Penis Adek Kecil, Mungkinkah Mikropenis? Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Mums pernah mendengar istilah mikropenis? Ini adalah kondisi di mana penis bayi laki-laki berukuran sangat kecil. Mikro penis termasuk kelainan bawaan disebabkan penis tidak berkembang normal dalam hal struktur dan penampilan, sehingga ukurannya lebih kecil dari kisaran normal untuk bayi. Apa penyebab mikropenis dan apakah bisa disembuhkan?

Menurut literatur, biasanya penis bayi laki-laki yang baru lahir cukup bulan berukuran antara 2,8 hingga 4,2 cm jika diregangkan dengan hati-hati dan diukur dari ujung hingga pangkal penis. Penis yang panjangnya kurang dari 1,9 cm biasanya dianggap mikropenis.

Baca juga: Organ Janin yang Berkembang Selama Hamil Trimester 1

Penyebab Mikropenis

Perkembangan genital janin melibatkan serangkaian peristiwa kompleks yang ditentukan oleh kromosom dan hormon. Pertumbuhan penis dimulai sejak dalam kandungan, sejak minggu awal kehamilan. Awalnya, organ seks bayi perempuan dan laki-laki akan terlihat sama. Ketika ada pengaruh testosteron, organ seks bayi laki-laki mulai berkembang menjadi penis dan sepasang testis dalam buah zakar. 

Jika tubuh ibu tidak memproduksi cukup testosteron atau jika tubuh tidak bereaksi sepenuhnya terhadap hormon yang diproduksi, perkembangan genitalia akan terpengaruh. Mikropenis kemungkinan disebabkan oleh hormon androgen (testosteron) yang tidak mencukupi selama perkembangan janin.

Mikropenis terdeteksi melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan menentukan apakah bayi memang mikropenis atau penisnya tertimbun lemak sehingga nampak kecil. Biasanya diagnosis akan dibantu oleh dokter speialis urologi.

Mikropenis dapat Disembuhkan

Ketika si kecil terdiagnosis mikropenis, jangan khawatir ya Mums. Mikropenis dapat diatasi dengan perawatan terbaik. Berikut ini adalah beberapa pilihan terapi yang aman untuk bayi dengan mikropenis:

1. Terapi hormon

Perawatan utama adalah dengan memberikan terapi hormon untuk merangsang pertumbuhan penis. Pilihan pengobatan ini diberikan jika memang penyebabnya adalah kekurangan hormon testosteron sehingga organ genital bayi tidak berkembang sejak dalam kandungan. Terapi hormon testosteron ini biasanya hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu, jadi tidak diberikan terus menerus.

Dokter akan memantau hasil dari pemberian hormon testosteron, sampai dirasa penis sudah cukup berkembang sesuai usia. Terapi penggantian hormon ini juga bisa diberikan pada anak dan dewasa yang mengalami masalah serupa.

Testosteron dapat diberikan dalam bentuk suntikan atau gel yang dioleskan di kulit penis. Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penis dapat dicapai dengan baik dengan pengobatan testosteron pada banyak bayi, tetapi apakah pertumbuhan tersebut berlanjut selama masa pubertas dan dewasa tidak diketahui.