Kehamilan Ektopik: Ciri-ciri, Penyebab, dan Penanganannya
Apa itu kehamilan ektopik? Kehamilan ektopik adalah sebuah kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Paling sering terjadi di tuba falopi. Sementara tuba falopi itu tidak dirancang untuk menampung embrio yang sedang berkembang.
Mums perlu tahu apa saja ciri-ciri kehamilan ektopik yang mungkin bisa terjadi pada siapa saja. Sebab kehamilan ektopik bisa mengancam jiwa dan memerlukan penanganan darurat terutama pada kondisi tertentu.
Ciri-ciri Kehamilan Ektopik
Sebuah kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang terjadi di dalam rahim. Namun tidak untuk kehamilan ektopik. Ia terjadi justru di luar rahim. Yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di lokasi yang tidak bisa mendukung pertumbuhannya.
Setelah mengetahui apa itu kehamilan ektopik, berikut ini ciri-ciri kehamilan ektopik yang perlu Mums ketahui:
1. Salah satu ciri-ciri kehamilan ektopik yang paling utama adalah sering terjadi di tuba falopi. Tuba falopi merupakan saluran atau struktur yang menghubungkan ovarium dan rahim. Pada kehamilan normal sel telur seharusnya bergerak melalui tuba falopi dan menempel di dinding rahim. Namun pada kehamilan ektopik, sel telur justru menempel di salah satu struktur lain di sepanjang jalur tersebut. Makanya paling sering terjadi di tuba falopi. Saking seringnya hampir sekitar 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba falopi ini.
2. Tidak hanya di tuba falopi, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di ovarium, rongga perut, atau leher rahim, kendati lebih jarang terjadi. Kehamilan tidak bisa berlanjut jika terjadi di luar rahim, karena hanya rahim yang dirancang untuk mengandung janin. Sehingga janin bisa tumbuh dan berkembang selama kehamilan.
3. Karena terjadi di luar rahim yang bukan tempat ideal untuk berkembangnya janin, maka ciri-ciri kehamilan ektopik berikutnya adalah kehamilan ektopik dapat mengancam jiwa. Hal ini terutama jika tuba falopi pecah atau rupture.
Ini disebut juga dengan kehamilan ektopik yang pecah. Sehingga menyebabkan pendarahan hebat, infeksi, bahkan kematian. Ini merupakan keadaan darurat medis, sehingga harus segera ditangani oleh dokter.
Penyebab dan Gejala Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu atau penyebab kehamilan ektopik terjadi. Kehamilan ektopik umumnya disebabkan oleh kondisi yang memperlambat atau menghalangi pergerakan sel telur melalui tuba falopi, seperti adanya jaringan parut atau peradangan akibat operasi panggul sebelumnya. Selain itu tuba falopi yang rusak akibat infeksi menular seksual, kelainan bentuk bawaan pada tuba falopi, dan pertumbuhan yang menghalangi tuba falopi.
Sementara itu gejala awal kehamilan ektopik bisa sangat mirip dengan gejala kehamilan biasa. Namun, Mums mungkin mengalami gejala tambahan, seperti pendarahan vagina, nyeri di bagian bawah terutama area panggul dan punggung bawah, pusing, atau lemas.
Kabar buruknya, jika tuba falopi pecah, mengalami nyeri dan pendarahan maka kondisinya menjadi sangat parah. Kondisi ini menimbulkan gejala tambahan seperti pingsan, tekanan darah rendah atau hipotensi, nyeri bahu, juga tekanan rektal atau masalah buang air besar.
Jika tuba falopi pecah, mungkin akan merasakan nyeri perut bawah yang tiba-tiba dan tajam. Jika ini yang terjadi, maka sudah masuk dalam kategori keadaan darurat. Segera hubungi dokter atau klinik terdekat atau langsung datang ke unit gawat darurat.
Diagnosis dan Pengobatan Kehamilan Ektopik
Untuk menegakkan diagnosis kehamilan ektopik ini, dokter biasanya akan melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan, di antaranya pemeriksaan panggul, tes darah untuk mengukur kadar hormon HCG, serta pemeriksaan ultrasonografi (USG) guna melihat lokasi implantasi sel telur yang sudah dibuahi.
Jika sudah mendapatkan diagnosis yang tepat, langkah selanjutnya adalah penanganan kehamilan ektopik. Dalam hal ini, dokter akan mengambil setidaknya dua tindakan, berupa pemberian obat ‘methotrexate’ untuk menghentikan perkembangan sel telur dan tindakan operasi yang bertujuan untuk mengangkat kehamilan ektopik. Terutama jika tuba falopi sudah pecah atau berisiko pecah.
Mums, kehamilan ektopik ini sebenarnya tidak bisa dicegah. Tetapi resikonya dapat dikurangi dengan menjaga gaya hidup sehat dan mencegah terjadinya penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Pasca kehamilan ektopik ini, banyak orang masih bisa hamil dengan sukses di kemudian hari. Tetapi risikonya meningkat jika sudah pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
Karena itu jika Mums memiliki riwayat kehamilan ektopik atau faktor risiko lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kehamilan di masa depan dan cara mengurangi risiko terulangnya kehamilan ektopik berikutnya.
Referensi :
Clevelandclinic. ectopic pregnancy
-
# Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim)
-
# TBTrimester1
-
# Kehamilan Ektopik