PENYAKIT

Usus Buntu (Apendisitis)

Deskripsi

Pixabay.com

Usus buntu (apendisitis) terjadi karena pembengkakan usus buntu, akibat tumor usus, kotoran yang mengering dan menyumbat usus, serta cacing. Usus buntu sendiri adalah bagian usus dengan panjang 5 hingga 10 cm. Saat usus tersumbat, lendir yang diproduksi usus buntu tidak mampu untuk disalurkan ke usus besar mengakibatkan pembengkakan dan infeksi pada usus buntu. Usus buntu adalah kondisi yang bersifat kronis, yaitu berkelanjutan, atau akut. Jangan sepelekan kondisi usus buntu karena dapat berakhir peradangan, komplikasi, hingga kematian. Usus buntu tidak bisa dihindari, tetapi memang usus buntu lebih banyak terjadi kepada mereka yang sering makan makanan dengan serat tinggi, seperti sayur dan buah. 

 

Pencegahan

Pixabay.com

Jika Anda mengalami gejala usus buntu, seperti yang tercatat di bawah, sebaikanya Anda segera ke rumah sakit atau dokter untuk diperiksa. Pada umumnya, usus buntu dioperasi. Walaupun operasi untuk usus buntu kronis dapat direncanakan, usus buntu akut atau yang sedang kambuh perlu segera ditangani. Bentuk operasi usus buntu adalah metode konvensional dan laparoskopi. Metode kedua, yaitu laparoskopi akan menghasilkan komplikasi minimal. Anda tidak perlu dirawat di rumah sakit terlalu lama setelah operasi ini. 

Gejala

Pixabay.com

Hindari komplikasi dengan deteksi dini. Sadari gejala umum dari usus buntu yang terdiri dari: 

1. Rasa sakit di daerah pusar dan perut bagian bawah

Rasa sakit yang terjadi karena usus buntu terasa sebagai rasa nyeri, seperti ditusuk. Pusar berhubungan dengan usus. Pusar Anda akan merasa sakit saat disentuh. Perut pun bisa terasa tidak nyaman karena usus buntu. Semakin parah usus buntu Anda, semakin tidak nyaman perut Anda akan terasa. Peradangan akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

2. Hilang nafsu makan 

Nafsu makan akan berkurang semakin parah kondisi usus buntu Anda. Ketidaknyamanan perut yang diakibatkan usus buntu akan membuat kebanyakan orang sulit untuk makan. 

3. Rasa mual dan muntah-muntah setelah muncul rasa sakit di abdomen

Penderita usus buntu pada umumnya akan merasa mual dan akan muntah karena perut terasa penuh dan kesulitan untuk buang gas. Perut Anda akan terasa tertekan saat terisi dengan makanan. Jika Anda mengalami rasa mual atau muntah-muntah selama 12 jam berturut-turut sebaiknya Anda langsung ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk menghindari komplikasi serta dehidrasi. 

4. Demam 

Demam biasanya terjadi setelah usus buntu Anda pecah atau mengalami infeksi. 

5. Tidak mampu buang angin atau kentut 

Usus buntu juga mengakibatkan kesulitan untuk buang angin atau kentut. Gas akan terus menumpuk di bagian perut jika tidak mampu dikeluarkan. Perut Anda akan terasa lebih besar dan kencang dibanding biasanya. 

 50% dari kasus usus buntu juga disertai oleh gejala berikut: 

1. Rasa sakit di punggung dan rektum 

2. Rasa sakit saat buang air kecil 

3. Kesulitan buang air kecil 

4. Muntah-muntah sebelum mulai muncul rasa sakit di abdomen

5. Keram 

6. Konstipasi 

7. Diare dengan gas 

Penyebab

Pixabay.com

Usus buntu dapat membengkak karena berbagai akibat. Usus buntu memiliki berbagai penyebab, yaitu: 

1. Penyumbatan 

Salah satu penyebab utama usus buntu adalah penyumbatan oleh biji buah-buahan atau kotoran yang mengeras. Usus buntu yang tersumbat feses yang keras bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang mengakibatkan usus buntu untuk mengalami peradangan. 

