PENYAKIT

Pneumokoniosis (Penyakit Paru Akibat Debu Kerja)

Deskripsi

Pneumokoniosis adalah suatu kelainan yang terjadi akibat penumpukan debu dalam paru, yang menyebabkan reaksi jaringan terhadap debu tersebut dengan manifestasi utama adalah fibrosis.

Pencegahan

Penuemokoniosis dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Berhenti merokok
  2. Pengobatan dilakukan bila dicurigai terdapat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  3. Gunakan masker saat beraktivitas di area dengan polusi dan debu yang tinggi.
Gejala

Gejala sering kali timbul sebelum kelainan radiologis seperti:

  • Batuk produktif yang menetap.
  • Sesak napas saat beraktivitas.
Penyebab

Penyebab Pneumokoniosis adalah inhalasi debu mineral. Pneumokoniosis digunakan untuk menyatakan berbagai keadaan berikut:

  1. Kelainan yang terjadi akibat pajanan debu anorganik, seperti silika (silikosis), asbes (asbestosis), dan timah (stannosis).
  2. Kelainan yang terjadi akibat pekerjaan, seperti pneumokoniosis batu bara.
  3. Kelainan yang ditimbulkan oleh debu organik, seperti kapas (bisinosis).
Diagnosis

Diagnosis pneumokoniosis tidak dapat ditegakkan hanya dengan gejala klinis. Ada tiga kriteria mayor yang dapat membantu mendiagnosis pneumokoniosis. Pertama, pajanan yang signifikan dengan debu mineral yang dicurigai menyebabkan pneumokoniosis dan disertai dengan periode laten yang mendukung.

 

Oleh karena itu, diperlukan anamnesis yang teliti mengenai kadar debu di lingkungan kerja, lama pajanan, penggunaan alat pelindung diri, serta kadang diperlukan pemeriksaan kadar debu di lingkungan kerja. Gejala sering kali timbul sebelum kelainan radiologis, seperti batuk produktif yang menetap atau sesak napas saat aktivitas yang mungkin timbul 10-20 tahun setelah pajanan.

 

Kedua, gambaran spesifik penyakit, terutama pada kelainan radiologi, dapat membantu menentukan jenis pneumokoniosis. Gejala dan tanda gangguan respirasi, serta abnormalitas faal paru, sering ditemukan pada pneumokoniosis. Namun, tidak spesifik untuk mendiagnosis pneumokoniosis.

 

Ketiga, tidak dapat dibuktikan ada penyakit lain yang menyerupai pneumokoniosis. Pneumokoniosis kemungkinan mirip dengan penyakit interstisial paru difus, seperti sarkoidosis, idiophatic pulmonary fibrosis (IPF), atau interstitial lung disease (ILD), yang berhubungan dengan penyakit kolagen vascular. Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk membantu mendiagnosis pneumokoniosis, yaitu pemeriksaan radiologi, pemeriksaan faal paru, dan analisis debu penyebab.

 

Baca juga: Cara Membersihkan dan Menjaga Paru-paru
Penanganan

Pneumokoniosis tidak akan mengalami regresi, menghilang, ataupun berkurang progresivitasnya hanya dengan menjauhi pajanan. Tata laksana medis umumnya terbatas hanya pengobatan simptomatik. Tidak ada pengobatan efektif yang dapat menginduksi regresi kelainan ataupun menghentikan progesivitas pneumokoniosis.