Dexbropheniramine dapat digunakan untuk pengobatan kondisi alergi (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)
PENYAKIT
Dexbrompheniramine
Deskripsi
Pencegahan
Dexbrompheniramine merupakan antihistamin dengan aktivitas antimuskarinik dan sedatif menengah (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)
Gejala
1) Wanita Hamil: n/a
2) Peringatan: hindari penggunaan obat pada pasien dengan kelainan kardiovaskuler parah, asma, rasa kantuk, glukoma sudut penutupan, retensi urinari, hipertropi prostatik, obstruksi pyloroduodenal, kelainan ginjal dan hati, epilepsi, pasien hamil, pasien menyusui, dan pasien lansia
3) Hindari konsumsi alkohol selama mengonsumsi Dexbrompheniramine (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)
Penyebab
1) Depresan sistem saraf pusat (seperti barbiturat, hipnotik, analgesik opioid, sedatif anksiolitik, dan neuroleptik), antimuskarinik lain, MAOI, betahistine, dan obat ototoksik dapat berinteraksi dengan Dexbrompheniramine (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)
Diagnosis
Sediaan Oral:
Kondisi Alergi: Dewasa : dikombinasikan dengan dekongestan, pseudophedrine: 2 mg hingga 4 kali sehari.
Anak - anak >6 tahun: dikombinasikan dengan pseudoephedrine: 1 mg hingga 4 kali sehari (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)
Penanganan
Dexbrompheniramine dapat menyebabkan sedasi, efek antimuskarinik, depresi dan gangguan sistem saraf pusat, stimulasi sistem saraf pusat paradoksikal, kerusakan psikomotor, sakit kepala, palpitasi, aritmia, konvulsi, berkeringat, myalgia, paraesthesia, gejala ekstrapiramidal, tremor, gangguan tidur dan saluran pencernaan, reaksi hipersensitifitas dan kelainan darah, tinnitus, hipotensi, rambut rontok, serta gejala penghentian konsumsi dengan penggunaan jangka panjang (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexbrompheniramine/)