Ella Nurlaila
22 Agustus 2024
shutterstock

Mengenal Istilah Puber Kedua dan Faktanya dalam Medis

Apakah puber kedua itu ada? Kisah-kisah pria atau wanita paruh baya yang mendadak memiliki sifat seperti remaja usia 13 mungkin pernah Mums atau Dads dengar. Atau mungkin dialami Mums dan Dads sendiri? Seorang ginekolog asal New York, Alyssa Dweck, mengatakan tidak ada yang namanya puber kedua.



Pubertas atau puber hanya terjadi satu kali seumur hidup. Namun, tubuh kita akan mengalami perubahan secara alami seiring bertambahnya usia, dan sejumlah hal dapat mengganggu hormon kita di usia 20-an dan 30-an, yang mungkin menyebabkan gejala mirip pubertas.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Pubertas bagi Anak Perempuan



Faktor Hormonal Penyebab Puber Kedua

Meskipun tidak ada istilah puber kedua, namun ada beberapa penyebab perubahan yang dianggap sebagai puber kedua. Satu hal tentang konsep puber kedua yang benar adalah tubuh kita berubah. Orang-orang mengalami perubahan hormonal dalam beberapa periode hidupnya. Misalnya selama masa pubertas, kehamilan, menopause, dan karena sejumlah alasan lainnya.


Misalnya, menurut penelitian, area panggul mungkin terus melebar hingga usia 30 tahun, dan mungkin mengecil setelah usia 40 tahun, pada beberapa orang. Hal ini kemungkinan terkait dengan usia paling subur seseorang, yang dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal. 


Perubahan ukuran dan bentuk payudara juga tidak serta merta perlu menimbulkan kepanikan. Sejumlah faktor dapat memengaruhi tampilan payudara, termasuk rutinitas kebugaran, berat badan, dan usia.


Ketika kebanyakan orang memikirkan masa pubertas, masa remajalah yang terlintas dalam pikiran mereka. Periode ini, yang umumnya terjadi antara usia 8 dan 14 tahun, adalah saat seseorang mengalami transisi dari kecil menjadi dewasa. Tubuh mengalami banyak perubahan fisik selama ini. Namun setelah pubertas, tubuh juga terus berubah. Ini adalah bagian alami dari proses penuaan. Perubahan terkait usia ini terkadang disebut “pubertas kedua”.


Namun, ini bukanlah masa pubertas yang sebenarnya. Pubertas kedua hanyalah istilah slang yang mengacu pada perubahan tubuh di masa dewasa.

Baca juga: Kenapa Suami Cuek? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Kapan Pubertas Kedua Terjadi dan Apa Tanda-tandanya?

Karena puber kedua bukanlah istilah medis, tidak ada definisi resmi yang menjelaskan kapan puber kedua terjadi. Namun perubahan pada tubuh yang dimaksud dengan istilah slang tersebut dapat terjadi pada usia 20-an, 30-an, dan 40-an.


Tanda-tanda Puber Kedua pada Pria

Pada pria, seperti inilah gambaran pubertas kedua.


Di usia 20-an

Selama masa ini,  seorang pria terus menjadi dewasa secara fisik seiring transisi dari masa remaja. Perubahan fisik yang terjadi seperti:

  • Massa tulang maksimal. Pria mencapai massa tulang puncak, yang merupakan jaringan tulang terbanyak yang dimiliki dalam hidup.

  • Massa otot maksimum. Otot seorang pria juga mencapai massa dan kekuatan puncaknya.

  • Pertumbuhan prostat melambat. Selama masa pubertas, prostat tumbuh dengan cepat. Namun pada usia 20 tahun, pertumbuhannya mulai sangat lambat.


  • Di usia 30-an

    Pada pertengahan usia 30-an, kadar testosteron pria secara bertahap menurun. Namun, hal ini tidak akan menimbulkan tanda-tanda yang nyata.

    Perubahan fisik yang dialami biasanya berhubungan dengan penuaan secara umum. Ini mungkin termasuk:

    • Penurunan massa tulang. Massa tulang perlahan-lahan menurun pada pertengahan atau akhir usia 30-an.

