PENYAKIT

Gangguan Kecemasan (Anxietas)

Deskripsi

Gangguan kecemasan adalah kecemasan yang intens dan berlebihan yang dialami oleh seseorang. Dimana seseorang beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik dengan memasukkan persepsi diri sendiri, yaitu perasaan tidak berdaya, tidak mampu menyelesaikan masalah, rasa takut akan kehilangan atau terabaikan dan perasaan-perasaaan cemas lain yang muncul dari pikiran bawah sadar yang tidak disadari oleh individu.



Menurut standar diagnostik untuk Mental disorder ada beberapa gambaran gangguan kecemasan yang dibahas yaitu: gangguan panik tanpa agorafobia, gangguan panik dengan agorafobia, agorafobia tanpa riwayat gangguan panik, fobia spesifik, fobia sosial, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pascatraumatik, gangguan stres akut, gangguan kecemasan umum (general anxiety disorder) dan gangguan kecemasan yang tidak terdefinisi.

Pencegahan

Tidak ada tindakan spesifik yang bisa dilakukan untuk keadaan GAD. Hal ini disebabkan penyebab dari GAD tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa upaya bisa dilakukan seperti: bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, melakukan/mencoba tehnik relaksasi baik meditasi pikiran, relaksasi otot dan pernapasan dapat membantu menurunkan gejala kecemasan dan menenangkan pikiran.

 

Olahraga teratur, istirahat yang cukup serta mengurangi konsumsi alkohol, nikotin dan kafein dapat membantu mengurangi terjadinya perasaan cemas.

 

Baca juga: 6 Alasan Wanita Mudah Cemas Dibanding Pria
Gejala

Secara umum, gejala dari anxiety disorder atau gangguan cemas antara lain: perasaan panik, khawatir dan gelisah. Penderitanya juga dapat merasakan kaki dan tangan yang berkeringat serta dingin, napas pendek, jantung berdebar-debar, tidak bisa diam dan tenang, mulut kering, kesemutan, mual, ketegangan otot hingga pada orang akan disertai dengan keluhan gangguan tidur dan sakit kepala.

Penyebab

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan kecemasan: faktor genetika, biokimia otak, tingkat stres yang tinggi dan beberapa kecemasan akan ketakutan tertentu. seperti takut pada kematian, riwayat trauma dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan.



Pada beberapa orang munculnya gangguan kecemasan juga bisa terjadi karena adanya penyakit lainnya. Misalnya penyakit jantung, kanker, gangguan hormonal seperti pada hipertiroid. Gangguan kecemasan juga bisa disebabkan karena penggunaan obat-obat tertentu seperti golongan antidepresan atau bahkan sebagai gejala putus obat pada penggunaan obat-obatan tertentu.

 

Baca juga: Ini Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Kecemasan
Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosa gangguan kecemasan dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang termasuk pengisian kuisioner yang menjelaskan keadaan mental yang dirasakan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mengetahui kemungkinan penyebab gangguan kecemasan karena ada penyakit lain yang menyertai.



Serangkaian pengujian laboratorium seperti cek darah, urine akan perlu dilakukan jika diduga ada penyakit tertentu atau karena riwayat penggunaan obat-obatan. Dokter juga akan menanyakan mengenai gejala yang dirasakan/dialami oleh penderita serta riwayat medis dari penderita.

 

Dokter atau pun psikiater akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah terstandar untuk memastikan bahwa penderita mengalami gangguan kecemasan jika pada pemeriksaan awal menunjukkan anamnesis adanya gangguan kecemasan.

 

 

Penanganan

Gangguan kecemasan dapat diatasi baik dengan terapi obat maupun non obat. Penggunaan obat-obatan seperti antidepresan seperti escitalopram, fluoxetine dan beberapa obat golongan antiepilepsi bisa digunakan untuk membantu mengatasi gejala kecemasan yang dialami pada penderita gangguan kecemasan.

 

Selain mendapatkan obat-obatan, penderita juga dianjurkan untuk mendapatkan terapi nonobat seperti konseling, terapi perilaku kognitif untuk bisa mengenali dan mengendalikan pikiran agar tidak memicu terjadinya serangan kecemasan, ataupun terapi suportif lainnya seperti kegiatan relaksasi.

 

Baca juga: Efek Samping Sertraline, Obat Antidepresan yang Sering Digunakan