Kenapa Ya Bayi Sering Ngeces?
Kebiasaan ngeces atau mengeluarkan air liur merupakan hal yang terbilang wajar pada bayi. Akan tetapi, ada saat-saat di mana air liur yang dikeluarkan bayi lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk simak apa saja penyebab ngeces pada bayi berikut ini!
Baca juga: Bayi Susah Menyusu? Waspada Tongue Tie pada Bayi
Penyebab Bayi Sering Ngeces
Ngeces merupakan proses keluarnya air udah dari mulut tanpa disadari. Air ludah sendiri merupakan hasil dari produksi kelenjar ludah. Manusia memiliki 6 kelenjar ludah yang berada di dasar mulut, pipi bagian dalam dan dekat gigi bagian depan.
Air liur berlebihan merupakan kebiasaan yang normal hingga ia berusia 2 tahun. Seiring pertambahan usianya, bayi akan semakin mengembangkan kemampuan dalam proses menelan dan kontrol terhadap pengeluaran air ludah ini. Namun, ada beberapa kondisi yang mungkin membuat bayi ngeces dan mengeluarkan air liur berlebihan, di antaranya:
1. Usia
Produksi air liur dimulai sejak bayi lahir dan mencapai puncaknya hingga ia berusia antara 3 hingga 6 bulan. Kondisi ini normal terjadi, terutama saat bayi berada dalam fase tumbuh gigi.
2. Aktivasi air liur
Saat bayi berusia 3 bulan, bayi mulai belajar mengunyah dengan cara memasukkan tangannya ke dalam mulut. Hal ini dapat memicu proses produksi air liur.
3. Konsumsi makanan dan minuman
Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kandungan asam dapat menyebabkan produksi air liur berlebih.
4. Kelainan saraf
Kondisi medis tertentu dapat membuat bayi mengeluarkan air liur berlebih, terutama jika kondisi medis tersebut menyebabkan hilangnya kontrol otot-otot wajah. Kondisi neurologis, seperti cerebral palsy, penyakit parkinson, amytrophic lateral sclerosis (ALS), dapat menyebabkan kelemahan otot yang memengaruhi kemampuan menutup mulut dan menelan air liur.
5. Radang tenggorokan
Sama halnya dengan radang tenggorokan yang dialami oleh orang dewasa, radang tenggorokan pada bayi juga membuatnya sulit untuk menelan. Kesulitan ini membuat bayi jadi semakin malas menelan sehingga menyebabkan air liurnya sering ke luar.
Baca juga: Kapan Bayi Bisa Melihat Sekitarnya dengan Jelas?
Mengatasi Kebiasaan Ngeces pada Bayi
Kebiasaan ngeces pada bayi umumnya bukanlah masalah serius dan tidak membutuhkan penanganan medis. Namun, jika hal ini mengganggu, Mums dapat melakukan beberapa cara untuk mengatasinya.
1. Gunakan teething ring
Fase tumbuh gigi membuat bayi merasa tidak nyaman dan cenderung semakin sering mengeluarkan air liur. Untuk menguranginya, Mums dapat memberikan teething ring atau mainan khusus untuk digigit.
2. Ubah posisi tidur bayi
Posisi miring dapat membantu menghentikan air liur yang ke luar. Ini karena posisi telentang membuat air liur menggenang di tenggorokan bayi.
3. Usahakan untuk selalu membersihkan air liur bayi
Selain untuk menjaga area mulut bayi tetap bersih, menyeka air liur bayi yang berlebihan juga dapat menghindari risiko terjadinya masalah pernapasan pada bayi. Air liur yang berlebihan dapat menyebabkan bayi mengisapnya dan masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan pneumonia.
Pada kebanyakan kondisi, kebiasaan ngeces pada bayi bukanlah hal yang berbahaya. Namun, jika produksi air liur bayi ini sudah terlalu berlebihan dan mengganggu pola napas dan aktivitas bayi sehari-hari, maka Mums perlu mengonsultasikannya kepada dokter. Ini untuk mencegah bayi mengalami kemungkinan pneumonia.
Jika memang produksi air liur terlalu berlebihan, dokter akan menyarakan terapi okupasi. Terapi ini dilakukan untuk memperbaiki kontrol postur tubuh, posisi buka tutup dari bubur, dan proses menelan. Terapi ini juga dapat memperbaiki tonus otot dan kontrol pengeluaran air ludah sehingga perlu dilakukan secara berkala dan setiap kali diperlukan. Dalam kondisi berat, pemberian obat-obatan juga diperlukan untuk mengurangi produksi air liur, tetapi harus sesuai instruksi dokter. (BAG)
Referensi
Healthline. What Causes Drooling?
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Air Liur Berlebihan pada Bayi : Berbahayakah?
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# Bayi & Balita
-
# TBN 7-12 Bulan