Syahrini Hamil di Usia 44 Tahun, Perhatikan Hal Ini Jika Hamil di Usia 35 Tahun Lebih
Artis Syahrini, belum lama ini mengumumkan kehamilannya yang sudah menginjak 44 tahun, hasil penikahannya dengan pengusaha Reino Barack. Perjuangan artis yang dikenal dengan sebutan Princess Syahrini ini lumayan panjang, dan di usia 5 tahun pernikahannya, ia berhasil hamil. Lantas, apa saja hal yang perlu diperhatikan jika ada di antara Mums yang juga hamil di usia 35 tahun atau lebih?
Para dokter menilai, ada sejumlah risiko kesehatan jika Mums hamil di usia 35 tahun ke atas. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan mengingatkan perempuan hamil maksimal di usia 35 tahun untuk mencegah anak lahir stunting. Namun bagaimana bila Mums hamil di usia 35 tahun, apa saja tips agar Mums dan bayi bisa tetap sehat?
Risiko Hamil di Usia 35 Tahun
Sebenarnya kehamilan di usia berapapun selalu ada risiko. Namun, risiko itu meningkat saat hamil di usia 35 tahun lebih. meksipun pada kenyataannya, banyak ibu hamil di usia "lanjut" memiliki kehamilan yang sehat.
Hamil di usia 35 tahun ke atas, sering disebut kehamilan geritari. Namun para profesional di bidang kesehatan sekarang lebih cenderung menyebutnya sebagai "hamil usia lanjut".
Meskipun masalah bisa muncul berapapun usia Mums saat hamil. Namun ada masalah yang kemungkinan besar menyertai Mums jika hamil di usia 35 tahun ke atas, misalnya:
- Tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan preeklamsia (tekanan darah tinggi yang berbahaya dan kerusakan organ)
- Diabetes gestasional
- Keguguran atau lahir mati
- Masalah persalinan yang mengharuskan Mums menjalani operasi caesar
- Lahir prematur
- Berat badan lahir rendah
- Kelainan kromosom pada bayi, misalnya Down Syndrome
Sejumlah risiko ini kerap dikaitkan dengan kualitas sel telur seorang wanita yang mulai menurun setelah melewati periode emas di usia 20-an. Di usia 30-an, kualitas sel telur yang cenderung tidak bagus dan bahkan ada risiko memiliki kelainan kromosom. Itu sebabnya risiko cacat lahir meningkat.
Mums juga memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena berbagai kondisi kronis seiring bertambahnya usia. Hamil atau tidak, Mums lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi pada usia 35 dibandingkan 25 tahun..
Hamil di usia lebih dari 35 tahun juga meningkatkan kemungkinan Mums memiliki anak kembar, dan itu juga meningkatkan risiko komplikasi. Perubahan hormonal seiring bertambahnya usia membuat tubuh Mums lebih mungkin melepaskan lebih dari satu sel telur per siklus. Teknologi reproduksi yang membantu Mums hamil, seperti fertilisasi in-vitro (IVF), juga berperan dalam kehamilan ganda.
Sisi Positif Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas
Di sisi lain, selain risiko di tasa, ada juga sisi positif hamil di usia 35 tahun. Misalnya, di usia ini wanita umumnya memiliki emosi yang sudah stabil dan bisa berperan baik jika memiliki anak. Penelitian pun membuktikan, melahirkan di usia 35 tahun ke atas cenderung terjadi pada wanita berpendidikan tinggi dan memiliki pendapatan bagus.
Kemapanan materi dan mental ini kemungkinan akan berdampak pada kondisi anak, di mana mereka mungkin akan menjadi lebih sehat dan bahagia.
Tips Hamil Sehat di Usia 35 Tahun ke Atas
Agar kehamilan di usia 35 tahun atau lebih berjalan dengan lancar dan sehat, Mums bisa melakukan tips berikut:
1. Pemeriksaan dan konseling prakonsepsi. Ketika Mums memutuskan siap untuk memiliki bayi, lakukan langkah-langkah berikut sebelum didiagnosis hamil.
2. Lebih rutin cek ke dokter kandungan/bidan. Lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan Mums siap menghadapi kehamilan secara fisik dan emosional.
