Ella Nurlaila
04 April 2025
Shutterstock

Penyebab Hidung Mums Membesar atau Memiliki Pregnancy Nose

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, tidak hanya perut yang membesar. Salah satu perubahan yang tidak terduga adalah pregnancy nose. Ibu hamil kadang kurang percaya diri dengan pregnancy nose ini.

Apa itu pregnancy nose dan mengapa sebagian ibu memilikinya dan sebagian lagi tidak? Dan inilah beberapa fakta di balik pregnancy nose yang perlu Mums ketahui.


Apa Itu pregnancy nose?

Pregnancy nose adalah kondisi di mana hidung ibu hamil atau calon ibu membengkak dan/atau berubah bentuk selama kehamilan. Tahu enggak Mums, pregnancy nose  ini bukan istilah medis yang sebenarnya, tetapi ternyata merupakan fenomena yang sangat nyata.


Jadi, hidung membesar selama trimester ketiga atau sekitar minggu ke-30 adalah hal yang normal. Ukuran hidung akan bertambah sekitar 10 hingga 15 persen.


Tidak seperti kondisi hidung lain yang mungkin Mums alami selama kehamilan, seperti rinitis dan mimisan, pregnancy nose bukanlah masalah medis. Meski begitu, beberapa calon ibu menjadi tidak percaya diri dengan perubahan bentuk hidung karena masalah estetika. Tenang saja, Mums. Pregnancy nose  hanya sementara.


Penyebab terbentuknya pregnancy nose

Pembengkakan bagian tubuh, wajar selama hamil. Tidak hanya pergelangan kaki hingga jari-jari tangan yang bengkak, hidung pun ikut bengkak dan membesar selama kehamilan. 


Seperti banyak perubahan kehamilan, hal ini terkait dengan perubahan hormon. Pelebaran atau relaksasi dpembuluh darah terjadi karena peningkatan kadar estrogen selama kehamilan.  Pembuluh darah melebar sebagai persiapan melahirkan bayi.


Pelebaran pembuluh darah ini menyebabkan peningkatan volume darah, karena tubuh tahu proses melahirkan bayi meningkatkan risiko kehilangan darah yang cukup banyak, dan lebih banyak volume darah diperlukan untuk bertahan hidup.


Ada beberapa efek samping dari pelebaran darah di seluruh tubuh, salah satunya pregnancy nose. Tak hanya itu,  varises yang terbentuk di kaki dan sakit kepala migrain juga dampak lainnya. 


Namun karena hidung tepat berada di tengah wajah, pregnancy nose  ini menjadi organ yang paling menonjol dan akan lebih terlihat. Pembuluh darah di hidung dapat melebar selama kehamilan, dan karena area tubuh yang sangat kecil ini umumnya memiliki sangat sedikit jaringan lemak, pelebaran ini dapat mengubah ukuran dan bentuk hidung secara drastis. 


Orang hamil dengan jaringan hidung yang lebih banyak mungkin mengalami lebih banyak pembengkakan karena ada lebih banyak ruang bagi darah untuk mengalir.


Apakah  pregnancy nose bisa dicegah?

Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah pregnancy nose karena ini adalah bagian dari proses alami kehamilan yang sehat. Namun, ada beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi pregnancy nose, misalnya tetap terhidrasi hingga sering menegakkan kepala agar tidak ada cairan yang terkumpul di area tersebut.


Kapan pregnancy nose hilang?

Kabar baiknya adalah pregnancy nose biasanya bersifat sementara.  Ia akan hilang sepenuhnya dalam enam minggu pascapersalinan. Jika hidung Mums tidak kembali normal dalam jangka waktu tersebut, bersabarlah. Mungkin pemulihan pascapersalinan setiap orang berbeda. 


Meskipun hidung hamil biasanya merupakan masalah estetika sementara, jika terus berlanjut dan cukup mengganggu, boleh saja Mums memeriksakan diri ke dokter. Apalagi jika Mums mengalami kesulitan bernapas, mengalami mimisan, atau pregnancy nose  sampai memengaruhi aktivitas sehari-hari.


Menghadapi perubahan fisik selama kehamilan mungkin jadi hal yang baru buat Mums. Tetapi penting untuk diingat bahwa sebagian besar gejala ini bersifat sementara. Sama halnya gejala lain seperti kulit kering, atau jerawat selama kehamilan. Itu sepenuhnya normal dan semua ibu mengalaminya. Jangan lupa, Mums bisa mendapatkan artikel dan tips kehamilan lainnya di aplikasi Teman Bumil. 

Referensi:

Thebump. pregnancy-nose

  • # Ibu hamil
  • # Hormon