PENYAKIT

Keguguran Berulang (Abortus Habitualis)

Deskripsi

Abortus atau keguguran adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.



Salah satu jenis abortus adalah abortus habitualis, yaitu abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih secara kontinyu. Wanita yang mengalami peristiwa abortus habitualis tersebut, umumnya tidak mendapat kesulitan menjadi hamil, akan tetapi kehamilannya tidak akan bertahan lama atau tidak akan berlangsung terus tetapi akan berhenti sebelum waktunya dengan kata lain akan mengalami aborsi (keguguran).

 

Biasanya kejadian aborsi ini terjadi pada trimester pertama, tetapi kadang-kadang pada kehamilan lebih tua. Oleh karena itu sebaiknya lebih hati-hati pada masa-masa ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

 

Baca juga: Makanan yang Membuat Keguguran, Mitos atau Fakta?
Pencegahan

Pencegahan abortus habitualis dapat dilakukan dengan mempersiapkan kondisi tubuh sebaik mungkin untuk kehamilan. Jika seorang wanita sudah pernah mengalami abortus, dan ingin hamil lagi, sebaiknya melakukan pemeriksaan lengkap (pemeriksaan darah/torese, urine, pemeriksaan imunologie), pemeriksaan anatomi gynecology (USG, histerografi dan laparaskopi).


Pada wanita dengan abortus habitualis, yang akan melakukan pemeriksaan dan sudah dalam kondisi hamil dapat tetap melakukan pemeriksaan diatas, kecuali yang dapat mengganggu kehamilan. Sebaiknya konsultasikan dengan secara rutin dengan dokter spesialis Kamu.

Gejala

Gejala pada abortus habitualis yaitu terjadi abortus spontan secara berulang dan berturut-turut sekurang -kurangnya 3 kali. Gejala terjadinya abortus secara umum adalah sebagai berikut :

• Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
• Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
• Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
• Rasa nyeri atau kram perut di daerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus

 

Baca juga: Penyebab Keguguran dan Tanda-tanda Keguguran
Penyebab

Terjadinya abortus berturut-turut belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun secara garis besar abortus habitualis diduga disebabkan oleh beberapa hal ini yaitu kelainan pada zigot, gangguan fungsi rahim (endometrium) dan kelainan anatomi pada rahim.


1. Kelainan pada zigot
kelainan genetik pada suami istri (kromosom yang dibawa oleh kedua pasangan) diduga menyebabkan keguguran.

 

2. Gangguan fungsi rahim (endometrium)
Malfungsi endometrium yang mengganggu implantasi atau mengganggu bakal janin dalam pertumbuhan. Diduga ini dipengaruhi oleh : kelainan hormonal, gangguan nutrisi ibu, penyakit infeksi yang diderita ibu (toxo, rubella), kelainan imunologi dan faktor psikologis

 

3. Kelainan anatomi pada rahim
Kelainan anatomi pada uterus perlu dibedakan antara kelainan bawaan yang diderita ibu ataupun kelainan yang didapat oleh karena adanya penyakit dalam rahim. Misal terdapat myoma uteri yang menyebabkan tidak ada ruang yang cukup untuk berkembangnya hasil konsepsi di dalam rahim sehingga terjadi keguguran, terutama pada trimester kedua kehamilan.

 

Baca juga: Janin 2 Bulan Keguguran, Apakah Perlu Dikuret?
Diagnosis

Pada umumnya, diagnosis abortus ditegakkan berdasarkan :

Anamnesis:
Diagnosis abortus habitualis tidak sukar ditentukan dengan anamnesis. Gejalanya seperti abortus imminens yang kemudian menghilang secara spontan disertai kehamilan menghilang, mamma agak mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan negatif.

Pemeriksaan fisik umum:
Periksa keadaan umum dan tanda vital secara sistematik. Jika keadaan umum buruk lakukan resusitasi dan stabilisasi segera.


Pemeriksaan Ginekologi. 

Laboratorium dan USG
Jika diperlukan, ambil darah / cairan / jaringan untuk pemeriksaan penunjang (ambil sediaan sebelum pemeriksaan dalam vagina).

Penanganan

Penanganan yang dapat dilakukan pada pasien abortus habitualis, yaitu simtomatis dengan cara memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang sempurna, anjuran istirahat cukup banyak, larangan koitus, dan olah raga. Terapi dengan hormon progesteron, vitamin, hormon tiroid, dan lainnya mungkin hanya mempunyai pengaruh psikologis.

 

Baca juga: Stres Berlebihan Bisa Menyebabkan Keguguran, Benarkah?