Angina adalah istilah yang digunakan untuk nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina adalah gejala dari penyakit arteri koroner. Angina biasanya digambarkan sebagai remasan, tekanan berat, sesak atau sakit di dada. Angina dapat timbul berulang atau tiba-tiba dan menjadi masalah kesehatan akut.
Beberapa orang dengan gejala angina menggambarkan angina sebagai sensasi seperti ada yang memeras dada mereka atau merasa seperti beban berat telah ditempatkan di dada mereka. Bagi orang lain, mungkin merasa seperti gangguan pencernaan. Tingkat keparahan, durasi dan jenis angina dapat bervariasi. Sangat penting untuk mengenali gejala dari angina.
Gejala yang baru atau berbeda mungkin menandakan bentuk yang lebih berbahaya dari angina (angina tidak stabil) atau serangan jantung. Angina stabil adalah bentuk yang paling umum dari angina, dan biasanya terjadi saat beraktivitas yang membutuhkan tenaga dan akan hilang dengan istirahat. Jika gejala seperti ini muncul, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti:
- Usia dan jenis kelamin: laki‐laki berusia di atas 60 tahun serta wanita yang memasuki masa menopause.
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Orang dengan konsumsi makanan berlemak dan kaya akan kolesterol.
- Orang‐orang yang tidak olahraga secara teratur.
- Perokok.
- Pengidap diabetes, tekanan darah tinggi atau orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam tubuhnya.
Jika Anda berisiko mengidap penyakit ini, segera terapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan menjaga pola makan.
Ada beberapa gejala dari angina pectoris, yaitu:
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada daerah sekitar dada.
- Nyeri pada Anda lengan, leher, rahang, bahu atau punggung yang menyertai nyeri dada.
- Mual.
- Kelelahan.
- Sesak napas.
- Berkeringat.
- Pusing.
Gejala juga sering muncul saat Anda sedang istirahat, terjadi selang‐seling, tahan lama, dan tidak dapat diprediksi maupun dibantu dengan beristirahat atau minum obat‐obatan.Kemungkinan terdapat tanda‐tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai kekhawatiran tertentu mengenai gejala, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.
Penyebab terjadinya angina pectoris adalah adanya gumpalan darah yang membentuk plak di dalam arteri , sehingga membuatnya tersumbat. Gumpalan darah ini bisa terbentuk, lalu terurai, kemudian terbentuk lagi. Gumpalan darah yang tidak segera ditangani akan bertambah besar dan sebelum akhirnya menyumbat arteri dan mengakibatkan serangan jantung.
Dokter akan mengambil riwayat medis, melakukan pemeriksaan, dan tes darah.Elektrokardiografi (EKG) dan sinar‐X dapat digunakan untuk mengevaluasi cedera sel jantung. Jantung dan pernafasan, tekanan darah, serta kadar oksigen dalam darah juga akan diukur.
Dokter juga dapat mengetahui apabila terjadi penyumbatan atau luka pada sel jantung menggunakan sinar‐X khusus. Seorang spesialis penyakit jantung akan memasukkan sebuah tabung tipis dan fleksibel melalui arteri di pangkal paha atau lengan menuju arteri jantung.
Ada banyak pilihan untuk perawatan angina, termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, angioplasty dan stenting, atau operasi bypass koroner. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi frekuensi dan keparahan gejala dan untuk menurunkan risiko serangan jantung dan kematian. Jika terdapat gejala angina yang berbeda dari apa yang biasanya dirasakan, seperti yang terjadi ketika sedang beristirahat, segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.