Tya Widianingsih
22 Juli 2019
pexels

Cairan Pra Ejakulasi Bisa Menyebabkan Kehamilan Lho!

 

Kehamilan merupakan suatu proses yang diawali pembuahan sel telur oleh sperma. Pada saat seorang pria melakukan ejakulasi, maka sel sperma yang masuk ke dalam liang vagina akan melewati banyak rintangan untuk sampai masuk ke dalam rahim dan bisa membuahi sel telur di dalam tuba fallopi.

 

Dengan kata lain, kehamilan merupakan proses alamiah di dalam tubuh manusia, tentu saja selama ada sel telur dan sperma yang sehat. Muncul anggapan bahwa melakukan hubungan seksual tanpa melakukan ejakulasi di dalam atau bahkan tanpa orgasme akan aman dan tidak akan menyebabkan kehamilan.

 

Benarkah demikian? Lalu bagaimana jika seorang pria melakukan pra ejakulasi? Apakah bisa cairan pra ejakulasi mengandung sperma dan menyebabkan kehamilan?

 

Baca juga: Tanda-tanda Sperma Sehat yang Bikin Peluang Hamil Meningkat

 

Apa Itu Cairan Pra ejakulasi?

Banyak yang belum bisa membedakan apa itu cairan ejakulasi dan pra ejakulasi. Cairan pra ejakulasi berasal dai kelenjar cowper, yaitu kelenjar yang sangat kecil dan terletak di dasar penis. Cairan ini umumnya berwarna bening dan dikeluarkan pada saat ereksi.

 

Fungsi cairan ini adalah untuk membantu menetralkan lingkungan asam dari uretra dan membantu melindungi sperma yang akan keluar. Cairan pra ejakulasi dan cairan sperma adalah dua hal yang berbeda. Cairan sperma berasal dari testis, dan berisi berjuta-juta sperma sekali seorang pria melakukan ejakulasi.

 

Namun bukan berarti cairan pra ejakulasi tidak mengandung sperma lho! Dalam sebuah penelitian yang dikutip dari NCBI, ada kondisi berdeda pada setiap pria. Ada pria yang memiliki cairan sperma pada cairan pra ejakulasinya dan ada yang tidak. Semuanya tergantung pada kondisi tubuh dan pengaruh makanan serta obat yang dikonsumsi.

 

Cairan pra ejakulasi biasanya keluar akibat rangsangan seksual. Setiap pria memiliki kapasitas cairan pra ejakulasi yang berbeda-beda. Ada yang mengeluarkan cairan sebelum ejakulasi terjadi, ada pula yang sama sekali tidak mengeluarkan cairan ini sepanjang berhubungan seksual dengan pasangan.

 

Bagi pria yang tidak mengeluarkan cairan apapun sebelum ejakulasi, kemungkinan masalah ada pada kelenjar cowper yang sedang tidak banyak memproduksi cairan. Jadi cairan pra ejakulasi dikeluaran tergantung pada produksi kelenjar cowper.

 

Baca juga: Sperma yang Sehat Itu Seperti Apa, Sih?

 

Cairan Pra Ejakulasi Bisa Menyebabkan Kehamilan

Sebagian besar pendapat menyatakan bahwa cairan pra ejakulasi itu tidak berisiko menyebabkan kehamilan. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Seperti disebutkan di atas bahwa cairan pra ejakulasi bisa saja mengandung sperma. Artinya, tentu bisa berpotensi menyebabkan kehamilan.

 

Sperma yang terkandung  dalam cairan ejakulasi memang tidak akan banyak, namun kemungkinannya ada yang tersisa dari ejakulasi terakhir apalagi jika pria belum buang air kecil sejak ejakulasi pertama. Perlu diingat bahwa wanita hanya membutuhkan 1 sperma untuk membuahi sel telur mereka.

 

Dilansir dalam NCBI (Neutral Centre for Biothecnology), peneliti mengumpulkan sampel cairan pra ejakulasi dari 21 subyek. Hasilnya, sebanyak 11 dari 27 sampel tersebut ditemukan mengandung sperma dan 10 sperma di antaranya bergerak aktif. Bahkan, meskipun sperma yang terkandung dalam cairan pra ejakulasi mati, tetap tidak menutup kemungkinan menyebabkan kehamilan.

 

Di luar sana, banyak yang masih mengandalkan ejakulasi di luar vagina untuk mencegah kehamilan. Ejakulasi di luar tubuh wanita bukan metode kontrasepsi yang aman. Seorang pria yang terangsang secara seksual masih mungkin melepaskan cairan dari penisnya, bahkan tanpa mengalami orgasme. Meskipun peluang kehamilan memang kecil, tapi kemungkinannya tetap ada dan disebut sebagai risiko cairan pra ejakulasi.

 

Hal inilah yang sering kali tidak disadari pria. Pada saat mereka sedang di puncak kenikmatan, bukan hal yang tidak mungkin jika penis secara tidak sengaja mengeuarkan sedikit air mani pra ejakulasi. Hal ini bahkan bisa terjadi tanpa disadari oleh pria sendiri.

 

Selain itu, kehamilan bisa terjadi saat cairan pra ejakulasi yang mengandung sperma tersebut berada di dalam atau di sekitar lubang vagina. Ditambah sperma merupakan perenang yang sangat andal. Bisa saja sperma berhasil masuk ke dalam bagian intim wanita dan bertahan selama 7 hari dan akan membuahi saat wanita sedang di masa subur.

 

Bagi wanita yang menginginkan kehamilan hal ini memang bukan masalah. Namun, bagi yang sedang menunda, resiko cairan pra ejakulasi ini tentu mengkhawatirkan. Untuk itu, para peneliti menyarankan untuk mengandalkan metode mencabut penis dari vagina pada saat sebelum ejakulasi untuk mencegah kehamilan, atau menggunakan kondom. 

 

 

Referensi:

 

  • # Hubungan Intim
  • # Sex & Relationship
  • # Sex
  • # Fertilitas
  • # TB Kesehatan