala kemudahan yang dimilikinya. 


Kekurangan Pola Asuh Permisif 


Mums, di balik kelebihan pola asuh permisif, ada kekurangan yang perlu diwaspadai. Umumnya orang tua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung baik dan penuh kasih sayang kepada anak-anaknya. 


Namun seiring waktu, kurangnya batasan atau disiplin ini, bisa jadi merugikan baik bagi orang tua maupun anak itu sendiri. Berikut ini kekurangan pola asuh permisif yang perlu diketahui orang tua : 


1. Memanjakan anak 

Salah satu problem utama pola asuh permisif adalah memanjakan anak. Kecenderungan ini tentu saja merugikan, sebab tidak adanya konsekuensi atau hukuman bagi anak ketika ia melakukan kesalahan. Akibatnya anak tidak belajar dari kesalahan yang dilakukan. 


2. Sulit ikut aturan 

Karena anak terbiasa tidak memiliki atau longgar dalam peraturan di rumah, kebiasaan ini akan terbawa di luar rumah, sisalnya di sekolah. Anak dengan pola asuh permisif cenderung sulit mematuhi aturan yang ada. Akibatnya ia sering melanggar aturan atau sulit berdisiplin. 


3. Cenderung memberontak 

Anak-anak yang dibesarkan dengan aturan yang longgar maka ketika dihadapkan pada disiplin yang ketat, maka cenderung akan memberontak. Mereka tidak segan untuk menentang peraturan yang membuatnya tidak nyaman. Karena peraturan atau disiplin hanya akan membatasinya. 


4. Minimnya keterampilan sosial 

Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung mengabaikan perkembangan keterampilan sosial si Kecil. Akibatnya anak sulit beradaptasi, tidak kuat mental menghadapi tantangan. Padahal keterampilan sosial ini harus dilatih sedini mungkin. 


5. Kebiasaan tidak sehat 

Karena tidak ada batasan dan cenderung bersikap sesukanya, anak sulit mengendalikan keinginannya. Termasuk ketika anak tidak dibatasi untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Dampaknya anak bisa kegemukan atau obesitas. 


6. Sering membantah 

Anak dengan pola asuh permisif cenderung sulit mengikuti aturan, maka ia pun akan sering membantah. Sebab ia tidak terbiasa menaati aturan. Sikap ini merupakan konsekuensi dari longgarnya aturan yang di mata anak merupakan sesuatu yang mudah saja untuk dilanggar. 


Itulah dampak baik dan buruk pola asuh permisif yang cenderung memberikan kelonggaran pada anak. Pola asuh permisif tentu saja bisa menjadi pilihan bagi orang tua dalam mendidik dan membesarkan buah hatinya. Namun, sebelum menjatuhkan pilihan, pastikan orang tua memahami kelebihan dan kekurangan pola asuh permisif ini. 


Untuk Mums yang masih bingung akan menerapkan pola asuh anak seperti apa, bisa mendapatkan berbagai artikel seputar dunia parenting di aplikasi Teman Bumil agar mendapatkan pencerahan sebelum menentukan apakah akan memilih pola asuh permisif atau tidak.


Referensi : 

  • # Keluarga
  • # Pola Asuh