Pria tak Punya Sperma, Apa Solusinya?
Baca juga: Benarkah Penis Bisa Patah?
Penyebabnya Azoospermia
Tidak terbentuknya sperma di testis kemungkinan besar karena ada gangguan sehingga menghalangi testis untuk memproduksi sperma. Bisa pula sebenarnya sperma terbentuk, hanya terhalang untuk bisa keluar dari testis, alias pabrik pembuat sperma. Secara umum, ada tiga jenis azoospermia, yaitu:
Pretesticular azoospermia.
Kondisi ini terjadi jika testis normal, namun terjadi produksi sperma. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kadar hormon yang rendah, atau Kamu baru melakukan pengobatan kemoterapi. Azoospermia jenis ini merupakan kondisi yang cukup langka.
Testicular azoospermia.
Testis mengalami kerusakan yang menghalangi produksi sperma secara normal. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hal ini, beberapa diantaranya:
- Infeksi pada saluran reproduktif, seperti epididimitis dan uretritis
- Penyakit sejak lahir, seperti viral orchitis, yang menyebabkan pembengkakan salah satu atau kedua testis.
- Cedera pada kunci paha
- Kanker atau pengobatannya, seperti radiasi
- Kondisi genetik, seperti sindrom Klinefelter
Post-testicular azoospermia
Menurut penelitian, sekitar 40% dari kasus azoospermia adalah jenis ini. Testis memproduksi sperma secara normal, namun ada suatu hal yang menghalanginya keluar dari testis. Penghalangnya bisa berupa:
- Penyumbatan pada saluran yang menyalurkan sperma dari testis ke penis. Kondisi ini biasa disebut obstructive azoospermia.
- Vasektomi
- Ejakulasi retrograde, kondisi saat orgasme dimana air mani tidak mengalir ke penis seperti yang seharusnya, melainkan masuk ke kandung kemih.
Baca juga: Cara Mudah Menjaga Kesehatan Penis
Cara Mendeteksi Azoospermia
Kalau Kamu dan istri sudah lama mencoba untuk memiliki keturunan, namun belum berhasil juga, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan. Pada pria bisa dilakukan pemeriksaan kemungkinan azoospermia. Pertama-tama, pihak medis akan mengambil sampel air mani untuk diperiksa di laboratorium. Dengan bantuan mikroskop khusus, biasanya dua kali pemeriksaan, akan terlihat apakah pada cairan semen (air mani) kosong alias tidak ada sperma sama sekali.
Kemudian dokter akan mendeteksi penyebab azoospermia yang Kamu alami. Untuk mendeteksinya, Kamu harus melalui sejumlah pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melihat riwayat kesehatan, serta memeriksa darah untuk mengukur kadar hormon. Dokter juga bisa melakukan biopsi pada salah satu testis untuk mengecek pertanda sperma yang tidak normal.
Pengobatan Azoospermia dan Kesuburan
Ada beberapa jenis pengobatan untuk membantu mengatasi azoospermia, khususnya bagi pria yang ingin punya anak. Kalau Kamu menderita azoospermia yang jenis obstruktif, bisa dilakukan operasi untuk mengangat penyumbatannya. Akan lebih baik jika operasinya dilakukan sesegera mungkin.
Sementara itu, pengobatan dengan cara pengambilan sperma bisa membantu azoospermia jenis non-obstruktif. Cara ini juga bisa dilakukan untuk pria yang tidak mau operasi. Pengobatan ini menggunakan suntikan kecil untuk mengambil sperma dari testis. Kemudian, spermanya didinginkan untuk kemudian digunakan di fertilisasi vitro (IVF) atau bayi tabung.
Azoospermia memang bukan penyakit yang umum ditemui. Namun, penyakit ini menjadi salah satu penyebab paling sering pria tidak subur atau infertil. Hal ini tentunya mengganggu, terutama kalau Geng Sehat ingin segera memiliki keturunan. Oleh sebab itu, periksakan kondisinya ke dokter, ia akan menentukan pengobatan yang paling tepat untuk kondisi Geng Sehat. (UH/AY)
-
# Keluarga Berencana
-
# Sperma
-
# Sex & Relationship
-
# Kesehatan Pria
-
# Fertilitas