2. Cacing dan Parasit

Usus buntu juga bisa disebabkan oleh cacing dan parasit yang menempel di bagian yang kontor. Hati-hati saat mengonsumsi makanan. Pastikan bahwa tangan bersih dan makanan pun bersih untuk mengurangi kemungkinan mengonsumsi cacing dan parasit. Pada umumnya, cacing dan parasih tersebut bisa menyebabkan penyakit lainnya. 

3. Kanker Usus

Penyebab lain dari usus buntu adalah kanker usus, pembesaran jaringan limfoid dan kanker primer, serta kanker striktur. 

Diagnosis

Pixabay.com

Diagnosis usus buntu dilakukan secara bertahap karena gejala yang mirip dengan gejala penyakit lain: 1. Fisik

Pertama, Anda akan diperiksa fisik yang terdiri dari menekan perut dan meraba perut untuk mengecek apakah perut Anda mengencang dan apakah Anda merasa nyeri saat ditekan. Anda akan terus mengalami rasa sakit walaupun tangan telah melepas tekanan. Usus buntu akut dapat didiagnosa menggunakan cara pemeriksaan ini. 

2. Bergerak 

Anda juga akan diminta untuk bergerak fisik dengan menekuk tungkai kanan dan paha sekuat mungkin. Anda juga akan diminta untuk mengangkat tungkai tinggi. Jika Anda memiliki usus buntu, maka Anda akan merasakan rasa nyeri yang tidak tertahan. 

3. Laboratorium 

Untuk memastikan diagnosa ini, dokter atau profesi medis akan melakukan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari tes kadar leukosit dalam tubuh. Jika Anda mengalami infeksi, maka kadar leukosit Anda akan meningkat secara tajam. Jika Anda terjadi pembusukan dan nanah, kadar leukosit Anda akan mencapai 18.000/mm3. Usus buntu yang pecah akan diindikasi dengan kadar leukosit yang melebih tingkat tersebut. 

4. Radiologi 

Praktisi medis akan menyertakan pemeriksaan radiologi menggunakan USG atau CT Scan. USG memiliki akurasi 71 hingga 90%, sedangkan CT Scan memiliki tingkat akurasi 93 hingga 99%. 

Penanganan

Pixabay.com

Usus buntu akan ditangani menggunakan operasi. Ada dua jenis operasi yaitu operasi konvensional, maupun laparoskopi.

Appendectomy

Pada umumnya, usus buntu Anda akan dipotong dan lubang akan ditutup. Kebanyakan operasi bedah usus buntu atau Appendectomy dilakukan saat kondisi darurat dimana usus buntu telah meradang.

Laparoskopi

Laparoskopi adalah teknik mengoperasi usus buntu tanpa melakukan pembedahan besar pada abdomen. Teknik bedah invasi munimal ini menggunakan alat-alat dengan diameter kecil yang akan bergerak untuk menggantikan tangan dokter bedah. Keuntungan menggunakan operasi laparoskopi adalah rasa sakit yang tidak terlalu parah, kemungkinan transfusi darah yang lebih kecil, dan proses penyembuhan yang lebih cepat. Kebanyakan pasien laparoskopi juga boleh pulah setelah prosedur tersebut. 

Setelah operasi, Anda perlu memperhatikan hal berikut. Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, segera panggil dokter Anda:

1. Muntah-muntah berkelanjutan 

2. Semakin sakit di bagian abdomen

3. Rasa pusing 

4. Pingsan 

5. Darah di muntah atau urin 

6. Semakin sakit di daerah yang dioperasi 

7. Daerah yang dioperasi nampak semakin merah 

8. Demam 

9. Nanah pada luka operasi