Agar Anak Tidak Dibully, Ortu Harus Apa?
Bullying adalah masalah serius pada remaja. Ada banyak alasan remaja melakukan bullying, seperti mencari validasi, membuat dirinya merasa berkuasa, memanfaatkan pihak lain, dan sebagainya. Apa pun alasannya, bullying pada remaja bisa sangat berbahaya karena bisa membuat remaja menjadi trauma, tidak percaya diri, depresi, dan menjadi penakut.
Sebagai orangtua, sudah tugas Mums untuk selalu memberikan perlindungan pada anak, termasuk dari bullying. Jangan biarkan anak-anak kita melewati susahnya bullying seorang diri. Yuk, terus dampingi anak agar tidak dibully.
Agar Anak Tidak Dibully
Mencegah dan menghentikan bullying melibatkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman di mana anak-anak dapat berkembang, secara sosial dan akademis, tanpa rasa takut. Orangtua, anak, dan guru perlu bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi bullying.
Berikut cara yang dapat dilakukan orangtua agar anak tidak dibully:
1. Bicaralah dan dengarkan anak-anak setiap hari
Ajukan pertanyaan tentang hari sekolah mereka, termasuk apa yang ia lalui dalam perjalanan ke dan dari sekolah, makan siang, dan istirahat. Tanyakan tentang teman-teman dan guru mereka mereka. Semakin terbuka anak dengan Mums, mereka akan nyaman melibatkan Mums jika menjadi korban bullying.
2. Sesekali datanglah ke sekolah tiba-tiba, terutama saat jam istirahat
Sekolah mungkin kekurangan sumber daya untuk memberikan perhatian individual kepada seluruh siswa selama waktu senggang, seperti jam istirahat. Cobalah tiba-tiba datang ke sekolah saat jam istirahat untuk mendapatkan gambaran apa yang dilalui anak selama sekolah. Perhatikan apakah anak makan sendirian atau bersama teman-temannya, apakah anak mengobrol dengan temannya, apakah ia ke kantin atau makan di kelas.
3. Ciptakan kebiasaan antibullying yang sehat
Mulailah dari usia sedini mungkin, latih anak mengenai apa itu bullying. Apa yang tidak boleh dilakukan, seperti mendorong, mengejek, dan mengambil baranng orang lain. Beri tahu anak tentang apa yang harus dilakukan jika ada orang lain yang bersikap buruk padanya.
4. Pastikan anak memahami bahwa bullying itu tidak baik
Jelaskan apa itu bullying dan bahwa itu tidak dapat ditoleransi. Juga, berdiam diri saat dibully atau saat melihat orang lain dibully adalah sikap yang tidak baik.
5. Diskusikan situasi tersebut dengan guru
Setiap anak berhak atas lingkungan yang aman untuk belajar dan bermain. Sekolah harus memiliki kebijakan yang menetapkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah segala bentuk bullying. Jika anak bercerita tentang bullying yang terjadi di sekolah, baik itu terjadi pada dirinya atau temannya, segera hubungi pihak sekolah. Pastikan sekolah mengetahui dan melakukan tindakan tegas untuk memberantas bullying.
6. Dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan yang membangun rasa percaya diri
Dorong anak untuk mendaftar ekstrakurikuler di sekolah atau aktivitas lain di luar sekolah. Ini akan membantu anak membangun harga diri dan menjalin persahabatan. Ini juga akan membantu mempertemukan anak dengan sekelompok teman yang memiliki minat sama.
7. Gunakan gaya pengasuhan yang otoritatif
Pola asuh otoritatif menawarkan tingkat kehangatan, cinta, dan kedekatan yang tinggi, tetapi juga memberikan batasan yang jelas terhadap anak-anaknya. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif memiliki kesehatan mental yang lebih baik, keterampilan menjalin hubungan yang lebih kuat, dan prestasi yang lebih tinggi.
8. Ajarkan keterampilan emosional dan interpersonal
Ajarkan anak untuk menerima semua emosi dan mengekspresikannya secara sehat, seperti rasa sedih, kemarahan, kekecewaan, dan sebagainya. Menerima emosi akan membuat anak lebih terbuka mengenai perasaannya.
Jika pembicaraan tentang kehidupan emosional dinormalisasi dalam sebuah keluarga, anak akan bisa membicarakan masalah yang sulit agar tidak berlarut-larut dan merugikan. Mereka juga akan lebih memiliki kecerdasan emosional dan mampu memahami orang lain.
9. Kembangkan hubungan dengan staf sekolah dan orangtua lainnya
Memiliki hubungan baik dengan guru-guru dan wali murid lain adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Ini bisa membangun jalur komunikasi, saling mendukung, dan memudahkan mencari solusi bersama jika timbul kesulitan. Guru dan wali murid lain juga akan lebih familiar dengan anak Mums.
Akhir kata, dibutuhkan peran aktif dari orangtua agar anak terlindung dari segala bentuk bullying. Pada intinya, agar anak tidak dibully, Mums harus perhatian dan peka terhadap segala perubahan pada anak. Bangun komunikasi yang sehat dengan anak dan orang-orang yang berpengaruh di kehidupan anak, seperti guru, teman-temannya, dan wali murid lain.
Referensi
Anti Bullying Alliance. How can I help my child if they are being bullied?
Greater Good Magazine. What Can Parents Do About Bullying?
-
# Parenting
-
# Psikologi Anak
-
# Bullying