Yosephine Dian Hendrawati
04 Juni 2019
independent.co.uk

Meski Liburan, Obat-Obatan Ini Tidak Boleh Ikut Libur Diminum!

Besok umat Muslim sudah merayakan Idul Fitri. Libur Lebaran di Indonesia memang identik dengan kebiasaan mudik, bersilaturahmi dengan sanak saudara, dan makan bersama. Sedangkan bagi mereka yang tidak mudik, libur biasanya diisi dengan mengunjungi tempat-tempat wisata.

 

Apapun rencana Geng Sehat di masa libur Lebaran kali ini, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan, ya! Sekalipun menyenangkan, tidak dapat dipungkiri aktivitas liburan juga sering kali melelahkan.

 

Belum lagi soal makan, liburan sering membuat kita lupa pada pola diet sehat yang selama ini kita terapkan. Akan tetapi, ada beberapa kondisi medis yang membuat Geng Sehat harus mengonsumsi obat-obatan tertentu secara teratur setiap harinya. Nah, untuk hal yang satu ini jangan sampai lupa ya, Gengs! Apa saja obat-obatan yang tidak memiliki “hari libur” untuk dikonsumsi? Yuk, cek beberapa di antaranya!

 

  1. Obat pengontrol tekanan darah (hipertensi)

Mereka yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) harus meminum obat pengontrol tekanan darah secara rutin. Hal ini bahkan berlaku ketika tekanan darah dalam kondisi normal. Itulah mengapa obat ini lebih tepat disebut sebagai obat pengontrol tekanan darah daripada obat penurun tekanan darah.

 

Contoh beberapa jenis obat antihipertensi adalah golongan angiotensin converting enzyme/ACE inhibitor (captopril, ramipril, lisinopril), golongan angiotensin receptor blocker/ARB (candesartan, telmisartan, irbesartan), golongan beta-blocker (bisoprolol), golongan calcium-channel blocker (amlodipine), dan lain sebagainya.

 

Pasien hipertensi yang tidak meminum obat dengan rutin bisa menyebabkan tekanan darah menjadi tidak terkontrol dan risiko komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke, meningkat.

 

Baca juga: 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Liburan!

 

  1. Obat kencing manis (diabetes)

Serupa dengan hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes juga tergolong jenis penyakit kronis yang pengobatannya bersifat rutin, bahkan dapat dikatakan seumur hidup. Obat diabetes juga digunakan untuk mengontrol kadar gula darah, bukan semata-mata menurunkannya ketika tinggi saja.

 

Apalagi terkadang kadar gula yang tinggi tidak selalu menimbulkan gejala. Jadi, bagi Geng Sehat yang memiliki keluarga atau saudara yang menderita diabetes, ingatkanlah mereka untuk tidak lupa mengonsumsi obat pada saat liburan.

 

Contoh obat antidiabetes oral adalah metformin, golongan sulfonylurea (glimepiride, gliquidone, glicazide), acarbose, vildagliptin, dan lain sebagainya. Penderita diabetes yang mendapatkan terapi dengan suntikan insulin juga perlu selalu diingatkan terkait jadwal dan dosis insulin yang digunakan.

 

Baca juga: Trik agar Liburan Bersama Keluarga Tanpa Drama!

 

  1. Obat kolesterol (dyslipidemia)

Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah juga berisiko menimbulkan banyak penyakit serius, Gengs. Saat liburan seperti Lebaran ini, sering kali wisata kuliner atau sekadar santap bersama dengan keluarga besar menjadi agenda yang wajib dilakukan.

 

Tidak jarang menu yang disantap tergolong menu dengan sumber kolesterol tinggi. Oleh karena itu, mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi (dyslipidemia) tidak boleh lupa mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol. Contoh obat penurun kolesterol adalah simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, ezetimibe, fenofibrate, gemfibrozil, dan lain sebagainya.

 

Namun, meski sudah mengonsumsi obat penurun kolesterol bukan berarti Geng Sehat bebas makan sepuasnya, ya! Tetap perhatikan jenis dan porsi yang dikonsumsi agar badan selalu sehat.

 

 

  1. Obat pengencer darah

Istilah obat pengencer darah merupakan istilah yang biasa digunakan orang awam untuk menyebut obat golongan antiplatelet atau obat yang bekerja untuk mencegah penggumpalan darah.

 

Obat ini umumnya diresepkan oleh dokter untuk diminum secara rutin pada pasien yang sudah pernah mengalami sindrom koroner akut, misalnya serangan jantung, atau stroke. Selama dokter belum menginstruksikan penghentian terapi, maka pasien harus selalu ingat untuk meminum obat tersebut. Contoh obat golongan ini adalah aspirin dan clopidogrel.

 

  1. Obat tiroid

Geng Sehat yang memiliki masalah dengan fungsi kelenjar tiroid juga termasuk ke dalam yang tidak boleh libur meminum obatnya. Obat tiroid berfungsi untuk menjaga kadar tiroid di dalam tubuh tetap normal, supaya fungsi-fungsi yang dipengaruhi oleh kerja tiroid tetap berjalan dengan baik. Karena sifatnya mengatur hormon, obat tiroid juga sebaiknya diminum pada waktu yang sama setiap harinya ya, Gengs.

 

  1. Obat kontrasepsi oral

Nah, satu lagi obat yang konsumsinya tidak boleh libur pada saat liburan yaitu obat kontrasepsi oral atau pil KB. Geng Sehat yang memilih metode ini untuk mengendalikan jarak kelahiran harus selalu ingat untuk mengonsumi obat ini secara rutin jika tidak ingin pulang liburan dengan dua buah garis di alat test pack. Pasalnya, lupa meminum obat kontrasepsi oral akan meningkatkan peluang terjadinya kehamilan secara signifikan!

 

Selain keenam jenis obat di atas, masih ada beberapa jenis obat lain yang perlu diminum secara rutin. Namun, kasusnya relatif lebih jarang dijumpai, seperti obat untuk gangguan mental, obat untuk gangguan hati kronis, dan lain sebagainya.

 

Ada baiknya bagi Geng Sehat yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu untuk pergi memeriksakan kesehatan sebelum bepergian di masa liburan. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan dengan prinsip 3J (jenis, jadwal, jumlah) supaya badan tetap sehat. Untuk menghindari kasus lupa minum obat, Geng Sehat bisa memasang pengingat di gadget. Selamat berlibur dan semoga sehat selalu!

 

 

  • # Obat
  • # Mudik
  • # Lebaran
  • # Liburan Gue Sehat
  • # Puasa Gue Sehat