PENYAKIT

Kelainan bawaan pada otak anak (Cerebral Palsy atau CP)

Deskripsi

Secara harfiah cerebral palsy(CP) diartikan sebagai kelumpuhan otak. Kondisi ini dijelaskan sebagai gangguan fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir. CP biasanya terjadi pada usia dini atau bahkan pada awal kelahiran meskipun diagnosa kadang baru ditegakkan setelahnya.

 

Baca juga: Inilah Tahapan Perkembangan Otak dan Motorik untuk Anak Usia Dini
Pencegahan

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti cara untuk dapat mencegah kejadian CP. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang dapat meminimalkan resiko terjadinya CP, terutama pada anak atau bayi yang dilahirkan, antara lain:
1. Pada saat kehamilan, hindari kejadian yang dapat mengganggu pertumbuhan janin, seperti terkena infeksi, menggunakan obat-obatan yang tidak diawasi dokter, konsumsi alkohol, merokok, dsb.
2. Konsumsi makanan yang sehat dan kaya nutrisi pada saat hamil agar perkembangan janin optimal.
3. Pada saat kelahiran, pastikan tidak ada kondisi yang mengganggu kesehatan bayi setelah pulang dari rumah sakit seperti penyakit kuning (jaundice). 4. Hindari cidera pada anak yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak dan saraf sehingga dapat terhindar dari gangguan perkembangan otak dan saraf.

Gejala

Gejala yang timbul sangat bervariasi untuk tiap individu, namun secara umum beberapa gejala yang dapat diamati seperti:
1. Kekakuan otot atau floppiness2. Kelemahan otot. 3. Gerakan tubuh acak dan tidak terkendali. 4. Masalah keseimbangan dan koordinasi.

 

Baca juga: Vitamin Otak untuk Membuat Anak Cerdas
Penyebab

Penyebab pasti kondisi CP belum diketahui, namun beberapa faktor diketahui meningkatkan resiko kejadiannya seperti:
1. Pendarahan di otak bayi atau berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak.
2. Infeksi selama kehamilan.
3. Otak sementara tidak mendapatkan cukup oksigen (asphyxiation) selama kelahiran dengan penyulit. 4. Meningitis. 5. Cedera kepala yang serius.

Diagnosis

Beberapa tes dan pemeriksaan diperlukan untuk menegakkan diagnosa dari kondisi cerebral palsy.Sebagai pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialamiserta kemungkinan penyebab kondisi yang dialami. Untuk menegaskan diagnosis, pemeriksaan pendukung dapat dilakukan menggunakan alat diagnosis seperti MRIscan, CTscan, ataupuncranial scanuntuk menemukan masalah pada otak. Pemeriksaan EEG juga dapat dilakukan untuk melihat kondisi gelombang otak untuk membantu diagnosa oleh dokter.

 

Baca juga: Perbedaan antara Otak Wanita dan Otak Pria
Penanganan

Saat ini tidak ada obat untuk cerebral palsy, namun beberapa pilihan terapi tersedia untuk membantu orang-orang dengan kondisi cerebral palsyagar dapat memiliki kehidupan yang normal dan mandiri. Terapi yang tersedia antara lain: 1. Rehabilitasi medik, meliputi fisioterapi, dan terapi wicara. 2. Terapi perilaku, khususnya dengan bantuan psikolog dengan tujuan meningkatkan kepercayaan diri dan mengatasi masalah terkait psikis penderita. 3. Terapi obat untuk mengurangi gejala-gejala yang mengganggu, misalnya terapi kekakuan otot dengan obat-obatan relaksan otot, terapi kejang dengan obat penenang, dan sebagainya. 4. Tindakan pembedahan. Operasi seringkali direkomendasikan bila terjadi kontraktur yang berat yang menyebabkan gangguan gerakan, terutama gerakan berjalan.