PENYAKIT

Gangguan Saraf Perifer Kaki atau Tangan (Peripheral Neuropathy/Neuropati perifer)

Deskripsi

Peripheral neuropathy atau neuropati perifer merupakan kondisi yang ditandai dengan sekumpulan gejala yang timbul akibat kerusakan pada sel-sel saraf yang bertugas menghantarkan pesan dari dan ke otak, sumsum tulang belakang, serta seluruh bagian tubuh.

 

Baca juga: Waspada Gejala Kerusakan Saraf akibat Neuropati Diabetes
Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya neuropati perifer adalah menjaga kesehatan dengan optimal serta mengelola penyakit atau kondisi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan sel syaraf seperti diabetes atau artritis rematoid.

 

Pola hidup sehat, makan bergizi, olahraga teratur dan istirahat cukup juga penting untuk dilakukan. Untuk lebih meminimalisasi risiko lagi, sebaiknya menghindari faktor-faktor risiko penyebab kerusakan saraf seperti aktivitas dengan gerakan berulang terus-menerus, aktivitas yang membuat otot tegang, merokok, minum alkohol, serta paparan bahan kimia berbahaya.

Gejala

Sel saraf di tubuh manusia memiliki fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kerusakan pada sel saraf juga akan menimbulkan beragam gejala tergantung bagian sel saaraf mana yang mengalami kerusakan.

 

Secara umum, sel saraf dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi saraf sensorik yang bertugas menerima rangsangan, motorik yang bertugas mengatur respon gerakan, serta autonom yang bertugas mengatur fungsi-fungsi otomatis tubuh. Misalnya detak jantung itu digerakkan oleh saraf otonom. Kamu tidak mengendalikannya karena ototmatis bergerak dengan sendirinya.

 

Kerusakan pada sel-sel tersebut dapat menimbulkan gejala antara lain mati rasa, kesemutan, rasa tertusuk jarum, rasa tertusuk, kaku, panas seperti terbakar, hipersensitif terhadap sentuhan, berkurangnya koordinasi gerakan, serta kelemahan otot. Gejala-gejala ini dapat bertamba parah seiring waktu dan nyeri yang ditimbulkan dapat menyebar ke bagian tubuh yang mulanya tidak terpengaruh.

 

Jika yang terganggu adalah saraf autonom, maka beberapa gangguan seperti intoleransi panas, keringat berlebih, gangguan fungsi saluran cerna, saluran kemih, serta sakit kepala dapat terjadi.

 
Baca juga: Mencegah Neuropati, Kerusakan Saraf Penderita Diabetes
Penyebab

Neuropati perifer dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti cedera atau trauma, infeksi, penyakit metabolik, kelainan bawaan, tumor, maupun akibat paparan terhadap bahan berbahaya.

 

Penyakit diabetes melitus adalah salah satu penyebab tersering terjadinya neuropati perifer. Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes melitus dapat memicu berbagai kerusakan, salah satunya adalah kerusakan sel-sel saraf yang berujung pada terjadinya neuropati perifer.

Diagnosis

Banyaknya kemungkinan penyebab serta manifestasi dari neuropati perifer menyebabkan diagnosis harus benar-benar dimulai dari pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan secara menyeluruh.

 

Beberapa tes dapat dilakukan seperti tes vibrasi dan monofilamen. Selain itu, pemeriksaan laboratorium penunjang juga dapat dilakukan untuk menguji paparan toksin serta kondisi gula darah dan parameter lainnya. Tes konduksi saraf juga dapat membantu menegakkan diagnosis.

Penanganan

Penanganan untuk neuropati perifer sangat bergantung pada penyebabnya. Apabila penyebabnya adalah defisiensi vitamin maka dapat dilakukan koreksi. Apabila disebabkan karena penyakit diabetes melitus maka kontrol gula darah yang baik harus dicapai.

 

Neuropati yang disebabkan karena trauma atau cedera dapat diperbaiki dengan terapi fisik, obat-obatan, maupun pembedahan. Secara umum, satu atau kombinasi obat-obatan anti nyeri dapat digunakan untuk meringankan gejala yang dialami pasien.

 
Baca juga: Neuropati Diebetes, Diawali Kesemutan di Tangan dan Kaki