Ibu Hamil Kena Penyakit Menular Seksual, Kenali Gejala dan Dampaknya
Penyakit Menular Seksual bisa menimpa siapa saja yang berisiko. Ibu hamil kena penyakit menular seksual tentu sangat mengkhawatirkan. Penyakit menular seksual dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada janin jika tidak segera ditangani.
Pengobatan segera untuk ibu hamil kena penyakit menular seksual tentu sangatlah penting, namun lebih penting lagi mengenali tanda-tandanya.
Dampak Ibu Hamil Kena Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual pada ibu hamil tentu saja dapat mendorong penularan penyakit ini terhadap bayi, kondisi ini juga dapat berkontribusi pada kemungkinan munculnya komplikasi selama masa kehamilan, seperti persalinan prematur dan keguguran.
Selain masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang belum lahir, ibu hamil kena penyakit menular seksual juga dapat mengalami gejala yang berbeda.
Apa saja gejala penyakit menular seksual pada ibu hamil?
Gejala penyakit menular seksual pada ibu hamil tergantung pada jenis penyakitnya, mengingat ada banyak jenisnya. Misalnya sifilis, gonore, atau klamidia, atau herpes.
Secara umum gejala penyakit menular seksual pada ibu hamil adalah perubahan di area genital. Misalnya muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar vagina atau anus, dan bisa ke area kulit lain seperti mulut. Biasanya disertai rasa gatal di vagina.
Selain itu rasa terbakar dan nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim, keluar cairan dari vagina (seperti keputihan). beberapa wanita hamil mengalami nyeri di perut bagian bawah dan memam menggigil.
Perlu diketahui, risiko terberat bayi yang lahir dari ibu hamil kena penyakit menular seksual adalah lahir mati atau meninggal karena infeksi yang muncul segera setelah lahir. Kalaupun bayi selamat, ia berisiko tinggi untuk lahir secara prematur dan mengalami masalah organ tubuh.
Pengobatan Penyakit Menular Seksual pada ibu hamil
Deteksi dini penyakit menular seksual saat ini sudah bisa dilakukan di Puskesmas dan dilakukan dengan tes cepat (rapid diagnostic test) menggunakan sampel darah ibu hamil. Apabila di awal deteksi ini ditemukan hasil yang positif, maka ibu hamil akan diterapi sesegera mungkin dengan tujuan untuk menurunkan risiko penularan kepada bayinya.
Penyakit menular seksual pada ibu hamil dapat diobati sesuai jenisnya. Bisa diberikan antivirus, antijamur, atau dengan antibiotik. Dosis, waktu dan durasi pengobatannya pun tidak hanya bergantung pada stadium penyakit ketika didagnosis, namun juga berapa banyak waktu yang tersisa dalam masa kehamilan sebelum melahirkan.
Pada ibu hamil yang memiliki penyakit menular seksual sifilis yang positif juga akan dilakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk melihat dan memantau perjalanan penyakit dari sifilis ini.
Bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit menular seksual positif juga perlu menjalani skrining untuk deteksi penyakitnya dan pengobatan apabila ditemukan hasil yang positif.
Mencegah Penyakit Menular Seksual
Bagaimana mencegah infeksi menular seksual? Ingat ABCDE!
A - abstinensia, atau tidak berhubungan seksual dengan berganti pasangan.
B - Be faithful (setia), yaitu hanya berhubungan seksual dengan 1 pasangan sah
C - condom, yaitu menggunakan kondom untuk kelompok berisiko
D - drug, yaitu menghindari penggunaan NAPZA terutama NAPZA suntik
E - education, atau edukasi mengenai infeksi menular seksual
Nah para wanita, mengingat bahaya ibu hamil kena penyakit menular seksual, baik karena virus, bakteri, jamur, atau parasit bahkan kutu, sebaiknya lakukan kebiasaan seks sehat sejak sebelum menikah. Dampak penyakit menular seksual sangat berbahaya untuk janin.
Referensi :
Healthline. syphilis-during-pregnancy
RSpermata.kupas-tuntas-infeksi-menular-seksual
-
# Kehamilan
-
# Ibu hamil
-
# Bayi Dalam Kandungan
-
# Masalah Kehamilan
-
# Sifilis