Tahapan dan Panduan Meningkatkan Tekstur MPASI yang Benar
Para ahli merekomendasikan mulai memperkenalkan makanan padat pada anak saat mereka memasuki usia 6 bulan, tetapi ini sangat tergantung pada kondisi bayi itu sendiri. Tugas Mums adalah membuat MPASI yang baik, dari sisi nutrisi dan juga tekstur MPASI yang tepat.
Jika si kecil sudah siap makan, sangat penting untuk memperkenalkan tekstur MPASI secara bertahap untuk membantu mengembangkan keterampilan mengunyahnya.
Bayi di bawah 1 tahun memiliki saluran udara dan saluran makanan yang kecil sehingga lebih rentan tersedak, terutama jika diberi makanan kecil yang bulat dan keras. Mereka juga masih belajar memindahkan makanan di dalam mulutnya. Selain itu, keterampilan menggigit dan mengunyah mereka masih berkembang. Jadi, pastikan, makanan bayi memiliki tekstur dan bentuk yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan makannya.
Tahapan Mengenalkan Tekstur MPASI pada Bayi
Di sini, Mums akan diajak memahami tahapan mengenalkan tekstur MPASI pada bayi. Perhatikan baik-baik, yuk Mums!
1. Mulai dengan makanan bertekstur sangat lembut
Mengingat bayi hanya minum ASI selama sekitar enam bulan pertama kehidupannya, makanan pertama mereka harus sangat halus. Mums bisa memberikan puree yang tidak terlalu kental atau makanan yang diblender dan disaring. Mums perlu memulai dengan memberikan satu macam makanan saja. Cobalah ubi, brokoli, kentang, wortel, apel, atau pir yang dimasak lembut dan dihaluskan. Selanjutnya, dinginkan makanan sebelum diberikan pada bayi.
Mums dapat memberikan makanan yang mengandung alergen sejak usia 6 bulan. Namun, Mums hanya bisa memberikan satu per satu dan dalam jumlah kecil agar dapat melihat reaksi apa pun. Beri jeda dua atau tiga hari antara setiap pengenalan alergen. Beberapa makanan yang mengandung alergen, meliputi kacang tanah, telur ayam, gluten, dan ikan.
2. Tingkatkan makanan menjadi lebih kental dan bertekstur
Setelah bayi terbiasa dan dapat menelan makanan yang halus, Mums dapat mulai memperkenalkan bubur yang lebih kental, seperti bubur dengan gumpalan kecil yang lembut. Sebagian besar bayi dapat belajar mengunyah gumpalan lunak meskipun belum memiliki gigi. Triknya adalah memastikan gumpalan makanan ini tidak terlalu keras atau terlalu besar.
Gumpalan lembut ini akan membantu bayi belajar mengunyah sambil merangsang dan memperkuat otot rahang yang diperlukan untuk berbicara.
3. Berikan makanan bertekstur lebih kasar dan bervariasi
Di usia 8 bulan, si kecil sudah dapat diperkenalkan pada makanan yang lebih kental dan bertekstur lebih kasar, seperti makanan yang diparut dan dicincang halus. Mums juga bisa meningkatkan variasai makanan dan menawarkan makanan kaya zat besi.
Beberapa pilihan yang baik adalah daging cincang yang dimasak, labu kukus yang ditumbuk, atau potongan kecil pasta matang. Terus tawarkan berbagai makanan kaya zat besi, sayuran, buah-buahan dan biji-bijian setiap hari. Di usia ini, penting untuk meningkatkan jumlah dan variasi makanan yang ditawarkan kepada bayi secara bertahap untuk memastikan mereka mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan.
4. Finger food
Segera setelah bayi mulai mengenal makanan padat, mereka dapat diberi finger food. Memberikan finger food dapat membantu si kecil terlibat dalam waktu makan dan bersenang-senang dengan menyentuh, memegang, dan menjelajahi makanan.
Finger food juga memberi si kecil kesempatan untuk makan dengan jari-jari mereka ketika mereka mau. Ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata. Ini juga membuat mereka terbiasa dengan berbagai jenis dan tekstur makanan.
Finger food adalah makanan yang dipotong-potong cukup besar agar dapat dipegang sendiri oleh bayi. Mulailah dengan finger food yang mudah pecah di mulut mereka dan cukup nyaman dipegang. Hindari memberikan makanan keras, seperti kacang utuh atau wortel mentah dan apel, untuk mengurangi risiko tersedak.
Idealnya, bayi siap diberi finger food antara usia 7 hingga 10 bulan. Atau ketika ia sudah dapat melakukan hal berikut:
Dapat mengangkat kepala
Duduk tegak sepenuhnya tanpa bantuan. Bayi yang merosot atau bungkuk rentan tersedak.
Mampu menggenggam dengan jari-jarinya.
Mampu mengunyah makanan lunak di antara gusi.
Contoh finger food yang baik, meliputi:
Sayuran yang dimasak dengan lembut, seperti brokoli, kembang kol, labu.
Buah yang dimasak hingga lunak, seperti apel atau pir.
Potongan alpukat.
Makanan bertepung yang dimasak, seperti kentang, ubi jalar, singkong, pasta, dan mie.
Ikan tanpa tulang yang dimasak lembut
Telur rebus
Daging tanpa tulang, seperti ayam.
Itulah tahapan memperkenalkan tekstur MPASI pada si kecil. Selamat mencoba dan tetap semangat, ya Mums!
Sumber:
Verywellfamily. Tips-for-finger-foods-for-baby
-
# MPASI
-
# Gizi Anak
-
# Nutrisi MPASI
-
# TBN MPASI
-
# TBN 7-12 Bulan