Fitri Syarifah
25 Mei 2024
shutterstock

Tips Mempersiapkan Mental Sebelum Menjadi Ayah

Bagi seorang pria, saat mengetahui kabar akan menjadi seorang ayah untuk pertama kali, perasaannya mungkin campur aduk. Rasa bahagia, haru, bingung dan bersemangat menjadi satu. Seperti halnya seorang wanita yang akan menjadi ibu saat mengetahui kehamilan, penting juga nih buat para pria: persiapan mental jadi ayah.

Pelatih parenting dan penulis Its Not Complication Alysha Price mengatakan, persiapan mental jadi ayah ini mungkin sedikit berlebihan, tapi jangan khawatir karena ada beberapa tips yang bisa dicoba. Alysha mengatakan, persiapan mental jadi ayah ini penting untuk menjaga hubungan dan kesadaran emosi pada anak nantinya.

Baca juga: 7 Tipe Ayah Idaman, Mau Ikut Mengasuh Anak hingga Atur Liburan Keluarga

Beberapa Persiapan Mental Jadi Ayah

Ada banyak cara sebenarnya dalam persiapan mental jadi ayah ini. Bisa dengan membaca buku, mendengarkan podcast, menonton video, berkonsultasi dengan pakar, atau menghadiri kelas, ada banyak informasi berguna yang tersedia untuk calon orang tua.

1. Terlibat Aktif Saat Istri Hamil

Perjalanan sebagai seorang ayah dimulai jauh sebelum bayi lahir. Mengonfirmasi kehamilan, melihat janin melalui USG, dan mendengar detak jantungnya untuk pertama kali adalah beberapa pencapaian besar yang dinanti-nantikan saat ini.

Terlibat secara aktif dalam kehamilan dapat membantu calon ayah menikmati waktu ini, terhubung dengan pasangan, dan mendukung mereka melalui prosesnya. Hal-hal di bawah ini bisal dilakukan seorang calon ayah bersama calon ibu:

 

-       Hadiri semua janji medis dan sesi USG dengan pasangan. 

-       Pahami tahapan kehamilan, tumbuh kembang anak, dan perubahan yang akan dialami pasangan.

-       Ikuti kelas prenatal dan kursus parenting bersama pasangan.

-       Diskusikan rencana melahirkan dengan pasangan.

-       Tanyakan kepada dokter/bidan pertanyaan apa pun tentang perkembangan bayi atau proses persalinan.

-       Dengarkan secara aktif kekhawatiran pasangan. Peka lah pada kebutuhan dan emosi pasangan.

-       Membantu pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab untuk meringankan beban kerja pasangan.

-       Diskusikan dan putuskan nama bayi.

-       Amankan rumah untuk bayi, siapkan kamar bayi, dan beli barang-barang yang diperlukan begitu bayi lahir.

-       Lakukan aktivitas yang meningkatkan ikatan dengan bayi, seperti berbicara, membaca, atau bernyanyi.

 

 

2. Terimalah Hidup akan Berubah

 

Salah satu hal paling menakutkan tentang menjadi orang tua adalah hidup ayah juga akan berubah. Mengasuh anak adalah tanggung jawab yang memerlukan waktu lebih dari apapun. Sejauh ini, kebutuhan, pemikiran, dan keinginan calon ayah sebagai kepala keluarga pun akan berubah ketika menjadi orang tua. Untuk itu penting persiapan mental jadi ayah.

 

Cobalah untuk berdiskusi dengan teman dekat atau orang tua lain, untuk menanyakan cara mereka mengatasinya dan bagaimana mereka menyeimbangkan pengasuhan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka.

 

3. Bayangkan Menjadi Seorang Ayah

 

Akan sangat membantu jika persiapan mental jadi ayah dimulai dengan meluangkan waktu untuk memikirkan nilai-nilai yang ingin diterapkan  saat menjadi ayah bagi anak nantinya.

Sebagai calon ayah, bisa dibayangkan bagaimana misalnya menggendong anak untuk pertama kalinya, mendengarnya tertawa, atau menggandeng tangannya. Memvisualisasikan skenario ini dapat membantu Dads merasa lebih siap secara mental untuk peran tersebut.

 

4. Jangan Tertekan Peran Gender

 

Salah satu hal tersulit dalam menjadi seorang ayah adalah menempatkan laki-laki untuk memenuhi kebutuhan finansial, kata Price. Ia merekomendasikan untuk menghilangkan narasi tentang apa yang membuat seseorang menjadi laki-laki dan stigma seputar orang-orang yang tidak sesuai dengan stereotip .

 

 

5. Bersiap dengan Fakta, Mengasuh Anak Tidaklah Mudah

 

Meskipun mengasuh anak bisa menjadi hal yang menyenangkan dan bermanfaat, hal itu tidak selalu mudah. Tahun pertama bisa menjadi tahun yang sangat menantang karena Anda kelelahan, stres, kurang tidur, dan berusaha merawat bayi.

 

Faktanya, survei 2023 terhadap 1.600 ayah di AS yang dilakukan oleh Verywell Mind and Parents menemukan bahwa 21% pria mengalami depresi pasca istri melahirkan. Ini biasanya terjadi pada tahun pertama setelah memiliki anak. 

 

Meskipun film dan media sosial terkadang menggambarkan orang tua sebagai makhluk sempurna yang memiliki segalanya, kenyataannya tidak selalu demikian. Suatu hari mungkin terasa mudah dan mungkin dapat melakukan semua yang ingin dilakukan. Tapi hari-hari lain bisa terasa seperti perjuangan yang berat.

 

Penting untuk menjaga ekspektasi Anda tetap realistis. Bersikaplah baik pada diri sendiri dan kurangi waktu luang Anda. Latihan merawat diri dan jangan abaikan kesehatan fisik dan mental.

 

6. Bangun Sistem Pendukung untuk Persiapan Mental jadi Ayah

 

Tak ada salahnya membangun sistem pendukung terlebih dahulu, sehingga ketika suatu masalah membuat terasa lelah, kewalahan, dan berada di luar kemampuan,  Dads bisa meminta bantuan.

 

Jika menjadi seorang ayah membawa kembali kenangan sulit dari masa kecil Dads atau jika merasa takut dan kewalahan menjadi seorang ayah, mungkin ada gunanya mencari terapi dari penyedia layanan kesehatan mental.

Jangan takut untuk meminta bantuan atau klarifikasi orang lain. Ajukan pertanyaan sebanyak mungkin dan bersedia menerima bantuan.

Langkah-langkah tersebut mungkin bisa menjadi upaya persiapan mental jadi ayah buat para pria. Kalau menikah saja mampu tentu menjadi ayah adalah komitmen berikutnya yang tidak sulit dijalani.

Referensi:

 

  • # Lifestyle
  • # Parents Life