PENYAKIT

Dehidrasi/Kurang Cairan

Deskripsi

Setiap harinya, air dan cairan lain di dalam tubuh akan hilang melalui napas, keringat, urine, dan feses. Ketika tubuh kehilangan cairan, terutama air, lebih dari yang Anda minum, maka tubuh pun akan mengalami dehidrasi dan tidak dapat melaksanakan fungsi normalnya. Dehidrasi tidak boleh disepelekan, sebab jika kondisinya parah maka bisa mengakibatkan kematian. Siapa saja dapat mengalami dehidrasi. Tetapi, kondisi ini lebih berisiko pada anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia.

 

Baca juga: 5 Siasat agar Kebutuhan Cairan Harian Tercukupi
Pencegahan

Tindakan terbaik untuk masalah dehidrasi adalah melakukan pencegahan. Antisipasi dehidrasi dengan:

  1. Minum lebih banyak air selama melakukan aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat. Cuaca yang panas juga bisa meningkatkan jumlah cairan yang keluar, jadi selalu bawa air minum ke manapun Anda pergi.
  2. Hindari berolahraga atau beraktivitas ketika cuaca sedang panas.
  3. Selalu ingatkan orang yang sudah tua atau anak-anak untuk minum air putih. Jika perlu, dampingi ketika mereka minum air putih supaya Anda lebih yakin mereka mendapatkan asupan cairan yang cukup.
  4. Hindari mengonsumsi alkohol, khususnya ketika suhu udara sedang tinggi. Alkohol mampu menurunkan pasokan cairan di dalam tubuh dan mengurangi kemampuan Anda untuk mengenali gejala-gejala dehidrasi.
  5. Kenakan pakaian berwarna cerah dan longgar saat cuaca sedang panas. Bawa juga kipas kecil untuk menyejukkan diri.
  6. Sebaiknya jangan terlalu lama berada di bawah sinar matahari.
Gejala

Terdapat rentang gejala dehidrasi, dari yang ringan hingga parah, yaitu:

  • Merasa haus yang ekstrem.
  • Mulut terasa kering dan lidah membengkak.
  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Jantung berdebar.
  • Kebingungan.
  • Lemas.
  • Pingsan.
  • Tidak bisa berkeringat.
  • Buang air kecil lebih jarang.
  • Urine berwarna gelap.

Sedangkan gejala dehidrasi yang bisa dilihat pada anak adalah:

  • Mulut dan lidah kering.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Popoknya tidak basah selama 3 jam.
  • Mata dan pipi cekung.
  • Lesu atau rewel.

 

Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan Air Putih? Caranya Gampang!
Penyebab

Penyebab paling umum dari dehidrasi pada anak-anak adalah diare berat dan muntah. Orang yang lebih tua secara alami memiliki volume air yang lebih rendah dalam tubuh mereka, dan mungkin mengonsumsi obat-obatan tertentu yang meningkatkan risiko dehidrasi. Bahkan penyakit ringan, seperti infeksi yang mempengaruhi paru-paru atau kandung kemih, dapat mengakibatkan dehidrasi pada orang yang lebih tua. Dehidrasi juga terjadi pada semua kelompok usia jika tidak minum cukup air selama cuaca panas, terutama sebelum, selama, dan setelah berolahraga dengan penuh semangat.

Diagnosis

Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta serangkaian tes sederhana. Pertama, dokter akan mengecek suhu badan, detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan Anda untuk melihat gejala potensial dari dehidrasi dan penyakit lain. Lalu, akan dilakukan tes darah dan uji analisis urine, mulai dari tingkat warna dan kejernihan, massa jenis urine, dan apakah ada keton (senyawa karbon yang menunjukkan dehidrasi), untuk mengevaluasi derajat dehidrasi yang dialami maupun penyebab dehidrasi.

Penanganan

Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk dehidrasi adalah menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Pendekatan terbaik untuk pengobatan dehidrasi tergantung pada usia, tingkat keparahan dehidrasi, dan penyebabnya.

Anda biasanya dapat mengembalikan dehidrasi ringan sampai sedang dengan mengonsumsi lebih banyak cairan. Namun, dehidrasi berat membutuhkan perawatan medis dengan segera, terutama anak-anak dan orang yang sudah tua. Pasien juga akan diberikan garam dan cairan melalui vena (intravena), agar diserap tubuh dengan cepat dan mempercepat pemulihan.

 

Baca juga: Inilah Penyebab Dehidrasi Saat Tidur!