GueSehat
17 Oktober 2016
guesehat.com

Apakah Implan Payudara Berbahaya?

Berbicara mengenai payudara, tentunya semua wanita menginginkan keindahan akan payudara yang dimilikinya. Keinginan memiliki bentuk payudara yang indah dan padat kerap kali membuat wanita lebih memilih jalan instan untuk mempercantik payudaranya. Hal itu bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan implan payudara, lalu dengan flap atau teknik lipatan, ada juga dengan teknik bedah mikro, dan yang terbaru adalah dengan cara fat grafting atau yang mana dengan melakukan transfer lemak autologous. Cara tersebut dilakukan dengan mencangkok lemak pada jaringan lemak yang ada di paha, perut juga bokong. Setelah itu diolah di laboratorium hingga menjadi cairan yang kemudian disuntik ke bagian payudara. Nah, salah satu cara yang paling sering digunakan oleh kebanyakan wanita adalah dengan cara implan payudara. Setiap orang tentu memiliki alasan yang berbeda dalam melakukan implan payudara, ada yang memang untuk kecantikan,ada juga yang melakukan implan payudara karena  bagian dari rekontruksi tubuh. Apakah Anda juga memiliki keinginan dalam melakukan implan payudara? Implan payudara yang dilakukan dengan maksud  mempercantik diri, biasanya untuk mengencangkan bentuk dan memperbesar payudara. Sedangkan implan dengan tujuan rekontruksi, bisa dikarenakan seseorang pernah mengalami suatu penyakit misalnya pengangkatan payudara dan akhirnya memilih untuk melakukan implan payudara. Jenis implan payudara dibagi menjadi dua bagian yaitu, saline dan silicon. Jenis saline ini adalah jenis implan berisikan air garam yang sudah disterilkan. Umumnya jenis implan saline ini hanya dianjurkan pada wanita yang sudah berusia minimal 18 tahun. Sedangkan jenis implan silikon atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan silicone cohesive gel, merupakan jenis implan yang berisikan cairan silikon yang lengket, jenis ini juga dibuat hampir menyerupai dengan lemak manusia. Jenis implan ini bisa digunakan minimal untuk usia 22 tahun. Yang perlu diperhatikan ketika memutuskan untuk melakukan implan payudara adalah tempat dan dokter yang profesional dalam melakukan implan payudara. Dilansir dari kompas internasional.com, di Australia mulai per Oktober 2016 akan memperketat perizinan dalam melakukan praktik implan payudara. Hal itu karena ditemukannya beberapa pasien yang mengalami serangan jantung pada saat melakukan tanam implan.

Lalu, apakah aman jika ingin melakukan implan payudara?

Pada dasarnya implan payudara yang dilakukan memiliki risiko yang berbeda. Hal itu juga didukung oleh rumah sakit dan dokter yang sudah profesional dalam menangani implan. Implan payudara yang dilakukan dengan memasukkan silikon ke dalam payudara pasien sebenarnya terbilang aman, dengan catatan sesuai dengan prosedur bedah plastik. Hal itu dikemukakan oleh dokter spesialis bedah plastik dalam bukunya yang berjudul Ultimate Beauty. Akan tetapi tingkat risiko yang dialami pada seseorang jelas berbeda seperti efek samping saat dilakukan pemasangan silikon. Seperti juga terdapat risiko yang bisa muncul pasca operasi. Pada umumnya efek samping implan payudara yang sering dialami oleh kebanyakan pasien adalah rasa nyeri pada area sekitar payudara, puting akan merasakan sentitivitas yang berbeda, hingga bisa terjadinya bengkak pada sekitar payudara. Bahaya implan payudara yang lebih parah, apabila implan payudara yang dilakukan terjadi kegagalan, silikon bisa mengalami kebocoran. Cairan yang akan keluar dari silikon akan membuat kepala terasa pusing yang disertai mual berlebih, sehingga mengharuskan bedah untuk mengeluarkan silikon tersebut.

Bisakah implan payudara jadi penyebab kanker payudara?

Pernyataan mengenai fakta Implan payudara dapat memicu terjadinya kanker payudara ini sebenarnya masih belum dapat dipastikan. Pada tahun 1992 Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat yakni The Food and Drug Administration atau FDA, memang sempat membatasi dalam jumlah penggunaan implan payudara yang bertujuan untuk rekontruksi payudara. Hal tersebut tentunya memengaruhi minat masyarakat dalam melakukan implan payudara, dan hal itu membuat pihak National Institutes of Health melakukan kajian terhadap penggunaan silikon di payudara dalam jangka waktu yang panjang. Selang berjalan waktu, penelitian yang dilakukan pada penggunaan implan payudara membuktikan bahwa tidak ada kaitannya antara implan payudara dengan pemicu terjadinya kanker payudara. Penelitian tersebut justru menyebutkan bahwa implan payudara yang dilakukan justru lebih memicu kanker payudara kepada wanita yang memang memiliki diagnosa kanker payudara, bahkan dapat meningkatkan risiko hingga kematian. Akan tetapi, hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sebelum melakukan operasi untuk memasukkan silikon ke dalam payudara, pasien harus memeriksakan diri untuk mengetahui apakah di dalam tubuhnya terdapat bibit yang memicu timbulnya kanker.

Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan sebelum implan payudara?

Kanker payudara juga bisa disebabkan oleh faktor genetik dari riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara. Sehingga pada pasien yang ingin melakukan implan payudara harus dipastikan terlebih dahulu kondisi kesehatannya. Dan meski implan payudara dianggap cukup aman dan tidak memicu kanker payudara, Anda perlu memperhatikan kembali dan mempertimbangkan di area mana Anda ingin memasang implan. Kemudian besarnya volume implan silikon yang diletakkan di payudara juga perlu dipertimbangkan. Umumnya besaran tersebut sekitar 60 hingga 400ml atau sekitar 250gr, dan bisa dipasang pada bagian belakang otot dada (sub-muskular) sehingga tidak mengganggu proses menyusui pada buah hati. Dengan demikian, implan tidak menekan jaringan kelenjar payudara secara keras sehingga produksi air susu bisa tetap berjalan. Melakukan implan payudara memang tidak dilarang, namun tidak ada salahnya jika Anda lebih memilih jalur yang alami saja. Meski tidak instan, risiko yang didapatkan tidak terlalu besar seperti melakukan implan payudara. Apapun keputusan Anda, sebaiknya tetap berhati-hati, ya!

  • # Terbaru
  • # Informasi
  • # Kesehatan Wanita