GueSehat
23 Desember 2018
pixabay.com

Stigma Negatif Sebabkan Orang Enggan Lakukan Tes HIV/AIDS

Karena belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, penyakit ini sering dianggap sebagai momok yang menakutkan di kalangan masyarakat. Bahkan, tak jarang timbul stigma-stigma negatif, yang pada akhirnya justru membuat pengidapnya semakin terpuruk.

 

Baca juga: Kenali Gejala HIV-Aids

 

Penolakan Diri dan Stigma Negatif Membuat Beberapa Orang Enggan Lakukan Tes HIV/AIDS

Hingga saat ini, banyak pengidap AIDS atau yang sering disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) hidup dalam kesendirian, tanpa teman atau dukungan dari lingkungan sekitar. Ini karena masih banyaknya persepsi dan kekhawatiran yang salah mengenai bagaimana virus HIV ditularkan. Kondisi ini pulalah yang menjadi faktor utama mengapa banyak ODHA tidak berkonsultasi mengenai kondisi mereka, sehingga tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengobatan HIV.

 

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), saat ini di Indonesia diperkirakan ada sekitar 640 ribu orang yang hidup dengan HIV, dan diperkirakan baru 48% ODHA saja yang mengetahui status HIV mereka. Data juga menunjukkan bahwa jumlah infeksi baru HIV paling tinggi terjadi di kalangan anak muda berusia 15-24 tahun, dengan presentase sekitar 52%.

 

"Kalau menurutku dan dari pengalamanku, anak-anak muda di Indonesia itu masih banyak yang cenderung ignorance. Menurut mereka, karena mereka enggak melakukan hal-hal seperti seks bebas, mereka merasa enggak perlu melakukan tes HIV," ujar Ilona, ketua organisasi tim peduli AIDS Atma Jaya, dalam acara konferensi pers peluncuran "Tanya Marlo" di Jakarta, 18 Desember 2018 lalu.

 

Tak hanya penolakan, rasa enggan, tidak percaya diri, serta ketakutan terhadap stigma dari masyarakat juga membuat para ODHA akhirnya tidak mau melakukan tes HIV/AIDS. Padahal, pemeriksaan ini merupakan salah satu bagian penting agar kita bisa mengetahui status kesehatan kita.

 

Baca juga: Yuk, Lebih Mengenal HIV/AIDS!
 

 

Memang Seperti Apa Sih Tes HIV/AIDS Itu?

Tahu enggak sih Gengs, kalau untuk saat ini sudah banyak lho fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tes HIV, bahkan secara gratis! Jadi, kenapa enggak Kamu coba manfaatkan kesempatan ini? Lagipula, dengan melakukan tes ini Kamu bisa mengetahui status kesehatanmu, apalagi bagi Kamu yang memang berisiko terhadap penyakit AIDS.

 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa pemeriksaan HIV harus bersifat sadar diri, rahasia, terarah, akurat, dan terhubung dengan pengobatan yang tepat. Untuk melakukan tes HIV, Kamu bisa berkonsultasi dan mendapatkan fasilitas konseling terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan yang ahli. Nah, setelah itu barulah Kamu bisa melakukan tes HIV ini. Ada beberapa jenis tes yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi HIV, yaitu:

 

- Tes antibodi

Tes ini merupakan tes paling umum yang dilakukan untuk mendeteksi HIV. Tes ini cukup cepat, yakni dengan penggunaan sampel air liur dan sampel darah. Tes antibodi dilakukan guna mendeteksi adanya antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan HIV, setidaknya 3-12 minggu setelah terkena virus HIV. Apabila Kamu ingin melakukan tes antibodi, disarankan untuk memilih tes dengan penggunaan sampel darah karena hasilnya lebih cepat terlihat.

 

- Tes kombinasi

Tes kombinasi dilakukan untuk mencari antibodi dan antigen HIV. Antigen sendiri merupakan bagian dari virus yang ada di dalam tubuh selama infeksi HIV akut. Antibodi dan antigen ini akan terbentuk dalam waktu 2-6 minggu setelah tubuh terpapar virus.

 

- Tes NAT

Tes NAT adalah tes deteksi HIV yang paling cepat tetapi juga sangat mahal. Hanya diperlukan sekitar 7-28 hari bagi NAT untuk mendeteksi virus HIV. Tes ini bukan termasuk tes rutin yang digunakan untuk mendeteksi HIV, kecuali jika seseorang baru saja terpapar virus HIV dalam waktu dekat atau menunjukkan gejala awal infeksi HIV.

 

Mengetahui status kesehatan merupakan hak setiap orang, termasuk dengan cara melakukan pemeriksaan tes HIV. Maka dari itu, jangan malu untuk melakukan tes ini. Lagipula, jika ternyata hasil tes menunjukkan Kamu mengidap HIV, Kamu justru bisa segera mendapat penanganan yang tepat. Bagaimanapun juga, pengidap HIV berhak untuk hidup layaknya orang yang sehat pada umumnya.

 

Jika Kamu bukan pengidap HIV, ada baiknya untuk tidak menciptakan stigma yang negatif pada mereka. Sebaliknya, berikan mereka dukungan dan jadilah teman yang baik untuk mereka. (BAG/AS)

 

 

 

 

  • # HIV/Aids
  • # Acquired Imunodeficiency Syndrome (AIDS/HIV)
  • # HIV dan AIDS