Ella Nurlaila
02 Januari 2025
shutterstock

8 Masalah yang Mungkin Ditemui Saat Pemberian MPASI Pertama Kali

Beberapa Mums beruntung memiliki anak yang senang dan lahap makan apapun yang disajikan di piring makannya. Sayangnya, lebih banyak Mums yang mengalami kesulitan di periode MPASI. Ada banyak tantangan dan masalah saat MPASI, seperti anak menolak makan, melakukan aksi Gerakan Tutup Mulut (GTM) atau hanya makan sedikit-sedikit saja.


Belum lagi bayi yang mudah sekali tereralihkan perhatiannya dan susah diminta duduk di kursi makan, atau bayi menganggap makanan adalah mainan dan memainkan sendoknya sepanjang waktu makan. Pusing, ya?  Nah, berikut ini beberapa strategi untuk mengatasi masalah makan MPASI pertama kali termasuk yang paling sulit sekalipun, agar para ibu bersiap menghadapinya.

Baca juga: 10 Tips Agar Bayi Mau Makan Menu MPASI Buatan Mums


Masalah Saat MPASI Pertama Kali 

Mums bersiap ya dengan kemungkinan beberapa masalah saat MPASI pertama kali berikut:


1. Si Kecil menjulurkan lidahnya saat disuapi

Jika si kecil menjulurkan lidahnya saat menyantap makanan padat pertama dan otomatis makanan keluar lagi dari mulutnya di setiap suapan, maka ia mungkin belum bisa mengatasi refleks menjulurkan lidahnya. Refleks ini, yang dimiliki semua bayi sejak lahir, menyebabkan bayi mendorong sesuatu keluar dari mulutnya untuk menghindari tersedak.


Bagaimana solusinya? Encerkan lagi makanannya dengan ASI, susu formula, atau air putih. Tapi, bayi lebih mungkin membuka mulutnya lebih lebar untuk makanan yang rasanya sudah dikenal, jadi lebih baik diencerkan dengan ASI. 


Kemudian, cobalah memberinya makanan sedikit demi sedikit dengan sendok atau ujung jari tangan Mums. Jika lidahnya yang mungil terus mendorong bubur, bahkan setelah beberapa kali mencoba, jangan marah ya Mums. Artinya, si kecil belum siap untuk mulai makan makanan padat. Tunggu sampai refleks ini cenderung memudar seiring bertambahnya usia, jadi tunggulah seminggu atau lebih dan coba lagi.


2. Bayi memuntahkan makanan

Jika refleks menjulurkan lidah telah menghilang, dan ia masih melepeh makanannya, ada kemungkinan ia sudah kenyang, atau tidak menyukai apa yang ada di menu. Mungkin Mums lupa, bayi juga mengenal bosan. Jika kemarin ia makan bubur labu lahap sekali, bisa jadi hari ini ia bosan dengan makanan yang sama. 


Mums dapat mencoba menyajikan sesuatu yang lain, tetapi jika makanan alternatif tidak menggodanya, hentikan dulu makanan ini dan coba lagi nanti. Kemungkinan besar bayi akan makan setelah jeda beberapa saat.


3. Bayi menolak atau memalingkan muka

Jika bayi berpaling atau rewel setiap kali sendok mendekati mulutnya, ia mungkin tidak dalam suasana hati yang baik, dan ia memberi tahu Mums dengan satu-satunya cara yang ia bisa. 


Apa yang melatarbelakangi pemogokan makan ini? Ada kemungkinan besar ia sudah kenyang atau mungkin ia lelah, atau tidak fokus, atau sedang flu. Apa pun alasannya, hargai alasannya. Ini juga akan memberinya kesempatan untuk mengembangkan naluri lapar dan kenyangnya, suatu keterampilan yang berharga dan bertahan seumur hidup.



4. Bayi malah membuat wajah lucu

Duuh gemes banget sih. Si kecil malah menunjukkan ekspresi seperti menggigit dan tertawa. Makanan jadi susah masuk deh. Ekspresi aneh saat makan adalah hal yang normal pada bayi. Indera perasa bayi perlu waktu dan latihan untuk terbiasa dengan tekstur dan rasa yang baru, jadi bisa jadi ia hanya terkejut dengan sensasi tersebut.

