Ella Nurlaila
04 November 2024
shutterstock

Memprediksi Berat Janin Menurut USG

Berat janin menurut USG bisa diperkirakan menggunakan berbagai metode kedokteran. Apalagi teknologi USG semakin hari semakin canggih sehingga akurasinya dalam menghitung berat janin menurut USG sangat tepat.


Hal ini tidak lepas dari tangan terampil dokter dan tim medis lainnya di kamar praktek. Sehigga membuat pasien dalam hal ini ibu hamil menjadi lebih tenang dan yakin dengan hasilnya. Tidak hanya berat janin menurut USG, tinggi janin juga perlu diintip setiap pemeriksaan rutin. Agar terdeteksi kemungkinan risiko yang terjadi selama kehamilan. 

Baca juga: Kenali Apa Itu USG Fetomaternal: Pengertian, Tujuan, Hingga Biaya


Rumus Mengukur Berat Janin Menurut USG 


Tahukah Mums, ada rumus khusus untuk memperkirakan berat janin menurut USG. Juga mengukur tinggi janin atau istilah medisnya Estimated Fetal Weigh (EFW). Biasanya pengukuran yang digunakan meliputi diameter kepala (Biparietal Diameter) yaitu mengukur lebar kepala janin dari sisi ke sisi. 


Lingkar kepala (Head Circumference) mengukur keliling kepala janin, lingkar perut (Abdominal Circumference) mengukur keliling perut janin, dan panjang paha (Femur Length) mengukur panjang tulang paha janin. 


Rumus yang paling sering digunakan untuk menghitung tinggi dan berat janin sesuai USG yaitu rumus “Hadlock.” Rumus ini juga digunakan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) dan Society for Maternal and Fetal Medicine (SMFM).  


Namun satu hal yang harus diingat bahwa, dalam rumus Hadlock ini, sampel yang digunakan adalah para ibu hamil dari ras Kaukasia kelas menengah tanpa riwayat penyakit yang memengaruhi pertumbuhan janin. Bisa jadi rumus ini hasilnya akan berbeda ketika diterapkan pada komunitas yang berbeda pula dengan beragam latar belakangnya. Dokter mungkin menyesuaikan hasilnya dengan kondisi kehamilan Mums. 


Satu hal yang pasti, pertumbuhan berat janin menurut USG akan berubah setiap minggunya. Seperti usia 1-16 minggu, berat janin bertambah sekitar 19 gram per minggu. Pada minggu ke 20, janin bertambah sekitar 59 gram per minggu, usia 30 minggu, penambahan berat mencapai 175 gram per minggu. Dan puncaknya adalah pada usia 35 minggu, kenaikan mencapai 215 gram per minggu. Setelah itu mulai melandai hingga 168 per minggu menjelang kelahiran.


Faktor yang Memengaruhi Hasil Berat Janin Menurut USG 


Seperti yang sudah disebutkan bahwa rumus Hadlock yang juga digunakan oleh ACOG dan SMFM, bukan berarti rumus ini tidak memiliki kekurangan. Metode ini dapat memberikan estimasi yang cukup baik, tetapi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. 


Faktor-faktor inilah yang memengaruhi hasil pengukuran berat janin menurut USG. Di antaranya : 


1. Akurasi 

Perkiraan atau estimasi berat janin menurut USG dengan rumus Hadlock ini memiliki margin eror sekitar 10-15%. Jadi, berapapun hasil yang didapatkan harus dipahami sebagai sebuah perkiraan, bukan angka yang pasti. Dalam hal ini akurasi dipengaruhi oleh posisi janin, jumlah cairan ketuban, keterbatasan alat atau operatornya. 


2. Variabilitas individu

Setiap kehamilan memiliki kondisi dan latar belakang tertentu. Begitu juga dengan perkembangan setiap janin yang berjalan dengan cara yang unik. Termasuk berat janin menurut USG yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor penunjang. Termasuk di antaranya genetik, kesehatan ibu hamil baik fisik maupun mentalnya. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah status gizi ibu hamil itu sendiri. 


3. Waktu pemeriksaan 

Akurasi estimasi berat janin menurut USG dengan rumus Hadlock ini memiliki akurasi estimasi yang bervariasi berdasarkan trimester kehamilan. Contoh, estimasi pada trimester pertama dan kedua umumnya lebih akurat dibandingkan pemeriksaan berat janin menurut USG yang dilakukan pada trimester ketiga kehamilan. 


Itulah faktor yang memengaruhi hasil pengukuran berat janin menurut USG. Ingat ya Mums, tujuan memprediksi berat janin menurut USG, di antaranya memantau pertumbuhan janin dalam hal ini untuk mendeteksi apakah janin terlalu kecil atau terlalu besar. Lalu menentukan metode persalinan. Berat janin menurut USG salah satu yang menjadi dasar keputusan terkait persalinan normal atau operasi Caesar. 


Dan tujuan memprediksi berat janin menurut USG yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai identifikasi risiko. Jika janin terlalu besar atau sebaliknya terlalu kecil, dokter dapat merencanakan penanganan lebih lanjut. 


Pengukuran berat janin menurut USG ini biasanya dilakukan pada trimester ketiga atau mendekati jadwal persalinan. Selain itu bisa dilakukan jika ada kekhawatiran tentang pertumbuhan janin, USG mungkin dilakukan lebih sering untuk memantau perubahan berat badan janin menurut USG. 


Jadi, berdasarkan manfaatnya, mengukur berat badan janin menurut USG sangat penting dilakukan agar pertumbuhan janin bisa berjalan optimal dan terpantau dengan baik. Dengan begitu, kehamilan berjalan lancar dan persiapan persalinan bisa dilakukan dengan baik sesuai hasil pemeriksaan berat janin menurut USG yang dilakukan secara berkala dan menyeluruh. 



Referensi : 

  • # Perkembangan Janin
  • # TBMinggu29
  • # TBTrimester3
  • # Kehamilan
  • # TB Kesehatan