PENYAKIT

Stroke (Kelumpuhan pada tubuh)

Deskripsi

 Design by pressfoto / Freepik

Stroke adalah adanya gangguan aliran darah yang disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di daerah pangkalnya, sehingga area-area otak tertentu yang tidak dilewati darah mengalami kerusakan dan fungsinya terganggu. Stroke iskemik, stroke yang terjadi akibat sumbatan aliran darah, adalah jenis stroke yang paling banyak dialami. Jumlah penderitanya mencapai 85%. Stroke jenis ini umumnya disebabkan oleh diabetes melitus.

Sementara 15% penderita mengalami stroke hemoragik yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Jenis stroke ini dapat menyebabkan kematian pada sekitar 40% kasus. Selain itu, ada pula gejala mirip stroke iskemik yang disebut Transient Ischemic attack (TIA). Namun pada kasus ini, penyumbatan pembuluh darah di otak bersifat sementara dan gejala akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam. Seseorang berusia di bawah 65 tahun mempunyai risko terkena stroke sebanyak 1%, meskipun tidak ada faktor risiko lain.

 

Pencegahan

 Design by pressfoto / Freepik

Cara terbaik untuk mencegah stroke adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang dimiliki. Kendalikan faktor risiko tersebut dengan cara menghindari kebiasaan merokok, mengontrol tekanan darah bagi para penderita hipertensi, mengatur pola makan yang sehat, menghindari makanan yang tinggi kolesterol, serta berolahraga secara teratur.

 

Gejala

 Design by pressfoto / Freepik

Gejala yang timbul akan berhubungan dengan lokasi kerusakan otak. Gejala yang paling sering ditemukan adalah hemiplegia atau ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota tubuh dari salah satu sisi tubuh. Kelumpuhan ini berbeda-beda derajatnya, sesuai dengan berat-ringannya kondisi kerusakan otak. Selain itu, gejala stroke lainnya ialah aphasia atau ketidakmampuan untuk berbicara, serta adanya gangguan jarak pandang.

 

Penyebab

 Design by pressfoto / Freepik

Seperti organ tubuh lainnya, otak membutuhkan oksigen dan nutrisi yang disediakan oleh darah agar berfungsi secara baik. Jika pasokan darah terhambat atau berhenti, maka sel-sel otak akan mati. Stroke disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah otak atau perdarahan karena pecahnya pembuluh darah otak.

Adapun beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke adalah usia yang semakin meningkat, tekanan darah tinggi, riwayat stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol tinggi, rokok, gangguan jantung, dan gangguan darah berupa trombophilia, yaitu kondisi jumlah trombosit lebih banyak dari yang seharusnya, sehingga memudahkan terjadinya trombosis atau penggumpalan darah.

 

Diagnosis

 Design by pressfoto / Freepik

Serangan stroke harus segera mendapatkan pertolongan medis. Jika penanganan dilakukan pada jam-jam pertama serangan, diharapkan dapat membantu mengurangi derajat kerusakan otak atau mencegah kerusakan otak yang permanen.

Diagnosis stroke didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan klinik dan penunjang berupa CT-scan atau MRI kepala, untuk melihat lokasi dan luasnya kerusakan pada otak. Sementara untuk membedakan jenis stroke secara cepat, dapat menggunakan sistem skoring, seperti Skor Stroke Siriraj, Skor Stroke Gajah Mada, dan sebagainya.

 

Penanganan

 Design by pressfoto / Freepik

Penanganan yang efektif mampu mencegah kelumpuhan jangka panjang dan menyelamatkan nyawa pasien. Penanganan direkomendasikan secara spesifik, tergantung penyebab dari stroke, apakah karena sumbatan aliran darah (stroke iskemik) atau karena pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Pasien akan mendapatkan penanganan berupa stabilisasi, oksigenasi, pemberian manitol untuk mencegah pembengkakan pada otak, serta terapi lainnya sesuai jenis stroke.