7 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur
Salah satu masalah yang banyak dialami oleh wanita adalah menstruasi yang tidak teratur. Menurut situs womanshealth, siklus menstruasi dianggap tidak teratur apabila durasinya lebih lama atau lebih singkat dari biasanya. Artinya, jarak dari hari pertama menstruasi sebelumnya ke hari pertama menstruasi sesudahnya kurang dari 24 hari atau lebih dari 40 hari.
Menstruasi juga disebut tidak teratur apabila panjang siklus bervariasi, lebih dari 20 hari dari bulan ke bulan. Misalnya, siklus menstruasimu saat ini adalah 26 hari, tetapi siklus menstruasimu berikutnya adalah 50 hari, dan bulan setelahnya kembali lagi ke sekitar angka 28 hari.
Menstruasi yang tidak teratur tentu menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Sebagai yang pernah merasakan hal ini, rasa cemas sering menyergap saya kala si Tamu Bulanan datang tidak menentu. Cemas karena takut ada abnormalitas pada kesehatan sistem reproduksi saya serta cemas karena sudah menentukan waktu berlibur dan berharap tidak sedang menstruasi di tanggal tersebut. Sekarang setelah menikah, tentunya saya cemas jangan-jangan program keluarga berencana (KB) yang sedang saya jalani ‘kebobolan’ alias saya hamil! Ternyata, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab menstruasi tidak teratur. Yuk kita lihat satu persatu!
1. Kelainan pola makan
Eating disorder atau kelainan pola makan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali. Paling sering terjadi pada kasus anorexia nervosa. Hal ini dikarenakan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang dan terjadi ketidakseimbangan pada hormon gonadotropin-releasing hormone dan luteinizing hormone, yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi. Selain anorexia nervosa, bulimia dan binge eating juga dilaporkan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
2. Kondisi hipertiroid
Pasien-pasien dengan kondisi hipertiroid, yakni kondisi ketika tubuh memproduksi hormon tiroid lebih tinggi daripada normal, juga dapat mengalami mentsruasi yang tidak teratur. Hal ini berhubungan dengan terganggunya hormon-hormon yang mengatur siklus menstruasi.
3. Kadar hormon prolaktin yang tinggi dalam tubuh
Prolaktin adalah hormon yang dihasilkan saat masa pubertas dan setelah seorang wanita melahirkan. Pada wanita yang baru melahirkan, prolaktin membantu produksi air susu ibu (ASI). Jika kadar prolaktin dalam darah tinggi, dapat menyebabkan ketidakteraturan siklus menstruasi, bahkan tidak menstruasi. Itu sebabnya pada ibu yang masih aktif menyusui, biasanya tidak mengalami menstruasi.
Normalnya, wanita dewasa yang tidak sedang melahirkan akan memiliki kadar prolaktin yang rendah. Namun pada beberapa kondisi medis seperti hipotiroid dan gangguan ginjal serta hati, kadar prolaktin meningkat sehingga dapat memengaruhi siklus menstruasi.
4. Polycistic ovary syndrome (PCOS)
PCOS adalah kondisi ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak berkembang atau tidak dilepaskan sebagaimana mestinya. Salah satu tanda paling umum dari PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, menjadi lebih sering dari biasanya, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
5. Pelvic inflammatory disease (PID)
Pelvic inflammatory disease adalah kondisi infeksi pada organ reproduksi wanita, yang biasanya disebabkan penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, herpes genital, dan infeksi Chlamydia. Menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi salah satu gejala terjadinya PID, biasanya disertai juga kram perut, demam, dan keluarnya darah dari vagina.
6. Stres
Stres ternyata dapat menjadi pemicu menstruasi tidak teratur. Meskipun mekanisme biologis yang menyebabkan hal ini terjadi belum diketahui secara pasti, sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan korelasi antara stres dan menstruasi tidak teratur.
Sebuah studi di Taiwan menunjukkan bahwa wanita yang berprofesi sebagai perawat dan mengidentifikasi diri mereka berada di tingkat stres yang tinggi, ketidakteraturan menstruasi terjadi pada hampir 72% dari populasi uji. Studi lain yang dilakukan pada para mahasiswi di Jepang juga menunjukkan bahwa responden dengan tingkat stres yang tinggi mengalami kejadian menstruasi tidak teratur serta nyeri perut saat menstruasi.
7. Usia
Remaja wanita yang baru mengalami menstruasi umumnya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur selama kurang lebih dua tahun awal. Sebaliknya, mendekati masa menopause juga dapat terjadi perubahan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Gengs, itu dia beberapa hal yang menyebabkan menstruasi tidak teratur. Penanganan untuk menstruasi yang tidak teratur sendiri tergantung pada penyebabnya. Jika stres atau kelainan pola makan adalah penyebabnya, maka relaksasi dan terapi psikologis biasanya membantu untuk mengurangi penyebab-penyebab tersebut. Apabila disebabkan oleh gangguan pada keseimbangan hormon, maka dapat diobati menggunakan obat-obatan yang berperan menstabilkan hormon.
Jika Kamu masih berada di usia pubertas dan mengalami sedikit ketidakteraturan menstruasi, hal ini biasanya lumrah terjadi. Namun jika Kamu tidak berada di rentang usia tersebut dan jika siklus menstruasi yang tidak teratur terjadi terus-menerus, ada baiknya Kamu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah dengan sistem reproduksi ataupun hormon-hormon yang berperan dalam sistem reproduksi. Hal ini terutama bagi Kamu yang sedang merencanakan kehamilan, karena siklus menstruasi yang tidak teratur dapat mengurangi probabilitas terjadinya kehamilan. Salam sehat!
Baca juga: 4 Tips Mudah Redakan Nyeri Menstruasi
-
# Menstruasi
-
# Kesehatan Wanita
-
# Fertilitas