iera sipahutar
01 Maret 2020
unsplash.com

Dubur Si Kecil Gatal, Kenapa Ya?

Sering mendapati si Kecil menggaruk area duburnya? Jangan menyepelekan hal tersebut ya, Mums, apalagi jika masalah ini sampai membuatnya sulit tidur dan kesakitan. Lebih baik, cek dulu penyebab dan gejalanya berikut ini.

 

Dubur Gatal, Apa yang Salah?

Dubur gatal, atau sering juga dikenal sebagai pruritus ani, adalah rasa gatal yang menjengkelkan di sekitar anus (lubang tempat tinja keluar). Walau terasa dan terlihat seperti penyakit, dubur gatal sebenarnya bukan penyakit, Mums, melainkan sebuah gejala dan dapat diakibatkan oleh banyak penyebab. 

 

Baca juga: Ketika Anak Bertanya dari Mana Bayi Berasal

 

Dalam kebanyakan kasus, jika si Kecil mengeluhkan masalah ini, penyebabnya bukanlah penyakit pada dubur atau rektum. Sebenarnya, sensasi gatal tersebut adalah tanda bahwa terjadi iritasi di area tersebut. Beberapa penyebabnya antara lain:

 

  • Kotoran pada kulit di sekitar lubang dubur

Jika si Kecil mengeluhkan gatal di area duburnya, langkah pertama yang perlu Mums lakukan adalah mengecek area bokongnya, apakah sudah dibersihkan dengan benar dan bersih. Karena umumnya, inilah yang menjadi alasan mengapa si Kecil merasa gatal di area dubur di masa ia sedang belajar untuk buang air kecil dan buang air besar sendiri (potty training).

 

Jika area dubur tidak dibersihkan dengan benar setelah buang air besar, mungkin saja ada sedikit kotoran tertinggal di kulit dan menyebabkan gatal. Bisa pula keluar tinja cair yang tidak disadari si Kecil dan tidak langsung dibersihkan.

 

Baca juga: Bagaimana Cara Melanjutkan Hidup Setelah Pasangan Meninggal?

 

  • Infeksi cacing kremi

Cacing kremi adalah parasit yang hidup di usus. Penyebaran infeksi ini terjadi jika penderita menelan telur cacing kremi mikroskopis. Bagaimana caranya? Ketika tangan si Kecil kotor dan ia tidak mencuci tangan sebelum makan, ia bisa saja terinfeksi.

 

Ia pun bisa menyebarkan infeksi jika menggaruk area dubur dan menyentuh tangan atau makanan anak-anak lain. Penyebaran telur ini juga bisa terjadi ketika berbagi mainan, tempat tidur, pakaian dan kursi toilet. 

 

Beberapa anak bisa saja terinfeksi cacing kremi tanpa memperlihatkan gejala yang nyata. Untuk memastikannya, Mums bisa mencoba metode sederhana ini: 

  1. Setelah anak tertidur selama 2 hingga 3 jam, tempelkan plester berwarna putih (bukan selotip yang transparan) ke anus. 
  2. Letakkan selotip di papan kaca yang biasa dipakai di laboratorium, dan beri selotip lagi supaya spesimen tidak terlepas. 
  3. Bawa spesimen tersebut ke laboratorium terdekat untuk diperiksa di bawah mikroskop dan mengidentifikasi telur dan cacing kremi.

 

  • Kebersihan Diri yang Buruk

Niatnya memang baik untuk mengajarkan si Kecil agar mandiri menggunakan toilet. Namun, jangan sampai lepas dari pengawasan Mums, ya. Karena jika si Kecil tidak membersihkan anusnya dengan baik setelah buang air besar, kulit di sekitar organ tersebut akan lembap atau kotor, lalu menyebabkan iritasi dan gatal.

 

  • Pakaian dalam atau bawah terlalu ketat

Perhatikan jika pakaian dalam si Kecil sudah mulai kekecilan. Atau, bawahan yang biasa dipakai sudah tidak sesuai dengan pertumbuhan badannya. Pasalnya, ini akan membuat area tubuhnya “terbungkus” terlalu ketat, sehingga mengakibatkan gatal jika dipakai dalam waktu lama.

 

Apa yang Bisa Mums Lakukan?

Jika masalah dubur gatal ini berlangsung selama berhari-hari, segeralah lakukan beberapa langkah berikut untuk mengatasinya:

  1. Periksakan si Kecil ke dokter anak.
  2. Potong kuku jari tangan dan kaki si Kecil, serta pastikan selalu dalam keadaan bersih.
  3. Selalu ingatkan ia untuk mencuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan, setelah batuk, bersin, atau memegang hidung, serta setelah memegang hewan dan membuang sampah.
  4. Jika ternyata dubur gatal disebabkan oleh infeksi cacing kremi, maka segera cuci seprai, pakaian, dan handuk yang si Kecil pakai beberapa minggu ke belakang. Jemur pakaian, seprai, dan handuk di bawah sinar matahari terik atau keringkan dengan alat pengering bersuhu panas. Ingat, jangan kibaskan barang-barang tersebut karena berisiko menghamburkan telur cacing yang tertinggal.

 

Sumber

Healthy Children. Anal Itching in Young Children.

Very Well Family. Toddler’s Itchy Anus.

  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita
  • # Gatal
  • # TBN 4 Tahun