3. Dapatkan perawatan prenatal dini dan teratur.
8 minggu pertama kehamilan penting untuk perkembangan bayi Mums. Perawatan prenatal dini dan teratur dapat meningkatkan peluang Mums untuk mendapatkan kehamilan yang aman dan bayi yang sehat. Perawatan prenatal mencakup pemeriksaan, pemeriksaan rutin, pendidikan kehamilan dan persalinan, serta konseling dan dukungan.
Mendapatkan perawatan prenatal juga memberikan perlindungan ekstra bagi wanita berusia di atas 35 tahun. Hal ini memungkinkan dokter mengetahui kondisi kesehatan yang lebih umum terjadi pada wanita berusia lebih tua saat mereka hamil. Misalnya, usia Mums dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan preeklamsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi disertai protein dalam urin.
Selama kunjungan prenatal, dokter akan memeriksa tekanan darah Mums, menguji protein dan gula urin, dan menguji kadar glukosa darah Mums. Hal ini memungkinkan mereka mengetahui dan mengatasi masalah sejak dini.
4. Konsumsi vitamin prenatal.
Semua wanita usia subur harus mengonsumsi vitamin prenatal harian yang mengandung setidaknya 400 mikrogram asam folat. Mendapatkan cukup asam folat setiap hari sebelum dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat pada otak dan sumsum tulang belakang bayi Mums.
Mengonsumsi asam folat menambah perlindungan ekstra bagi wanita lanjut usia, yang lebih mungkin memiliki bayi dengan cacat lahir. Beberapa vitamin prenatal mengandung 800-1.000 mikrogram asam folat. Ini masih aman untuk kehamilan. Faktanya, beberapa wanita membutuhkan lebih dari 400 mikrogram untuk melindungi dari cacat lahir.
Jangan mengonsumsi lebih dari 1.000 mikrogram (1 miligram) asam folat tanpa berkonsultasi dengan dokter kandungan/bidan lebih dulu. Wanita dengan riwayat anak yang menderita cacat tabung saraf membutuhkan 4.000 mikrogram.
5. Tes genetik untuk kehamilan setelah usia 35 tahun.
Misal, tes kromosom untuk Down Syndrome, atau tes lain untuk mengenali kelainan genetik tertentu.
6. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang.
Mengonsumsi makanan yang bervariasi akan membantu Mums mendapatkan semua nutrisi yang Mums dan di kecil butuhkan. Pilih banyak buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Mums harus makan dan minum setidaknya empat porsi produk susu dan makanan kaya kalsium lainnya setiap hari. Itu akan menjaga gigi dan tulang Mums tetap sehat saat bayi tumbuh. Sertakan makanan sumber asam folat yang baik, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan kering, hati , dan beberapa buah jeruk.
7. Kendalikan berat badan
Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) normal harus menambah berat badan 25-35 pon (11-16 kg) selama kehamilan. Jika Mums kelebihan berat badan sebelum hamil, dokter mungkin menyarankan Mums menambah berat badan sebanyak 15-25 pon (7-11 kg). Wanita gemuk harus menambah berat badan sekitar 11-20 pon (5-9 kg).
Menambah jumlah berat badan yang tepat memperkecil kemungkinan pertumbuhan bayi lambat. Ini juga menurunkan risiko kelahiran prematur. Dan hal ini memperkecil kemungkinan Mums mengalami masalah kehamilan seperti diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi .
8. Berolahraga secara teratur.
Ini akan membantu Mums mempertahankan berat badan kehamilan yang sehat, menjaga kekuatan, dan mengurangi stres. Pastikan Mums meninjau program olahraga dengan dokter/bidan. Kemungkinan besar Mums akan dapat melanjutkan rutinitas olahraga normal selama kehamilan. Namun dokter dapat membantu mengetahui apakah Mums perlu mengurangi atau mengubah rutinitas.
Itu tadi tips jika hamil di usia 35 tahun atau lebih. Jangan lupa selalu tanyakan kepada dokter/bidan tentang obat-obatan yang bisa Mums konsumsi selama hamil di usia 35 tahun ke atas. Mereka dapat memberi tahu Mums obat apa yang aman dikonsumsi selama kehamilan dan saat menyusui. Ini termasuk obat resep dan obat bebas, suplemen, dan pengobatan alami.
Referensi:
WebMD. pregnancy-after-35
-
# Kehamilan
-
# Tips Menjaga Kehamilan
-
# Hamil
-
# Masalah Kehamilan
-
# Persiapan Kehamilan
-
# Kehamilan Sehat