Fitri Syarifah
18 Mei 2024
shutterstock

Ketika Suami Lebih Pilih Keluarga Ketimbang Istri, Apa yang Bisa Dilakukan?

Ketika dua orang menikah, tidak peduli berapa banyak waktu yang mereka habiskan bersama sebelumnya, pasti ada sesuatu yang berubah. Mungkin sikap suami lebih memilih keluarga dibandingkan mendengarkan pendapat istri.

Dinamika rumah tangga pun berubah dan proses komunikasi pasangan bukan lagi menjadi prioritas dalam hubungan. Apakah ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan rumah tangga terutama jika suami lebih memilih keluarga?

Ikatan Ibu dan Anak Laki-lakinya

Para psikolog telah menjelaskan bahwa ketika seorang bayi lahir, secara naluriah, mereka memandang orang tuanya dengan penuh kasih sayang, terutama pada sang ibu.

Para ibu memiliki ikatan yang berbeda dengan anak-anaknya; mereka dapat merasakan kebutuhan anak mereka hampir secara telepati. Hal inilah pada sebagian kehidupan menganggap ibu mertua sebagai ancaman.

Begitu pun dengan ibu mertua itu sendiri yang menganggap kehadiran wanita lain ancaman dalam kehidupan anaknya. Mereka akan menganggap menantu perempuannya tidak cocok untuk putranya dan hal ini hampir selalu terjadi.

 

Butuh waktu bagi ibu mertua menerima menantunya. Namun jika waktu itu dianggap belum bisa menerima menantu, maka perdebatan atau pertengkaran bukan hal mustahil antara ibu mertua dan menantu.

Alasan Suami Lebih Memilih Keluarganya

Dalam kasus seperti ini, laki-laki akan terjebak pada situasi antara ibu dan istri. Jika ada tekanan, hal terbaik yang dapat mereka lakukan adalah mendukung ibu mereka.

Ada beberapa alasan untuk itu:

  • Mereka menganggap ibu mereka rentan dan tidak boleh membuat pasangan kesal, sedangkan istri lebih kuat dan mampu menangani kemungkinan terburuk.

  • Ikatan masa kanak-kanak dan pra-kelahiran mereka masih sangat erat, dan kemungkinan besar anak laki-laki tersebut tidak mampu mengakui kesalahan ibunya.

  • Pria pada dasarnya adalah penghindar. Terbukti secara ilmiah bahwa laki-laki tidak bisa menangani stres dengan baik dan akan menghindar setiap kali mereka harus memilih antara istri dan ibu.

  • Laki-laki, pada saat konflik, akan melarikan diri atau memihak ibu mereka. Namun, seringkali wanita merasa bahwa mereka ditinggalkan sendirian pada saat dibutuhkan. Mereka tidak tahu bahwa ini adalah tindakan perlindungan suami mereka; tapi karena jarang dikomunikasikan, para wanita berpikir yang terburuk.

    Dalam kasus kedua, laki-laki umumnya menganggap ibu mereka sebagai orang lemah dan lebih membutuhkan perlindungan dibandingkan istri mereka – yang masih muda dan kuat. Dalam hal ini, perempuan merasa sendirian dan tidak terlindungi dari gempuran keluarga. Karena mereka baru dalam rumah tangga, perempuan bergantung pada suami untuk mendapatkan perlindungan. Dan ketika garis pertahanan ini gagal, retakan pertama dalam perkawinan akan muncul.

    Yang perlu diingat oleh kedua pasangan adalah bahwa keduanya bisa menghadapi dilema seperti itu saat bertatap muka dengan keluarga masing-masing.

    Mengatasi perselisihan jika suami lebih memilih keluarga atau ibunya

    Perselisihan dan perang dingin mungkin tidak bisa dihindari jika suami, terus menerus memilih ibu dan keluarganya dibandingkan memihak istrinya. Berikut solusi yang mungkin bisa dijalani:

    Cara Terbaik bagi Ibu Mertua

    Cara terbaik bagi ibu mertua untuk menghilangkan stigma adalah dengan tidak ikut campur dalam memberi nasihat. Para ahli menyarankan pendekatan yang lebih lembut jika terjadi perselisihan. Daripada langsung memberikan pendapat tentang mengapa mertua melakukan atau mengatakan sesuatu yang salah.

    Ibu mertua, tambahnya, harus membiarkan pasangannya tumbuh dalam peran baru mereka, dan jika mereka melakukan kesalahan selama proses tersebut, tidak apa-apa. Namun jika Anda masih merasa perlu memberi nasihat, mintalah izin terlebih dahulu. Jika tidak, hormati batasan mereka.

    Cara Terbaik sebagai menantu

    1. Pahami rasa sayang ibu mertua pada suami

    Ibu mertua mungkin akan bersikap ramah dan mendukung pada saat pernikahan. Namun perilaku bisa berubah seiring waktu.

    Jika suami selalu membela ibunya, tunjukkan bahwa sebagai istri, Mums bukanlah ancaman. Mums bisa mendorong suami untuk ritual jalan-jalan pagi bersama ibunya. Ini adalah cara menunjukkan kepada ibu mertua bahwa keberadaan Mums tidak akan mengganggu hubungan ibunya.

    Semestinya, suami juga bisa memainkan peran penting dalam memahami perasaan istri. Untuk itu, komunikasi dalam hal ini sangat penting.

    2. Membangun kepercayaan keluarga

    Biarkan ikatan Mums dan keluarga suami tumbuh secara organik, alih-alih mengharapkannya muncul secara ajaib sejak awal pernikahan Mums. Menikah dengan seorang pria tidak secara otomatis penuh kasih sayang. Apalagi niat baik Mums mungkin seringkali disalahartikan.

    Jadi jangan berharap ibu mertua akan memberikan tanggapan (positif) pada apa yang Mums lakukan. Yang terpenting adalah rasa saling percaya yang dibangun berdasarkan pengalaman positif satu sama lain.

    Tidak apa-apa jika ibu mertua tidak menghargai upaya Mums. Dia mungkin lebih suka melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, yang pasti berbeda dengan cara Mums.

    Untuk itu jangan terlalu dini meminta nasihat atau dukungan kepadanya karena orang yang lebih tua biasanya merasa tidak dihargai jika nasihatnya diabaikan setelah diminta.

    Terkadang, tanyakan padanya apakah dia membutuhkan bantuan, dan lakukan apa yang dia katakan. Jika dia mencoba membantu atau memberi instruksi tentang bagian pekerjaan Mumsseperti memasak, dengarkan apa yang dia katakan. Jika Mums tidak menyukai nasihatnya, buatlah alasan dan katakan Mums lebih suka mengerjakan tugas ini sendirian untuk saat ini.

     

    Referensi:

     

    • # Hubungan
    • # Hubungan sehat
    • # ibu rumah tangga