  • Penurunan massa otot. 

  • Perubahan pada kulit. Pria juga mengalami kerutan atau bintik-bintik penuaan di akhir usia 30-an.

  • Rambut beruban. Setelah usia pertengahan 30-an, kemungkinan besar  seorang pria akan mengalami pertumbuhan uban.


  • Di usia 40-an

    Perubahan yang terjadi di usia 30an berlanjut hingga usia 40an. Pada saat yang sama, perubahan fisik akibat penurunan testosteron akan semakin terlihat. Perubahan ini dikenal sebagai menopause pria atau andropause. Berikut beberapa gejalanya:

    • Redistribusi lemak. Lemak mungkin menumpuk di perut atau dada.

  • Tinggi badan menurun. Cakram di antara ruas tulang belakang mulai menyusut. Menyebabkan seorang pria kehilangan tinggi badan 1 hingga 2 inci.

  • Tumbuh prostat. Prostat mengalami lonjakan pertumbuhan lagi. Hal ini mungkin membuat pria mulai sulit buang air kecil.

  • Disfungsi ereksi. Ketika testosteron menurun, mempertahankan ereksi menjadi lebih sulit.


  • Tanda Puber Kedua Pada Wanita

    Pada wanita, puber kedua terjadi  sebelum menopause yang digambarkan dengan adanya perubahan hormonal signifikan yang dialami wanita antara masa pubertas dan menopause.


    Puber kedua pada sebagian besar wanita bisa terjadi kapan saja, baik di usia 20-an, 30-an, maupun 40-an.  Tanda puber kedua pada wanita ditandai dengan penuaan, perubahan bentuk tubuh. Selain perubahan fisik, puber kedua juga dapat berpengaruh terhadap emosional. Melihat perubahan tubuh misalnya menjadi semakin gemuk, dapat  membuat stres dan hal itu tentu tidak membuat prosesnya menjadi lebih mudah.


    Gejala puber kedua pada wanita di antaranya

    •  Menstruasi terganggu atau berhenti (menopause) 

  • Mood swing atau terganggunga kestabilan emosi 

  • Sering mengalami pusing, lesu, dan kurang bergairah 

  • Timbunan lemak menyusut sehingga kulit mulai keriput

  •  Buah dada mulai berubah bentuk

  •  Rambut mulai memutih.


  • Apakah Puber Kedua Bisa Dicegah?

    Seperti halnya pubertas di masa remaja, kita tidak bisa menghentikan terjadinya perubahan pada tubuh karena semuanya terjadi secara alami. Perubahan-perubahan ini adalah bagian normal dari bertambahnya usia.


    Meskipun kita tidak dapat menghindari perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, tapi kita bisa bersiap menghadapinya. Kuncinya adalah mempraktikkan kebiasaan sehat sepanjang hidup. Ini akan membantu kita mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut, baik secara fisik maupun mental.


    Contoh kebiasaan sehat antara lain:

    - Tetap aktif. Berolahraga secara teratur sepanjang masa dewasa akan membantu memperlambat pengeroposan tulang dan otot. Rutinitas yang melibatkan latihan kardio dan kekuatan adalah yang terbaik.

    - Makan dengan baik. Mengonsumsi makanan kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging tanpa lemak sangat penting untuk penuaan yang sehat.

    - Mengelola penyakit kronis. Jika memiliki kondisi kronis, konsultasikan dengan dokter untuk menanganinya. Ini akan mencegah komplikasi seiring bertambahnya usia.

    - Pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dengan rutin memeriksakan diri ke dokter, kita bisa mendapatkan panduan yang tepat di setiap tahapan kehidupan.


    Jadi pada pria maupun wanita, tidak ada istilah puber kedua. Ketika terjadi perubahan fisik atau sifat di usia tengah baya, maka semuanya bersumber dari perubahan fisik yang terjadi secara alami. 


    Referensi:

    Healthline. second-puberty

    • # Pernikahan
    • # Masalah perilaku