Mengenal Kecerdasan Emosional pada Anak dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Kecerdasan intelektual saja tidaklah cukup karena nak-anak juga perlu memiliki kecerdasan emosional dalam dirinya yang bisa dilatih sejak dini. Contoh kecerdasan emosional banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari.
Yuk, bekali si Kecil dengan berbagai contoh kecerdasan emosional yang sangat penting sebagai bekal hidupnya kelak. Agar ia tumbuh menjadi pribadi yang pandai mengelola emosi dan mampu menjalin hubungan interpersonal dengan baik.
Contoh Kecerdasan Emosional yang Perlu Anak Miliki
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, mengekspresikan dan mengelola emosi dalam dirinya. Serta kemampuan sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Social skill yang satu ini mesti dimiliki oleh setiap individu.
Mums, kecerdasan emosional ini bisa diajarkan sejak dini. Caranya pun relatif mudah, cukup dari berbagai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh kecerdasan emosional yang perlu dilatih pada si Kecil :
1. Memaafkan orang lain
Ajarkan anak untuk mudah memaafkan orang lain. Sebab tidak ada manusia sempurna yang bebas dari kesalahan. Meminta maaf adalah cara sederhana untuk memastikan kesalahan tersebut tidak berdampak buruk pada dirinya, seperti menyimpan dendam. Atau melabeli orang lain hanya karena kesalahan kecil yang pernah dilakukan. Misalnya, memaafkan temannya yang sengaja mengejeknya.
2. Tumbuhkan empati
Empati dibutuhkan untuk menghargai dan ikut merasakan apa yang orang lain rasakan. Rasa mendalam ini adalah salah satu contoh kecerdasan emosional yang perlu dimiliki seorang anak. Caranya, libatkan anak-anak untuk membantu korban bencana, memberikan donasi ke pihak yang membutuhkan. Atau sekadar menolong temannya yang jatuh. Empati melalui rasa peduli inilah yang perlu dilatih sejak dini.
3. Menghormati orang lain
Contoh kecerdasan emosional yang satu ini merupakan bentuk respek atau menghormati orang lain terutama yang lebih tua, apa pun kondisinya. Membangun rasa hormat ini akan membuat anak berpikir dua kali untuk melampiaskan emosi ketika terjadi sesuatu terhadap dirinya atas perilaku buruk orang lain.
4. Mengendalikan emosi
Ketika anak kesal, marah atau frustrasi sekalipun, latih dirinya untuk mengendalikan emosinya agar amarahnya tidak salah sasaran dan berlebihan. Marah boleh, tapi harus proporsional dan jangan sampai amarahnya justru menimbulkan masalah baru. Misalnya ketika ia tidak mampu menyelesaikan susunan puzzle-nya, jangan langsung melempar atau mengumpat berlebihan. Ajarkan anak untuk tenang dan menarik napas panjang ketika merasa frustasi.
5. Mengelola konflik
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun tidak lepas dari konflik. Bahkan dengan kakak atau adiknya pun, konflik tidak bisa dihindari. Ajarkan anak untuk mengelola konflik dengan baik melalui komunikasi terbuka, sehingga tahu apa yang diinginkan dan cara menyelesaikan konflik dengan damai.
6. Kemampuan memecahkan masalah
Contoh kecerdasan emosional yang penting dimiliki anak salah satunya kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sesuai kemampuannya. Latih anak untuk menghadapi setiap masalah, bukan menghindarinya atau mengalihkan ke orang lain. Misalnya, ketika sepedanya rusak, ia berpikir untuk mencari alternatif permainan lain. Alih-alih frustrasi atau mengumpat, ia justru berpikir kreatif bagaimana mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
7. Memahami konsekuensi
Ketika anak berbuat salah, ada hukuman atau konsekuensi yang mesti diterima. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab, meminta maaf setelah melakukan kesalahn, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi. Misalnya ketika botol minumnya rusak karena keteledorannya, ia segera minta maaf dan janji akan lebih berhati-hati.
8. Juru penengah
Konflik tidak harus melibatkan dirinya, bisa jadi si Kecil ada di pihak yang netral. Di sinilah ia bisa berperan menjadi juru penengah atau mediator saat konflik terjadi. Anak yang memiliki kecerdasan emosional akan berpikir dan bersikap objektif ketika dirinya dihadapkan pada dua pihak yang berkonflik. Misalnya, dua orang temannya rebutan mainan, si Kecil bisa menjadi pengadil yang bijak dengan membagi durasi bermain masing-masing.
Mums, itulah contoh kecerdasan emosional yang bisa diajarkan sejak dini pada si Kecil. Sebab manfaat memiliki kecerdasan emosional sangatlah besar. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengelola emosi, menyelesaikan konflik dengan baik dan memperkuat karakternya dalam pergaulan.
Bahkan kecerdasan emosional ini ikut menentukan kesuksesannya di masa depan. Karena itu, latih sejak dini dan jadilah teladan yang baik untuk si Kecil dalam menerapkan contoh kecerdasan emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk Mums yang masih bingung bagaimana mengenali karakter anak, langsung ke aplikasi Teman Bumil untuk mendapatkan artikel dan bertanya ke ahli seputar perkembangan emosi dan karakter anak. Oh ya, ada juga buku Seri Cerita Emosi Anak “Adek Marah” dan “Adek Takut” di fitur Belanja.
Referensi :
Helpguide. raising-emotionally-intelligent-children
-
# Anak Cerdas
-
# Psikologi Anak