Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!
Pemandangan lazim yang ditemukan saat ini banyaknya remaja yang menggunakan vape atau rokok elektrik. Tren remaja pakai vape memang cenderung meningkat seiring meningkatnya jumlah perokok remaja saat ini.
Kebiasaan buruk ini tentu saja semakin meningkatkan ancaman kesehatan di usia muda yang berasal dari rokok. Sebab vape maupun rokok konvensional sama-sama membahayakan. Jadi trend remaja pakai vape menandakan generasi ini sedang menabung bahaya dalam tubuh yang akan meledak pada saatnya nanti dalam bentuk berbagai gangguan kesehatan.
Ancaman Serius di Balik Tren Remaja Pakai Vape
Yang membedakan rokok konvensional dengan rokok elektrik atau vape hanya caranya saja. Sementara bahayanya tetap sama. Sebab kandungan keduanya juga tidak berbeda jauh, sama-sama mengandung berbagai racun yang merusak tubuh, seperti nikotin, TAR, dan berbagai zat kimia lainnya.
Cara kerja vape adalah menghirup aerosol atau asap yang dihasilkan oleh rokok elektrik yang dioperasikan oleh baterai, yang memanaskan cairan hingga menjadi asap lalu dihirup. Kandungan utamanya nikotin dan berbagai bahan kimia lain serta ditambah perasa. Beberapa vape digunakan sekali pakai, ada juga yang bisa diisi ulang dan digunakan berulang kali.
Ada sejumlah dampak buruk di balik tren remaja pakai vape yang makin marak akhir-akhir ini, di antaranya kecanduan. Sama halnya dengan rokok konvensional, kandungan nikotin dalam rokok sangat adiktif, sehingga membuat seseorang ketagihan setelah mengonsumsinya.
Selain adiktif, nikotin juga bisa memicu terjadinya kecemasan dan depresi. Hal ini sangat buruk bagi remaja yang memang mentalnya belumlah sekuat orang dewasa. Bayangkan tren remaja pakai vape yang meningkat saat ini akan meningkatkan pula jumlah remaja yang akan mengalami kecemasan bahkan berujung pada depresi.
Dampak buruk lainnya dari nikotin adalah memengaruhi daya ingat dan konsentrasi. Di usia remaja yang masih dalam proses belajar, di mana mereka masih bersekolah, sangat disayangkan jika proses belajarnya dirusak oleh nikotin yang memicu terganggunya konsentrasi, fokus, dan daya ingat. Tidak heran bila tren remaja pakai vape meningkatkan juga jumlah remaja yang mengalami penurunan prestasi akademiknya.
Problem infertilitas juga tidak lepas dari ancaman di balik penggunaan tren remaja pakai vape. Kelak ketika sudah menikah, risiko baru akan terasa, yaitu terjadinya infertilitas atau masalah kesuburan dan disfungsi seksual yang membuatnya sulit mendapatkan keturunan. Jadi, tren remaja pakai vape harus segera diakhiri agar tidak berdampak buruk pada angka kelahiran di masa mendatang.
Kerusakan paru-paru dengan berbagai komplikasinya menjadi bahaya yang sangat mengancam di balik tren remaja pakai vape saat ini. Kanker paru, bronchitis kronis, dan berbagai penyakit saluran pernapasan lainnya juga bisa mengancam para pengguna vape, sama halnya dengan pengguna rokok konvensional.
Alasan Kenapa Harus Berhenti Menggunakan Vape
Ini sejumlah alasan penting mengapa tren remaja pakai vape harus segera dihentikan sekarang juga:
Kecanduan di otak remaja yang sedang berkembang membuka jalan bagi kecanduan di kemudian hari terhadap zat lain yang membahayakan.
Risiko ganguan otak akibat nikotin yang membuat remaja sulit belajar dan sulit konsentrasi. Beberapa perubahan otak bersifat permanen hingga dewasa.
Penggunaan vape meningkatkan kemungkinan seseorang mencoba produk tembakau lainnya, seperti rokok konvensional dan cerutu.
Racun yang terkandung dalam aerosol di vape mengandung bahan kimia berbahaya dan partikel sangat halus yang terhirup ke paru-paru dan dikeluarkan ke udara sekitar, sehingga jadi polusi.
Pengguna vape tidak bisa berolahraga secara maksimal sebab vape menyebabkan iritasi paru-paru, yang menghambat seseorang berolahraga dengan baik.
Biaya vape yang mahal merupakan ajang pemborosan bagi remaja yang notabene belum bisa mandiri.
Tips Hentikan Penggunaan Vape pada Remaja
Ada sejumlah alasan logis yang membuat seseorang harus segera menghentikan penggunaan rokok elektrik atau vape. Mulai dari problem kesehatan yang mengancam di balik tren remaja pakai vape, hingga masalah kecanduan yang sangat sulit dihentikan ketika sudah terlanjur mengonsumsinya.
Kabar baiknya bagi para orang tua, ini sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menghentikan tren remaja pakai vape berikut ini:
Pastikan orang tua tidak merokok atau bukan pecandu rokok.
Bicarakan secara terbuka bahaya vape saat ini dan di masa mendatang pada anak remaja.
Yakinkan anak untuk tetap percaya diri tanpa vape.
Dorong anak untuk segera menghentikan kebiasaannya secara bertahap.
Tentukan hari tanpa vape dalam seminggu, tandai di kalender.
Singkirkan semua persediaan vape yang dimiliki.
Maksimalkan interaksi dengan remaja, sehingga mereka lupa untuk menggunakan vape di waktu senggang.
Nah, itulah dampak dari tren remaja pakai vape yang sedang meningkat akhir-akhir ini. Berikan edukasi sejak dini kepada anak remaja Mums dan Dads tentang bahayanya ya agar dia tidak berniat coba-coba!
Referensi :
TeensHealth: Vaping: What You Need to Know
Children's Health: Vaping and your teen: What are the risks?
-
# Vape
-
# Pernapasan
-
# Gangguan pernapasan