Tuli konduktif terjadi saat suara tidak dikonduksikan dengan baik dari saluran telinga bagian luar ke gendang telinga dan tulang kecil (ossicles) telinga tengah. Tuli konduktif biasanya melibatkan adanya penurunan tingkat suara maupun penurunan kemampuan untuk mendengar suara samar.
Beberapa faktor penyebab tuli konduktif yang dapat dicegah antara lain menghindari terbentuknya kotoran telinga dengan selalu menjaga kebersihan telinga, menggunakan penutup telinga saat berenang, dan mengeringkan telinga sesudahnya dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi. Hindari pula meletakkan benda asing di telinga seperti kapas atau cotton bud. Namun, penyebab tuli konduktif yang bersifat genetik seperti otosklerosis tidak dapat dicegah.
Gejala tuli konduktif yang utama adalah terjadinya penurunan kemampuan dalam mendengar suara samar.
Terdapat beberapa penyebab tuli konduktif, antara lain:
- Cairan pada telinga tengah akibat flu.
- Otitis media.
- Alergi.
- Fungsi saluran eusthasius yang kurang baik.
- Perforasi gendang telinga.
- Tumor jinak.
- Dampak penggunaan earwax.
- Infeksi pada saluran telinga.
- Terjadinya malformasi pada telinga luar, saluran telinga atau telinga tengah.
Dokter biasanya akan membedakan tuli konduktif dan tuli sensorineural dengan menggunakan garpu tala. Audiogram dan tes pendengaran juga digunakan untuk mengetahui tipe dan stadium tuli konduktif.
Tuli konduktif biasanya dapat ditangani dengan intervensi medis tertentu maupun dengan operasi minor.