Setelah ia lebih ahli, ia mungkin akan tersenyum saat sendok menyentuh bibirnya, atau setidaknya tetap berwajah datar.


Jika bayi seperti bergidik setiap kali Mums menyendok bayam atau kacang hijau, artinya ia sedang meraba-raba apa yang ada di mulutnya. Bukan berarti ia tidak suka. Teruslah mencoba, perlu waktu hingga 15 kali sebelum bayi menerima makanan baru.


5. Bayi mengalami sembelit

Jika bayi lebih jarang BAB daripada sebelumnya, atau mengerang dan kesulitan setiap kali BAB — pola makan barunya mungkin menjadi penyebabnya. Konsultasikan dengan dokter, lalu cobalah kurangi makanan yang lebih mengikat, seperti pisang, kentang, dan sereal beras. Tambahkan lebih banyak makanan kaya serat seperti buah dan sayuran ke dalam menu, terutama buah prem.


6. Bayi kembung

Sistem pencernaan bayi sedang berkembang dan bekerja keras karena ia belajar menyerap makanan, jadi terkadang ia mengalami sembelit dan terkadang ia kembung. Semuanya normal, terutama jika ia tidak menunjukkan gejala lainnya. 


Mums dapat mencoba memberinya makanan dalam porsi kecil dan lebih sering, karena biasanya bukan makanannya yang menghasilkan gas, tetapi jumlahnya. Lambung bayi hanya seukuran kepalan tangannya, jadi memberinya makanan dalam jumlah banyak dapat membebani sistem pencernaannya.


7. Bayi mengalami ruam

Jika Mums melihat ruam di sekitar pantat atau mulut bayi tidak lama setelah memberikan, misalnya, telur orak-arik atau udang, ia mungkin memiliki alergi makanan. Gejala alergi lainnya termasuk muntah, mengi (napas berbunyi), mata berair, dan hidung meler.


Bisa jadi Mums akan menghadapi reaksi alergi yang lebih parah atau mungkin mengancam jiwa (disebut anafilaksis) jika beberapa area tubuh terpengaruh. Jika anak Mums menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi yang mengancam jiwa seperti kesulitan bernapas atau menelan, segera hubungi rumah sakit.


8. Bayi tidak mau makan sendiri

Saat tangannya mulai kuat dan Mums ingin melatih motorik halusnya, Mums akan memberikannya finger foods. Tapi, ia tidak mau menyentuhnya. Bisa jadi ia lebih berhati-hati terhadap perubahan cara makan, dan lama-lama ia akan mengerti dan mencobanya.


Untuk mempercepat proses makan sendiri, sajikan makanan kecil berwarna cerah yang mudah diambil , seperti potongan melon atau blueberry yang sangat matang yang diiris menjadi dua, potongan kecil brokoli atau wortel kukus, atau potongan keju. 


Mums juga bisa memberinya sendok dengan pegangan pendek dan melengkung yang mudah digenggam oleh tangan kecilnya, dan tawarkan makanan bertekstur kasar seperti oatmeal, yang tidak akan tergelincir dan membuatnya frustrasi.


Nah, itu tadi beberapa masalah saat MPASI pertama kali yang mungkin akan Mums temui. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama berat badan bayi  bertambah, artinya, kemungkinan besar dia mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya.

Setelah berusia 1 tahun, pertumbuhan si kecil akan sedikit melambat terutama dibandingkan dengan pertambahan cepat yang dia dapatkan dalam beberapa bulan pertama hidupnya. Namun, jika Mums menduga bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak atau Mums bisa mendapatkan informasi seputar MPASi dan tumbuh kembang anak di aplikasi Teman Bumil. Mums bisa juga berkonsultasi dengan ahli di sana.


Referensi:

  • # MPASI
  • # Permasalahan MPASI
  • # TBN MPASI
  • # TBN 7-12 Bulan