PENYAKIT

Rabun Jauh (Miopia)

Deskripsi

Miopia (rabun jauh atau nearsightedness) adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina. Miopia dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu myopia axial, miopia kurvatura, miopia indeks refraksi, dan perubahan posisi lensa.

 

Baca juga: Jumlah Anak Rabun Jauh di Indonesia Meningkat di Tahun 2050?
Pencegahan

Rabun jauh tidak dapat dicegah, tetapi Anda dapat melindungi mata dan penglihatan dengan cara:

  • Rutin memeriksakan mata.
  • Mengenali gejala terkait gangguan pada mata.
  • Melindungi mata dari sinar matahari langsung, khususnya ketika melakukan aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi, khususnya yang mampu menutrisi mata seperti wortel.
  • Menggunakan penerangan atau pencahayaan yang baik.
  • Hindari kelelahan berlebih pada mata.
  • Periksakan pula kondisi kesehatan kronis lain, karena beberapadi antaranya dapat memacu kerusakan pada mata.
  • Jika sibuk bekerja di depan komputer atau sedang sibuk membaca, maka usahakan untuk beristirahat beberapa menit agar otot mata tidak kelelahan. Jangan memaksakan mata bekerja.

 

Baca juga: Penyebab Rabun Jauh pada Mata
Gejala

Gejala miopia yang sering timbul ialah:

  • Kelelahan mata.
  • Buram saat melihat jauh.
  • Sakit kepala.
  • Menyipitkan mata saat melihat jauh untuk melihat lebih jelas.
  • Sulit melihat benda-benda yang jauh dan akan lebih jelas melihat dalam posisi yang lebih dekat.

 

Baca juga: Fakta Seputar Mata yang Perlu Diketahui

 

Penyebab

Miopia disebabkan karena bentuk bola mata yang terlalu panjang, sehingga menyebabkan cahaya (dan data gambar yang dibawa dalam cahaya tersebut) jatuh di depan retina atau bisa juga disebabkan lensa yang terlalu melengkung. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan disebut-sebut dapat menyebabkan kelainan miopia.

Diagnosis

Pemeriksaan kelainan refraksi dilakukan pada satu mata secara bergantian, biasanya dimulai dengan mata kanan kemudian mata kiri. Pemeriksaan ini dilakukan setelah melakukan pemeriksaan tajam penglihatan dan diketahui terdapat kelainan refraksi. Tenaga kesehatan juga ada yang menggunakan alat pemeriksaan tertentu untuk mempelajari apa yang menyebabkan miopia.

 

 

Dengan menyinari sinar khusus ke mata dengan menggunakan retinoskop, akan terlihat bagaimana cahaya memantul dari retina. Saat cahaya dipantulkan kembali dari dalam mata, ia dapat menunjukkan apakah seseorang rabun jauh atau rabun dekat. Untuk melakukan pemeriksaan kelainan refraksi, pasien duduk dengan jarak 6 meter dari kartu Snellen. Kartu Snellen adalah instrumen uji mata yang berbentuk kartu dan bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang beragam.

 

 

Untuk mengetahui jumlah miopia yang dimiliki, tenaga kesehatan akan menggunakan alat yang disebut phoropter untuk menempatkan serangkaian lensa di depan mata sampai pasien dapat melihat dengan jelas. Kombinasi hasil dari kedua mata tersebut ditulis sebagai resep yang akan mengoreksi penglihatan pasien untuk membuatnya senormal mungkin.

 

Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Kedutan
Penanganan

Cara yang paling umum untuk mengobati miopia adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Operasi juga dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi mata miopi. Kacamata dan lensa kontak yang digunakan adalah lensa melengkung atau lensa negatif untuk memfokuskan kembali sinar cahaya, sehingga bayangan benda tergeser ke belakang dan diatur tepat jatuh di retina.

 

 

Bedah refraktif (refractive surgery) mengubah bentuk kornea untuk memperbaiki miopia.Ada berbagai jenis bedah refraktif, namun yang paling umum adalah LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) dan PRK (photo refractive keratectomy). LASIK menghilangkan jaringan dari lapisan dalam kornea. Sedangkan PRK menghilangkan lapisan tipis jaringan dari permukaan kornea untuk mengubah bentuknya. Hal ini memungkinkan cahaya untuk lebih fokus pada retina.

 

 

Bedah refraktif seperti LASIK dan PRK dibatasi pada jumlah jaringan yang bisa dilepas dengan aman dan jumlah rabun jauh yang bisa dikoreksi. Phakic intraocular lenses(IOL) adalah pilihan baru bagi orang-orang yang rabun dekat atau yang korneanya terlalu tipis untuk melakukan pembedahan laser seperti LASIK dan PRK.

 

Baca juga: Hati-hati, Maskara Waterproof Bisa Sebabkan Bulu Mata Rontok!