Ella Nurlaila
02 Februari 2025
shutterstock

Manfaat Gaya Hidup Slow Living

Berkonsep hidup perlahan di tengah dunia yang serba cepat dengan segala tuntutan, ambisi, dan dinamika yang ada. Pada akhirnya membuat orang berada di titik jenuh. Inikah yang memicu munculnya gerakan slow living? 


Bisa dibilang slow living adalah cara baru menikmati hidup saat ini. Melawan budaya sibuk yang kini banyak dipertanyakan. Dan perlahan mulai ditinggalkan karena sudah merasakan manfaat dari slow living ini. 

Baca juga: Apa itu CBD yang Bikin Miskin Tanpa Disadari?


Manfaat Gaya Hidup Slow Living 


Bukan tanpa alasan slow living menjadi pilihan saat ini. Alasan paling mendasar adalah hidup yang terlalu cepat berisiko tinggi memicu stress dan memperburuk kesehatan. Seperti sakit kepala, sulit tidur, gangguan pencernaan, depresi, dan kecemasan. 


Sementara itu, berbanding terbalik dengan gaya hidup slow living yang memiliki sejumlah manfaat positif bagi kesehatan. Baik kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan emosional.


Berikut ini manfaat gaya hidup slow living yang bisa dirasakan : 


1. Mengurangi stress 

Slow living memungkinkan mengurangi tingkat stress karena berkurangnya tekanan hidup. Akibat pekerjaan yang tidak ada habisnya, jadwal yang padat, tenggat waktu yang singkat, maupun deadline yang tidak kunjung selesai.


2. Relaksasi 

Manfaat slow living yang tidak kalah penting adalah memberi ruang untuk relaksasi, yang menenangkan sistem saraf dan mengurangi produksi hormon kortisol yang berperan dalam memicu stress. 


3. Kesehatan fisik meningkat

Slow living berkontribusi menurunkan risiko gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan tidur, masalah pencernaan, dan kelelahan kronis. Dan memberi kesempatan tubuh untuk beristirahat lebih awal dan pulih secara optimal. 


4. Meningkatkan kesejahteraan mental 

Mental orang yang menerapkan konsep slow living akan lebih sehat karan, ada ruang dan waktu untuk refleksi, meditasi, dan introspeksi diri. Hal ini akan memperkuat hubungan dengan diri sendiri. 


5. Mengelola emosi 

Emosi biasanya akan menggebu-gebu di tengah ketergesaan. Dengan slow living, tidak ada yang perlu diburu-buru sehingga memberi andil untuk mengelola emosi dengan baik. Karena mengurangi perasaan kewalahan. 


6. Menjaga fokus 

Dengan menangani satu hal atau satu pekerjaan saja, maka fokus akan tetap terjaga. Sehingga bisa memicu produktivitas dan mengurangi distraksi yang justru memperlambat kinerja seseorang. 


7. Menghindari kelelahan mental 

Dengan mengurangi kecenderungan multitasking, maka risiko kelelahan mental bisa dihindari. Sebab melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu yang sama membuat seseorang menjadi kurang maksimal dan kelelahan pada akhirnya. 


8. Keseimbangan 

Work life balance akan lebih mudah tercapai dengan konsep slow living ini. Mengurangi budaya sibuk yang sering kali mengorbankan kesehatan dengan pekerjaan. Slow living membantu menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 


Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living 

Meskipun manfaat slow living cukup besar, namun tidak semua orang bisa sepenuhnya menerapkan konsep slow living ini. Karena berbagai faktor yang mendasarinya. Misalnya karena tuntutan pekerjaan atau realitas finansial. 


Kendati demikian, bagi Mums yang berniat untuk mencoba menerapkan konsep slow living ini, ada sejumlah langkah kecil yang bisa diambil, seperti : 


1. Luangkan waktu pribadi untuk istirahat sejenak, seperti duduk di taman, sekadar mendengarkan angin, menikmati udara luar. Niscaya kita akan menemukan sedikit kebahagiaan di tengah kesibukan. 


2. Jadwalkan waktu libur bersama keluarga secara berkala. Misalnya 1-2 kali dalam sebulan. Lakukan secara rutin dan konsisten. Maka lama kelamaan polanya akan terbentuk dengan sendirinya.


3.Latih mindfulness pada aktivitas sederhana, seperti menyikat gigi, mandi, atau membersihkan rumah. 


4.Tetapkan batasan untuk merasa cukup. Tidak berlebihan sehingga mengurangi ambisi terhadap sesuatu yang menuntut semua harus dikerjakan dan harus kerja cepat. 


5.Berani katakan “tidak” bila memang sesuatu itu tidak diperlukan. Termasuk berani menolak melakukan sesuatu jika tidak sesuai passion dan keinginan.  


Hidup perlahan bukan sekadar keputusan sekejap, ini tentang bagaimana kita mengatur waktu dan menghadapi tantangan emosional yang muncul ketika ingin memperlambat hidup di tengah segala sesuatunya yang serba cepat. 


Namun perlu diingat ya Mums, slow living bukan berarti bebas tantangan, salah satunya masalah finansial. Jadi mesti siap mental dan finansial untuk bisa mendapatkan manfaat dari slow living ini. 


Jadi, sebelum menerapkan konsep slow living ini, pastikan fisik dan mental siap untuk menjalankannya. Dan jangan lupa untuk menyampaikannya pada orang-orang terdekat, terutama keluarga dan rekan kerja. Sebab slow living hanya akan berhasil jika memiliki support system yang mendukung secara penuh. Selain soal slow living ini, Mums bisa dapatkan berbagai artikel menarik seputar kehidupan dan keluarga di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan untuk berkonsultasi. 


Referensi : 

  • # Gaya Hidup Sehat
  • # Gaya Hidup