Intip Posisi Janin di Kehamilan 7 Bulan
Selama kehamilan, janin dapat berganti posisi berkali-kali di dalam rahim. Janin mungkin berada di atas atau di bawah atau menghadap ke belakang atau depan Mums. Di awal kehamilan sampai trimester kedua, janin dapat bergerak dengan mudah atau mengubah posisi saat Mums bergerak. Menjelang akhir kehamilan, janin lebih besar dan memiliki lebih sedikit ruang untuk bergerak, dan tetap berada di satu posisi. Yuk, intip posisi janin di kehamilan 7 bulan atau sekitar 27-28 minggu!
Hal yang Memengaruhi Posisi Janin
Posisi janin memiliki pengaruh penting pada persalinan nanti. Ketika posisi janin tidak opetimal, maka Mums akan disarankan melakukan operasi caesar. Dokter biasanya menyatakan situasi janin dalam kandungan dengan istilah “posisi” dan “presentasi.”
Presentasi mengacu pada bagian tubuh janin yang memimpin jalan keluar melalui jalan lahir (disebut bagian presentasi). Biasanya, kepala memimpin jalan keluar, tetapi terkadang bokong (presentasi sungsang), bahu, atau wajah memimpin jalan keluar.
Sedangkan posisi mengacu pada apakah janin menghadap ke belakang (oksiput anterior) atau ke depan (oksiput posterior). Oksiput adalah tulang di bagian belakang kepala bayi. Oleh karena itu, menghadap ke belakang disebut oksiput anterior (menghadap punggung ibu dan menghadap ke bawah saat ibu berbaring telentang). Menghadap ke depan disebut oksiput posterior (menghadap ke tulang kemaluan ibu dan menghadap ke atas saat ibu berbaring telentang).
Posisi berbaring mengacu pada sudut janin dalam kaitannya dengan ibu dan rahim. Posisi berbaring ke atas dan ke bawah (dengan tulang belakang bayi sejajar dengan tulang belakang ibu, disebut longitudinal) adalah normal, tetapi terkadang posisi berbaring menyamping (transversal) atau miring (oblik).
Untuk aspek-aspek posisi janin ini, kombinasi yang paling umum, paling aman, dan paling mudah bagi ibu untuk melahirkan normal adalah sebagai berikut:
- Kepala terlebih dahulu (disebut presentasi verteks atau sefalik)
- Menghadap ke belakang (posisi oksiput anterior)
- Tulang belakang sejajar dengan tulang belakang ibu (posisi membujur)
- Leher ditekuk ke depan dengan dagu ditekuk
- Lengan dilipat di dada
Jika janin berada dalam posisi atau presentasi yang berbeda, persalinan mungkin lebih sulit, dan persalinan normal per vaginam mungkin tidak memungkinkan.
Variasi dalam presentasi, posisi, atau posisi janin dapat terjadi ketika
- Janin terlalu besar untuk panggul ibu (disproporsi fetopelvik).
- Rahim berbentuk tidak normal atau mengandung pertumbuhan seperti fibroid.
- Janin memiliki cacat lahir.
- Ada lebih dari satu janin (gestasi ganda).
Berbagai Posisi Janin di Usia Kehamilan 7 Bulan
Menjelang akhir kehamilan, janin bergerak ke posisi untuk melahirkan. Biasanya, presentasinya adalah verteks (kepala lebih dulu), dan posisinya adalah oksiput anterior (menghadap ke tulang belakang ibu hamil) dengan wajah dan tubuh miring ke satu sisi dan leher tertekuk.
Variasi presentasi janin meliputi wajah, alis, bokong, dan bahu. Posisi oksiput posterior (menghadap ke depan, ke arah tulang kemaluan ibu) lebih jarang terjadi dibandingkan posisi oksiput anterior (menghadap ke belakang, ke arah tulang belakang ibu).
Beberapa variasi posisi dan presentasi yang membuat persalinan sulit sering terjadi.
1. Posisi oksiput posterior
Pada posisi oksiput posterior (kadang-kadang disebut sunny-side up), janin berada di posisi kepala terlebih dahulu tetapi menghadap ke depan (ke arah tulang kemaluan ibu, yaitu menghadap ke atas saat ibu berbaring telentang).
Ini adalah posisi yang sangat umum dan tidak abnormal, tetapi membuat persalinan lebih sulit daripada saat janin berada pada posisi oksiput anterior (menghadap ke arah tulang belakang ibu—yaitu menghadap ke bawah saat ibu berbaring telentang).
Saat janin menghadap ke atas, leher sering kali diluruskan daripada ditekuk, yang membutuhkan lebih banyak ruang bagi kepala untuk melewati jalan lahir. Persalinan dengan bantuan alat vakum atau forsep atau operasi caesar mungkin diperlukan.
2. Presentasi sungsang
Pada presentasi sungsang, bokong bayi atau terkadang kaki diposisikan untuk melahirkan terlebih dahulu (sebelum kepala). Bila dilahirkan melalui vagina, bayi yang bokongnya lebih dulu muncul lebih berisiko mengalami cedera atau bahkan kematian daripada bayi yang kepalanya lebih dulu muncul.
Alasan risiko bagi bayi dalam presentasi sungsang adalah pinggul dan bokong bayi tidak selebar kepala. Oleh karena itu, bila pinggul dan bokong melewati leher rahim terlebih dahulu, jalannya mungkin tidak cukup lebar untuk dilalui kepala.
Selain itu, bila kepala mengikuti bokong, leher mungkin sedikit tertekuk ke belakang. Leher yang tertekuk ke belakang menambah lebar yang dibutuhkan untuk melahirkan dibandingkan bila kepala dimiringkan ke depan dengan dagu ditekuk, yang merupakan posisi paling mudah untuk melahirkan.
Dengan demikian, tubuh bayi dapat dilahirkan dan kemudian kepalanya dapat tersangkut dan tidak dapat melewati jalan lahir. Bila kepala bayi tersangkut, hal ini memberi tekanan pada tali pusat di jalan lahir, sehingga sangat sedikit oksigen yang dapat mencapai bayi. Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen lebih umum terjadi pada bayi sungsang daripada bayi yang lahir dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Pada persalinan pertama, masalah ini mungkin lebih sering terjadi karena jaringan tubuh ibu belum meregang akibat persalinan sebelumnya. Karena risiko cedera atau bahkan kematian pada bayi, operasi caesar lebih disukai saat janin dalam posisi sungsang, kecuali dokter sangat berpengalaman dan terampil dalam melahirkan bayi sungsang atau tidak ada fasilitas atau peralatan yang memadai untuk melakukan operasi caesar dengan aman.
3. Presentasi lainnya
Pada presentasi wajah, leher bayi melengkung ke belakang sehingga wajah muncul terlebih dahulu, bukan bagian atas kepala.
Pada presentasi alis, leher agak melengkung sehingga alis muncul terlebih dahulu.
Biasanya, janin tidak berada dalam presentasi wajah atau alis. Presentasi ini sering berubah menjadi presentasi verteks (bagian atas kepala) sebelum atau selama persalinan. Jika tidak, operasi caesar biasanya direkomendasikan.
Pada letak melintang, janin terletak horizontal di seberang jalan lahir dan muncul dengan bahu terlebih dahulu. Operasi caesar dilakukan, kecuali jika janin adalah anak kedua dari pasangan kembar. Dalam kasus seperti itu, janin dapat diputar untuk dilahirkan melalui vagina.
Referensi:
-
# Perkembangan Janin
-
# Kehamilan Sehat