Ella Nurlaila
03 Desember 2024
shutterstock

Penyebab dan Cara Mengatasi Susah BAB pada Balita

Jika Mums pernah mengalami sembelit atau susah buang air besar (BAB), pasti tahu betapa tidak nyamannya hal itu. Sekarang bayangkan bila seorang balita yang mengalami kondisi tersebut. 


Untuk mengatasi susah BAB pada balita, Mums mesti mengetahui apa saja penyebab utamanya. Dari sanalah bisa dilakukan terapi yang tepat sesuai penyebab.  


Penyebab Susah BAB pada Balita 


Tidak seperti orang dewasa yang mudah menyampaikan keluhannya, sayangnya si kecil tidaklah demikian. Itu sebabnya banyak masalah kesehatan yang dirasakan namun tidak mampu diungkapkan dengan jelas.


Karena itu, dibutuhkan kepekaan orang tua untuk mendeteksi atau mengetahui apa keluhan yang dirasakan si kecil. Termasuk susah bab pada balita yang mungkin saja sudah dialaminya beberapa hari sebelum Mums menyadarinya. 


Berikut ini penyebab susah BAB pada balita : 


1. Terlalu banyak minum susu 

Balita yang terlalu banyak minum susu bisa jadi pemicu susah BAB. Karena minum susu yang berlebihan sering kali membuat balita sudah merasa kenyang dan tidak ingin mengonsumsi makanan lainnya. 


Jika ini yang terjadi maka asupan nutrisi seimbang tidak bisa terpenuhi, sehingga si kecil mengalami problem dalam saluran cernanya, berupa susah BAB pada balita. 


2. Kurang serat 

Serat berfungsi membantu mencerna makanan dan memperlancar BAB seseorang. Bayangkan jika asupan seratnya terbatas bahkan kurang, maka susah BAB menjadi salah satu korban pertama yang dirasakan. 


Begitu juga dengan balita, yang kekurangan asupan serat akan mengalami konstipasi atau susah BAB. Misalnya balita yang terlalu banyak makan keju, yoghurt, selai kacang. Dan kurang mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. 


3. Dehidrasi 

Jika si kecil mengalami dehidrasi, sistem tubuhnya akan merespons dengan menyerap lebih banyak cairan dari apapun yang dia makan atau minum. Termasuk dari limbah yang ada di ususnya. 


Akibatnya adalah feses menjadi lebih keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan. Inilah salah satu gejala paling umum susah BAB pada balita. Ketika fesesnya mengeras dan mengalami kesulitan untuk dikeluarkan. 


4. Menahan BAB

Pada balita yang merasa tertekan saat menggunakan toilet, atau cemas karena nyeri setiap kali buang air besar, ia berisiko mengalami susah BAB. Karena lebih memilih menahan BAB ketimbang mengeluarkannya di toilet. 


Jika balita menunjukkan semau tanda-tanda mengejan saat BAB, badannya kaku dan wajahnya memerah, mungkin sebenarnya ia sedang berusaha menahan BAB. Jika sembelitnya menjadi kronis, otot-otot usus bisa melemah, sehingga membuatnya makin susah BAB pada balita. 


5. Terburu-buru di toilet 

Ini juga bisa jadi penyebab susah BAB pada balita. Ketika ia menggunakan toilet secara terburu-buru, karena ingin segera main, misalnya. Sehingga balita tidak mengosongkan isi perutnya sepenuhnya. 


Hal ini bisa menyebabkan penumpukan feses yang membuat usus besar kram dan meregang. Jika itu yang terjadi dapat menyebabkan tinja menjadi keras, lebih besar dari biasanya, dan sulit keluarkan. 


Cara Mengatasi Susah BAB pada Balita 


Setelah mengetahui pasti penyebab susah BAB pada balita, saatnya mencari cara yang tepat untuk mengatasinya. Tentu saja disesuaikan dengan penyebab itu sendiri. 


Berikut ini cara mengatasi susah BAB pada balita yang bisa dilakukan di rumah : 


1. Minum lebih banyak air

Sembelit bisa terjadi ketika tinja mengering dan mengeras. Karena itu banyak minum air dapat melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan. 


Pada bayi berusia 6 bulan, Mums bisa memberikan2-3 ons air sekaligus untuk meredakan sembelit. Ingat, pemberian air ini tidak bisa menggantikan pemberian makan sehat secara teratur. Selain air putih, jus buah juga efektif diberikan pada balita yang mengalami susah BAB.


2. Perbanyak makanan berserat 

Tambahkan lebih banyak makanan berserat tinggi ke dalam menu makanan balita. Seperti buah-buahan dan sayuran hijau. Untuk buah bisa dimakan langsung atau disajikan dalam bentuk jus. 


Kurangi konsumsi sereal, yang bisa memicu sembelit karena sereal rendah serat. Pastikan si kecil mau mengonsumsi sayuran hijau agar membantu pencernaan melunakkan feses yang mengeras sehingga mudah dikeluarkan. 


3. Tingkatkan aktivitas fisik

Gaya hidup mager yang banyak dilakukan saat ini bisa jadi penyebab susah BAB pada balita. Karena itu dorong anak melakukan banyak aktivitas fisik untuk membantu mencegah dan mengatasi sembelit. 


Menjadi aktif dengan berbagai kegiatan luar ruang, memungkinkan darah mengalir lancar ke usus. Hal ini membantu merangsang terjadinya kontraksi usus dan meningkatkan waktu transit makanan melalui usus. Yuk, ajak si kecil bermain dan berolahraga di luar ruangan. 


Itulah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi susah BAB pada balita. Tentu saja mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu cegah penyebab susah BAB pada balita sedini mungkin dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari asupan makanan hingga kebiasaan baik dan aktivitas fisik harian si kecil. 



Referensi : 

Healthline. constipation-in-kids

  • # Buang Air Besar
  • # Sembelit Pada Bayi
  • # Sembelit