Perlukah Melepas Empeng saat Si Kecil Sudah Tertidur?
Mengisap empeng sampai tertidur sudah jadi kebiasaan yang erat dengan bayi. Cek yuk penjelasannya, apakah perlu atau tidak melepas empeng bayi saat ia sudah tertidur.
Kenapa Bayi Suka Ngempeng saat Tidur?
Setiap bayi terlahir dengan berbagai refleks, atau gerakan spontan yang secara alami dilakukan oleh bayi ketika ia mendapatkan sebuah rangsangan tertentu. Beberapa refleks sudah terbentuk sejak bayi di dalam rahim, terus berkembang saat ia sudah lahir, dan akan hilang dengan sendirinya seiring usianya bertambah.
Salah satu refleks yang dikuasai bayi adalah mengisap. Refleks ini sudah dimulai sejak ia berada di dalam rahim, atau sekitar minggu ke-32 kehamilan, dan kian berkembang hingga sekitar 36 minggu. Bukan tanpa alasan, kemampuan mengisap sangat penting, karena merupakan cara utama untuk mendapatkan nutrisi dari ASI. Tak heran, bayi pun mulai berlatih jauh sebelum lahir.
Kenapa mengisap begitu penting untuk keberlangsungan hidup bayi? Seperti yang kita tahu, di 6 bulan pertama kehidupannya, bayi tumbuh sangat cepat, sehingga membutuhkan ASI atau susu 8 hingga 12 kali sehari. Jika dihitung kasar, dari setiap 30 ml susu yang bayi minum, berkontribusi kurang lebih 450 gram untuk setiap kenaikan berat badannya. Maka dari itu, bayi tak boleh kekurangan ASI atau susu, dan kebutuhan nutrisinya harus dipenuhi setiap saat.
Selain untuk memenuhi nutrisi, mengisap juga memiliki fungsi lain yang sama pentingnya, yaitu memberikan kenyamanan. Seperti meditasi, mengisap merupakan mekanisme untuk membantu bayi tetap tenang di tengah kondisi yang menurutnya kurang nyaman.
Karena bisa menenangkan bayi, tak heran mengisap bisa memberikan beragam manfaat, mulai dari bisa menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan tingkat stres. Bahkan, mengurangi tangisan setelah suntikan dan tes darah. Sungguh menakjubkan!
Perlukah Empeng Dilepas Jika Bayi Sudah Tidur?
Melihat si Kecil tertidur dengan empeng di mulutnya, wajar jika Mums merasa khawatir. Pasalnya, dikhawatirkan hal tersebut dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), yang sering dikaitkan dengan lingkungan tidur yang tidak aman.
Namun kabar baiknya, para ahli sepakat bahwa dot sebenarnya dapat mengurangi risiko SIDS. Penggunaan empeng justru dapat menjadi bagian dari rencana tidur yang aman karena telah terbukti mengurangi risiko kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan pada bayi. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa risiko SIDS diturunkan secara signifikan saat empeng diperkenalkan dan digunakan dengan aman untuk menenangkan bayi saat mereka tidur, baik untuk tidur siang maupun malam hari.
Baca juga: Indonesia Peringkat 3 Fatherless Country, di Manakah Sebenarnya Figur Ayah dalam Keluarga?
Berita ini tentu menjadi kabar gembira bagi banyak orang tua, yang memiliki buah hati dengan kebiasaan mengempeng untuk tidur. Namun jangan sampai lengah, agar penggunaan empeng tetap aman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Pastikan dot tidak terikat di sekitar leher atau tangan, untuk mencegah bayi tercekik.
- Ukuran empeng harus tepat untuk si Kecil, guna mencegah potensi risiko mati lemas.
Dengan memerhatikan hal tersebut, para ahli sepakat bahwa empeng aman untuk digunakan semalaman.
Namun tetap perlu dicatat, semua kenyamanan itu memiliki beberapa kekurangan, sehingga orang tua harus tetap waspada. Seperti, bayi yang bergantung pada empeng untuk tidur, biasanya akan terbangun atau menangis saat benda tersebut terlepas dari mulutnya.
Selain itu, penggunaan empeng dalam waktu cukup lama atau lebih dari usia 2 tahun, dapat menyebabkan masalah gigi, Itulah kenapa, AAP dan The American Academy of Family Physicians merekomendasikan penyapihan empeng dalam enam bulan kedua kehidupan bayi. Pasalnya, upaya menyapih sebelum 12 bulan cenderung lebih mudah daripada menyapih kemudian. Karena, kebiasaan yang berkelanjutan menjadi lebih sulit untuk dihentikan. (IS)
Referensi:
VeryWell Family.Baby Pacifier While Baby Sleeping
Happiest Baby. Why Babies Like Pacifier?
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# Bayi & Balita
-
# TBN 7-12 Bulan