Ruby Astari
09 Juli 2019
unsplash.com

Si Kecil Jadi Korban Bullying di Sekolah? Ini yang Harus Dilakukan!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

Si Kecil jadi korban bullying di sekolah? Jangan anggap sepele. Perasaan tertekan dan diteror ketakutan setiap kali pergi ke sekolah dapat mengganggu perkembangan mental anak. Tidak hanya itu, prestasi akademis mereka bisa menurun drastis. Bahkan, banyak kasus yang berujung stres hingga depresi!

 

Kenali dan Tangani Anak Korban Bullying dengan Tepat

Sebagai orang tua, pastinya sedih melihat si Kecil merana. Tadinya bersemangat sekolah, sekarang malah tidak mau ke sana. Dua langkah pertama untuk menangani masalah ini adalah mengenali gejala sekaligus melakukan tindakan yang tepat.

 

Bullying atau perisakan tidak selalu dilakukan secara fisik, sehingga belum tentu anak pulang dengan tubuh memar. Namun, memaksa anak untuk langsung bercerita atau memata-matainya di sekolah juga bukan tindakan yang bijak. Mums bisa membujuknya pelan-pelan untuk mau bercerita. Misalnya, saat ada acara televisi tentang bullying di sekolah, Mums bisa menanyakan pendapatnya tentang hal tersebut. 

 

Baca juga: Tanda si Kecil Mengalami Bully di Sekolah!

 

Kebanyakan anak enggan bercerita karena diancam pelaku dan merasa malu. Terutama bila korbannya anak laki-laki, masih ada anggapan bahwa bercerita kepada guru atau orang tua adalah tindakan pengecut alias tukang mengadu. Apabila hal ini terjadi, yakinkan bahwa ia selalu bisa bercerita kepada orang tua maupun guru.

 

Ada kalanya anak merasa bersalah karena menjadi korban bullying. Ia mungkin berpikir, andai saja ia sekeren atau seberani anak-anak lain yang merisaknya, mungkin situasinya akan berbeda. Padahal ini tidak benar. Yakinkan dirinya bahwa ia tidak sendiri.

 

Terkadang, pelaku bullying mengincar anak-anak lain tanpa alasan yang jelas. Bisa jadi karena terpengaruh tontonan televisi yang kurang baik, berawal dari iseng, hingga masalah serius lainnya, seperti ada masalah di rumah. Untuk fokus utama, dukung si Kecil agar keberanian dan kepercayaan dirinya kembali pulih.

 

Baca juga: Riset Buktikan Bayi Bisa Bedakan Karakter Pemimpin dan Pembully

 

Tanggapi dengan Cepat Bila Bullying Sudah Mengancam Keselamatan Si Kecil

“Ah, masa? Mereka kan masih anak kecil.” Percayalah, apa pun bisa terjadi. Bila si Kecil terluka secara fisik atau diancam akan lebih disakiti lagi, saatnya bekerja sama dengan guru dan kepala sekolah.

 

Usahakan tidak langsung menyerang anak maupun orang tua pelaku bullying. Memang, pasti ada rasa marah sebagai orang tua. Namun, mediasi adalah langkah awal yang wajib diambil.

 

Banyak orang tua yang tergoda untuk meminta anak balas melawan pelaku bullying. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, sama halnya dengan meminta anak berpura-pura cuek. Takutnya, pelaku bullying malah semakin nekat dan bertambah kasar.

 

Selain meminta dukungan pihak sekolah sekaligus sesama orang tua murid, Mums juga bisa mengajarkan si Kecil untuk menjaga diri sendiri. Bukan berarti mengajarkan mereka untuk lari dari masalah. Beberapa tips di bawah ini mungkin bisa dilakukan:

 

  • Jangan sampai sendirian saja dengan pelaku bullying.

Bila si Kecil punya teman-teman, ketakutannya biasanya akan berkurang. Apalagi bila teman-temannya lebih berani menghadapi pelaku bullying. Sebisa mungkin jangan sampai anak sendirian dengan si Pelaku, misalnya di toilet sekolah.

 

  • Belajar mengendalikan emosi.

Pelaku perisakan senang mengucapkan kata-kata yang memancing emosi. Latih si Kecil untuk mengendalikan diri dengan mengatur napas. Jangan sampai kelihatan marah atau ingin menangis.

 

  • Ceritakan kepada orang tua dan guru.

Seperti yang sudah disebutkan, yakinkan anak bahwa bercerita kepada orang tua dan guru kalau ia menjadi korban bullying bukanlah tindakan pengecut. Semua anak berhak merasa aman di sekolah.

 

Semoga si Kecil terhindar dari bullying dan tetap menjalani masa sekolah dengan bahagia ya, Mums! (AS)

 

 

Sumber:

pacerkidsagainstbullying.org: What is Bullying?

 

  • # Anak
  • # Anak pemarah
  • # Bullying
  • # TBN Psikologi
  • # TBNBulan35
  • # Bayi & Balita