GueSehat
11 Oktober 2018
pixabay.com

Payudara Besar atau Kecil, Mana yang Lebih Berisiko Terkena Kanker?

Wanita mungkin memiliki risiko terhadap kanker payudara dibandingkan pria. Namun bagaimana dengan ukuran payudara, ya? Mungkin kita sering mendengar anggapan bahwa payudara besar berisiko terkena kanker payudara. Apakah ukuran payudara memang memengaruhi risiko kanker payudara?

 

Payudara Besar Lebih Berisiko Terkena Kanker

Para ilmuwan telah lama mengetahui faktor tertentu, seperti kepadatan dan bentuk asimetris ternyata memiliki hubungan dengan risiko kanker payudara. Dikutip dari everydayhealth.com, para peneliti melihat data pada 16.000 wanita keturunan Eropa yang merupakan pelanggan dari salah satu perusahaan uji genetik di California, Amerika Serikat.

 

Baca juga: Yuk, Kenali Tanda-tanda Kanker Payudara!

 

Para wanita ini telah mengisi survei tentang ukuran bra, usia, keturunan genetik, dan riwayat kesehatan pribadi. Selain itu, dalam penelitian yang dipublikasikan secara online di BMC Medical Genetics, disebutkan bahwa faktor genetik yang para peneliti temukan mendukung konsep bahwa ukuran payudara dengan kanker payudara memiliki keterkaitan.

 

“Beberapa penelitian telah menemukan bahwa ukuran payudara yang lebih besar pada wanita muda memiliki hubungan risiko terkena kanker payudara yang sedikit lebih tinggi,” jelas salah satu peneliti sekaligus penulis utama, Nicholas Eriksson, Ph.D., dalam penelitian tersebut.

 

Baca juga: Kanker Payudara Bisa Menyebar ke 5 Area Tubuh Ini!

 

 

Dua penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara ukuran payudara dengan risiko kanker. Pada penelitian pertama yang dipublikasikan di International Journal of Cancer, peneliti dari Harvard menemukan bahwa wanita dengan ukuran bra D atau lebih besar memiliki hampir 2 kali risiko kanker, daripada wanita yang menggunakan bra berukuran lebih kecil.

 

Meski penelitian menunjukkan hasil demikian, kanker payudara merupakan kondisi kompleks yang berhubungan dengan berbagai faktor risiko. Dikutip dari cdc.gov, tidak hanya ukuran, kanker payudara dapat terjadi dengan berbagai kombinasi faktor risiko. Oleh karena itu, kalau Kamu memiliki faktor risiko, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan cara terbaik menurunkan risikonya.

 

 

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

  • Pertambahan usia. Risiko terkena kanker payudara dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kanker payudara didiagnosis di atas usia 50 tahun.
  • Memiliki payudara yang padat. Payudara padat memiliki lebih banyak jaringan ikat daripada jaringan lemak, sehingga terkadang menyulitkan untuk mendeteksi tumor saat diperiksa menggunakan mammogram. Wanita dengan payudara padat lebih mungkin terkena kanker payudara.
  • Riwayat pribadi. Wanita yang pernah menderita kanker payudara lebih mungkin terkena kanker payudara untuk kedua kalinya.
  • Riwayat keluarga. Risiko seseorang untuk terkena kanker payudara lebih tinggi jika ia memiliki ibu, saudara, anak, atau anggota keluarga, baik dari sisi keluarga ibu atau ayah, yang pernah menderita kanker payudara.
  • Menggunakan terapi radiasi. Wanita yang pernah melakukan terapi radiasi di bagian dada atau payudara, seperti untuk pengobatan limfoma Hodgkin, sebelum berusia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di kemudian hari.

 

Baca juga: 15 Cara Merawat Payudara

 

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

  • Tidak aktif secara fisik. Wanita yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause. Wanita yang lebih tua dan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada mereka yang memiliki berat badan normal.
  • Mengambil hormon. Beberapa bentuk terapi penggantian hormon (seperti estrogen dan progesteron) yang diambil saat menopause selama lebih dari 5 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Kontrasepsi oral tertentu, seperti pil KB, juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Riwayat reproduksi. Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun dan tidak menyusui dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Minum alkohol. Penelitian menunjukkan kalau risiko wanita terkena kanker payudara meningkat seiring semakin banyak alkohol yang diminum.
  • Faktor lainnya. Penelitian menunjukkan faktor-faktor lain, seperti merokok, paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker, dan perubahan hormon lain akibat kerja shift malam, juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

 

Kamu mungkin tidak dapat mengubah beberapa faktor risiko. Namun, Kamu dapat menurunkan risiko kanker payudara dengan menjaga kesehatan, seperti menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, tidak minum alkohol, dan berikanlah ASI kepada anak jika memungkinkan. (TI/AS)

 

  • # Kanker Payudara
  • # Kanker
  • # Kesehatan Wanita