GueSehat
06 Oktober 2016

Yuk, Kenali Penyakit Hepatitis!

WHO merilis data bahwa setiap tahun terdapat 6juta-10juta orang baru yang terjangkit virus hepatitis. Virus hepatitis memengaruhi 400 juta orang di seluruh dunia. Secara global, sekitar 1,4 juta orang meninggal setiap tahun karena hepatitis. Lebih dari 90% orang dengan hepatitis C dapat disembuhkan secara total dalam waktu 3-6 bulan. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati. Kondisi ini dapat membatasi diri atau dapat berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis, atau kanker hati. Penyebab paling umum dari hepatitis di dunia berasal dari virus tetapi bisa juga berasal dari infeksi lain, zat beracun (misalnya alkohol, obat-obatan tertentu), dan penyakit autoimun juga dapat menyebabkan hepatitis. Tahukah Anda bahwa penyakit hepatitis terdapat 5 tipe yakni A, B, C, D, dan E. Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan penyakit kronis bagi ratusan juta orang dan keduanya secara bersama-sama merupakan penyebab paling umum dari sirosis hati dan kanker.

Penyebab Hepatitis?

Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis B, C, dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Cara umum penularan virus ini bisa melalui terkontaminasinya darah atau produk darah dari hasil donor darah. Selain itu penggunaan peralatan medis yang terinvasif juga bisa menjadi salah satu penyebabnya dan untuk penularan hepatitis B bisa dari ibu ke bayi saat lahir atau anggota keluarga, bisa juga melalui kontak seksual.

Apa beda hepatitis A, B, C, D, dan E?

Hepatitis A

Virus hepatitis A (HAV) bisa ditandai dari kotoran orang yang terinfeksi dan penularannya paling sering terjadi melalui konsumsi air yang terkontaminasi atau makanan. Praktek seks bebas tertentu juga dapat menyebar HAV. Namun, HAV infeksi juga dapat menjadi parah dan mengancam nyawa. Kebanyakan orang di daerah dunia dengan sanitasi yang buruk telah terinfeksi virus ini. Vaksin yang aman efektif untuk mencegah HAV. Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan dan hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang sering kali fatal.

Hepatitis B

Virus hepatitis B (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, dan cairan tubuh lainnya. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi HBV, suntikan yang terkontaminasi selama perlakuan medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba. Penggunaan vaksin yang aman dan efektif tersedia untuk mencegah HBV.

Hepatitis C

Virus hepatitis C (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah yang terinfeksi. Hal ini bisa saja terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi HCV, suntikan yang terkontaminasi selama perlakuan medis, dan melalui penggunaan jarum suntik narkoba. Untuk HCV belum terdapat vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah Hepatitis C.

Hepatitis D

Infeksi Hepatitis Virus D (HDV) hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk. Vaksin yang digunakan pada hepatitis B akan memberikan perlindungan pada Anda dari infeksi HDV.

Hepatitis E

Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air yang terkontaminasi atau makanan. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis pada bagian dunia dan semakin menjadi penyebab penyakit-penyakit penyakit di negara-negara maju. Penggunaan vaksin yang aman dan efektif telah banyak dikembangkan sehingga dapat mencegah infeksi HEV.

Cara Pencegahan

Secara garis besar menjaga kebersihan dan sanitasi merupakan cara yang tepat untuk menghindari infeksi dari hepatitis. Nah, untuk itu ada beberapa langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
  • Cuci tangan setelah pergi ke kamar mandi dan sebelum makan.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seks dan hindari seks bebas tanpa pengaman.
  • Hindari minum langsung air keran yang belum ada jaminan kebersihan dan higienisitasnya.
  • Jangan berbagi jarum obat. Selalu minta jarum yang baru ketika Anda akan mendapatkan penanganan medis.
  • Jangan berbagi barang-seperti personal sikat gigi, pisau cukur dan gunting-dengan kuku orang yang telah terinfeksi.
Anda sekarang sudah tahu bukan apa itu penyakit Hepatitis? Mari cegah penyakit ini dengan memulainya dari diri Anda dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan menjalani gaya hidup sehat.

  • # Terbaru
  • # Informasi
  • # Penyakit Hepatitis